14

333 15 0
                                    




"Anya?" Al terperangah melihat gadis itu mendadak muncul disini. Ia menyeka air matanya. "Kamu datang juga?"

Tanpa menjawab pertanyaan cowok itu, Anya berlari dan merengkuh leher cowok itu. Memeluknya dalam diam.

Al terkekeh, "Anya baju aku basah."

Ya, gadis itu menangis. Sesenggukan di pelukan Al.

Cowok itu menepuk kepala Anya lembut.

"Al maaf," bisik gadis itu lirih.

Setelah cukup lama menangis. Ia masih tidak berani mengangkat mukanya, dan masih membenamkan diri di dada cowok itu.

"Buat?"

"Buat semuanya."

"Kamu salah apa Anya?" tanya Al, ia melepaskan pelukan, berusaha melihat wajah gadis itu.

Refleks ia mengusap air mata di kedua pipi gadis itu. Dan tanpa sadar tangan Anya juga terulur menghapus sisa air mata di pipi cowok yang menangis sebelum ia datang tadi.

"Kamu nangis?" tanyanya polos.

"Aku sedih Anya." cowok itu tersenyum, "Aku ditinggalkan oleh dua orang yang aku sayangi."

"Mama dan Papa kamu?"

Al menggeleng, "Mama dan kamu."

Mata Anya kembali berair, "Maaf." ulangnya lagi, "

"Jangan minta maaf, kamu ga salah. Aku yang bodoh ga menceritakan tentang Keira lebih awal, jadinya bikin kamu marah kan."

"Aku tau semua, tadi Keira udah cerita." Anya menggenggam tangan Al erat, "Al, aku sayang kamu. Aku ga bakal ninggalin kamu. Aku pengen selalu ada buat kamu. Jadi jangan sedih,"

Al kembali tersenyum, ia memeluk gadis itu erat.

"Ayo kita kebawah, kita doain Mama kamu. Walaupun aku belum sempat bertemu, aku tau beliau orang yang sangat baik. Beliau sudah membesarkan kamu jadi cowok paling baik dan bertanggung jawab di dunia Anya." kata gadis itu lagi.

Al melepaskan pelukannya, dan menggandeng tangan Anya. Mereka berdua turun ke bawah, sebelumnya Al sempat berbisik ditelinga gadis itu.

"Percaya kan aku yang sayang kamu lebih dulu,"

















*











Hari ini tepat tiga hari meninggalnya Mama Al. Banyak orang kembali berkumpul dirumahnya yang besar. Anya, Keira, serta Thalia, sahabat Keira, sudah sibuk dari pagi menyiapkan ini itu membantu Bi Siti.

Sedangkan Al, Aldo, Brandon, Shaka, pacar Thalia, dan bahkan Fahri, serta teman-teman segeng Al sedang sibuk membantu bapak-bapak kompleks memasang tenda didepan rumah.

Iya, entah bagaimana mantan Anya itu bisa datang, mungkin diajak Keira. Mengingat cowok itu bersahabat dekat dengan Aldo.

"Kei, papa Al beneran ga dateng ya?" bisik Anya kepada Keira yang sibuk menyusun piring.

Ia sungguh penasaran, tapi tidak berani bertanya kepada pacarnya itu. Dari Keira ia tahu, kalo Papa Al adalah Deputi Bank Alta. Hm, pantas saja para karyawan disana mengenal Al.

"Kata Mamaku, Papanya Al lagi di Mesir Nya. Dan ga bisa pulang mendadak. Tapi katanya hari ini pulang sih. Semoga Papanya bisa dateng malem ini ya." jawab Keira sambil berbisik pula.

Anya menarik nafas lega, semoga Papa Al benar-benar bisa datang hari ini. Karena jauh di lubuk hatinya, pasti cowok itu kangen dan membutuhkan sosok Papa dihidupnya.














*   

[5] ALWAYS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang