Oke, ini dimulai saat insomnia-ku mulai kambuh. Segala posisi tidur sudah kucoba semua, namun kenyataannya mata ku tak kunjung benar-benar tertutup rapat. Aku tak bisa tidur sedangkan jarum jam dindingku sudah menunjukkan pukul 00.00 malam.
Ini tak hanya sekali dua kali terjadi padaku, insomku sering kambuh, dan aku tak pernah tau penyebabnya apa. Sehingga, sering terlihat bentuk setengah lingkaran hitam di bawah mataku, akibat kurang tidur.
Hingga akhirnya...aku menyerah! Arrggh! Aku bangun dari ranjangku, dan beralih ke meja belajar. Kunyalakan lampu belajar, sebenarnya tak perlu tapi karena aku malas lagi menyalakan lampu kamar, jadi yaa...aku pakai lampu belajar saja. Setelah itu aku menyalakan laptopku.
Memainkan game tembak-menembak disana, tentu saja.
Ya ya ya tembak! Mati kau! Headshot! Yash! Kau memang hebat Xu Minghao.
"Minghaooo yuhuuu!!!"
Aish! Mengganggu saja, dari suara aku kenal betul si pemilik suara itu. Dia tetanggaku, tetanggaku yang sumpah demi apapun menyebalkan. Rumah kami berdempetan, dan kebetulan kamar kami pun berdempetan jadi si...emm..sebut saja dia Junanto karena menurutku itu lebih cocok untuk namanya---dia sering sekali masuk ke kamarku tanpa izin dari pemilik, dengan cara melompat dari balkonnya ke balkonku yang memang juga berdempetan.
"Minghaaaooo....haohaoo..haoie..ayo keluar yuhuuu..."
Hah! Dia itu benar-benar.
Akhirnya, dengan amat terpaksa aku melangkahkan kakiku yang terasa berat menuju ke balkon.
"Yak Wen Jun Hui! Kau gila berteriak di malam hari??" tanya ku dengan nada tinggi, dia tersenyum tanpa dosa memamerkan deretan gigi putihnya, dan menatap ke arah ku yang memasang wajah sebal.
"Bukankah barusan kau melakukannya juga?"
"Aku jelas memperingatimu, kalau kamu?
Berteriak tengah malam dengan tujuan tidak jelas," cibirku. Namun, dia tetap memasang wajah menyebalkannya."Lupakan Minghao, aku ingin menemanimu. Kau pasti sedang insom kan? Iyakan? Insom mu pasti kumat lagi. Iya ini pasti kumat!" katanya, bawel!
Tanpa ba-bi-bu lagi, ia melompat ke balkon ku. Aku menatap nya dengan bosan. Dan ia kembali tersenyum. Aneh, aku rasa Junhui memiliki sindrom.
Dia selalu tersenyum menyebalkan ketika melihatku.
"Huft! Yasudah, ayo masuk." Junhui mendahului langkahku, ia memasuki kamarku dengan antusias, lalu membanting tubuhnya ke ranjang empuk milikku.
Beberapa kali ia berguling-guling di atas kasur seperti tak pernah tiduran di atas kasur empuk, padahal aku tau kasur di kamarnya jauh lebih empuk dibanding kasur milikku.
Aku berjalan mendekat ke arah Junhui, setelah beberapa saat memperhatikannya dari pintu yang untuk menuju balkon (ribet banget jelasinnya). Menatapnya dengan alis terangkat.
"Haoie, ayo kemari aku akan menghilangkan insom mu dan membuat tidurmu nyenyak," katanya, setelah berhenti berguling-guling. Junhui menepuk sisi ranjang yang kosong di sebelahnya, mengisyaratkan agar aku ikut berbaring di sampingnya.
Tanpa pikir panjang aku ikut berbaring di sebelahnya, dan tanpa izin dia menarikku kedalam dekapannya dalam posisi tiduran. Menepuk kepalaku dengan penuh perasaan, dan mengelus punggungku dengan sangat lembut, ia bersenandung kecil layaknya seorang ayah yang berusaha menidurkan anaknya dengan cara meninabobokan. Sayangnya Junhui bukan ayahku.
Aku sama sekali tak menolak diperlakukan sedemikian lembut seperti sekarang ini--oleh Junhui. Justru aku menikmatinya, dekapannya benar-benar nyaman bagiku. Ada pengakuan yang harus kalian tau, mm.. Sebenarnya aku selalu suka saat insom ku kumat, kenapa?
Karena setiap aku mengalami insomnia, Junhui akan selalu datang untukku dan selalu berhasil membuatku tertidur pulas dengan caranya sendiri.
Iya itu junhui, tetanggaku.
Tetanggaku yang menyebalkan. Tapi aku tak pernah membencinya, karena sifat menyebalkannya itu justru membuat aku semakin mencintainya.
Karena dia tetanggaku sekaligus kekasihku.
"Selamat malam, haoie. Aku mencintaimu."
--
Itulah sekelumit pengalaman insomku, ditemani pacar saat insomniaku kumat. Kalau kalian bagaimana saat mengalami insomnia? Apakah pacar kalian seperti Junhui?
.
.
.
.
Oh iya lupa! Kalian kan gak punya pacar!! hAHAHAHA...sabar ya mblo..HAHAHAHa
🏃🏃🏃
-_- ingin menabok Minghao, tapi ntar malah daku yang kena depak Jun 😪
KAMU SEDANG MEMBACA
THE 8 OF JUN ✓
Random[ONE SHOOT JUNHAO] Kopi itu sama kayak Junhao. Sama-sama ada manisnya tapi, terkadang juga ada paitnya. Ini short storynya Junhao. Update sesuai mood dan ide ©fieanggraa Highest rank: #1 -chinaline {01122018} #66 -oneshoot {13062018} [#start 2017...