Bagian 13

2.2K 104 0
                                    

Pagi hari rumah Ana.

"Bi Ana mana?
Apa dia belum bangun?"

"Sepertinya belum bangun nyonya."

"Bangunin dia bi."

"Baik nyonya."

Pembantunya pun pamit, dan pergi kekamar Ana.

"Pagi..." ucap Papa Ana.

"Pagi."

"Ana belum bangun?" Sambil duduk dikursi kepala keluarga.

"Belum. Tapi aku sudah menyuruh bibi untuk memanggilnya."

Merek berdua pun memulai sarapan mereka. Bibi menghampiri Mama dan papa Ana.

"Permisi nyonya,tuan."

"Ada apa bi?" Tanya Mama Ana.

"Maaf nyonya,saya sudah membangunkan non Ana. Tapi non Ana masih belum bangun juga."

"Ya sudah bi... biarkan saja. Mungkin dia kecapean. Bibi, lanjutkan lagi saja pekerjaannya."

"Emm... maaf tuan. Bukan maksud saya lancang. Tapi sepertinya non Ana sedang sakit. Karena biasanya kalau saya panggil satu kali atau dua kali non Ana pasti langsung menjawab. Tapi saya tadi sudah berkali-kali mengetuk pintunya dan memanggil non Ana. Tapi masih tidak ada jawaban."

"Mungkin dia sudah pergi dengan temannya."

"Maaf sekali lagi tuan. Tapi dari saya bangun sampai sekarang saya tidak melihat non Ana. Non Ana jika pergi pasti selalu bilang ke saya. Jika dia tidak pulang pun, sebelum pergi dia pasti bilang."

"Jangan-jangan ana beneran sakit Pa..."

"Lebih baik kita cek saja."

"Pintu Ana dikunci atau tidak bi?" Lanjut Papa Ana bertanya pada pembantunya.

"Dikunci tuan."

"Ambil kunci cadangan bi."

"Baik tuan."

"Ayo ma, kita ke kamar Ana."

"Ayo Pa."

Papa dan Mama Ana pun pergi kekamar Ana. Bibi pun datang dan membukakan pintu kamar Ana. Papa dan Mama Ana langsung menghampiri Ana.

"Astaga Ana!" Mama Ana pun langsung duduk disamping kepala Ana.

"Bi... cepat telpon dokter dan ambilkan kompresan."

"Baik nyonya."

"Tunggu bi."

"Iya nyonya."

"Ambil  minyak angin juga bi."

"Baik nyonya."

Setelah bibi keluar,

"Hidupkan penghangat ruangan Pa... aku akan mengambil baju untuk Ana. Hiportemia Ana kambuh."

Papa pun menghidupkan penghangat ruangan. Di kamar Ana memang ada penghangat ruangan, karena Ana mengidap hiportemia sejak usia 7 tahun.

"Pa... keluar dulu."

"Aku disini saja."

"Aku mau memakai kan baju Ana."

"Ya udah, tinggal pake'in aja."

"Pa!
Ana bukan anak kecil lagi. Bahkan kamu saja suka dengan yang lebih muda bukan?"

"Kamu juga sama saja. Gak usah bahas yang udah lalu. Lagian aku gak mungkin akan tergiur sama tubuh anak ku sendiri."

Playgirl Troublemaker and Arogant Bastard (Sebagian Part Di Hapus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang