❤happy reading❤
#typoasalways
Berjalan tak tentu arah, hanya gelap dan sunyi yang menemani.
Kau ingin kemana?
Genggam tanganku,
aku akan menuntun dan menarik mu dari gelapnya dunia mu.
♛♛♛
Minghao mendengarkan alunan nada yang berasal dari tuts piano yang ditekan oleh sang pemain piano. Ia duduk disamping pianis itu dengan begitu nyaman.
Ia tersenyum mendengarkan nada indah itu, matanya hanya menatap tak tentu arah dengan kehampaan didalamnya. Buta. Ya, pria China nan manis itu buta, tidak lagi dapat melihat bagaimana kejamnya dunia menghadang, namun hatinya masih berfungsi untuk dapat merasakan sesuatu.
Riuh suara tepuk tangan terdengar memekak didalam ruang studio yang telah disulap sedemikian rupa menjadi tempat berpesta, bersamaan dengan selesainya permainan piano sang pianis.
Wen Jun Hui. Pianis itu, menyentuh lembut tangan kekasihnya yang berada diatas pangkuannya sendiri. Ia menatap teduh wajah polos Minghao dari samping yang sedang tersenyum dan membalas genggaman Junhui.
"Kamu harus tau, mereka semua muridmu, menatap bangga kearahmu. Mereka melihat mu dengan tatapan kagum, Hao"
Perlu diketahui, Minghao adalah guru seni tari di salah satu sanggar tari. Walaupun keterbatasan nya dalam hal melihat, tetapi kemampuannya menari yang memang sudah menjadi kegemaran nya sejak kecil tetap melekat pada dirinya. Sedangkan Junhui, sesungguhnya hanyalah seorang pegawai swasta yang bekerja disalah satu perusahaan di Kota Seoul, keahlian nya dalam memainkan piano itu hanya menjadi sebuah hobi belaka yang sering membuat Minghao kagum, jika Jun sudah memainkan jarinya diatas tuts piano miliknya.
"Tolong, jangan berlebihan gege. Aku tak ingin memberimu hadiah apapun setelah ini, ge" Junhui terkekeh mendengar penuturan Minghao.
"Aku tidak berlebihan Haoie, aku bicara sesuai dengan apa yang aku lihat, dan lagi sebenarnya sedari tadi aku sudah mendapatkan hadiah darimu"
"Huh? Apa itu, ge? Aku tidak merasa memberikan sesuatu kepadamu"
"Kau berada disampingku, itu sudah menjadi hadiah terindah untukku", setelahnya menghasilkan semburat merah dipipi Minghao, bukan hanya karena ucapan Junhui, tetapi juga kecupan dipipi kanan Minghao yang diberikan oleh Jun setelah mengatakan kalimat itu. Dan karena itu semua penonton yang datang keacara pentas seni yang diadakan untuk merayakan kemenangan sanggar tari tempat Minghao mengajar bertepuk tangan dengan antusias dan juga bersorak karena adegan manis yang diciptakan oleh Minghao.
Wen Jun Hui sangat mencintai Xu Ming Hao, walaupun keadaan nya yang buta. Ia tak pernah malu memperkenalkan Minghao sebagai kekasihnya didepan kerabat, dan sahabat-sahabatnya justru ia malah akan membanggakan Minghao didepan sahabat-sahabat nya dan kerabatnya. Membuat Minghao menjadi dipandang istimewa oleh mereka, dan tak memperdulikan komentar orang lain yang tak suka dengan hubungannya bersama Minghao.
Begitu sebaliknya. Xu Ming Hao sangat mencintai Wen Jun Hui. Walaupun dipertemuan awal Minghao sempat menghindar dari Jun karena takut, ia tau, keterbatasan dalam hal melihat memudahkan nya untuk diperdaya orang lain terlebih orang asing yang belum ia kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE 8 OF JUN ✓
Random[ONE SHOOT JUNHAO] Kopi itu sama kayak Junhao. Sama-sama ada manisnya tapi, terkadang juga ada paitnya. Ini short storynya Junhao. Update sesuai mood dan ide ©fieanggraa Highest rank: #1 -chinaline {01122018} #66 -oneshoot {13062018} [#start 2017...