Bagian 14

2.1K 104 2
                                    

Ana mengerjapkan matanya, perlahan dia membuka matanya. Saat matanya terbuka sempurna, hal pertama yang dia lihat adalah Mamanya. Ana tersenyum melihat mamanya yang tidur dengan memeluk Ana. Ana pun menelusupkan wajahnya ke dada Mamanya dan memeluk mamanya.

Mamanya terbangun dan melihat Ana yang sedang mencari kenyamanan. Mamanya hanya tersenyum melihat tingkah Ana.

"Ma..."ucap Ana tiba-tiba.

"Ana!kamu sudah bangun sayang?"

"Ana kangen Mama."sambil mengeratkan pelukannya.
Mama Ana Hanya membelai kepala Ana dan beberapa kali mengecup puncak kepala Ana.

"Kamu makan dulu ya.. habis itu minum obat."

"Nanti..."

"Ana..."

"Ma..." jawab Ana manja.

"Makan Ana... supaya kamu cepet sembuh. Habis itu minum obat."

"Tapi suapin ya..." ucapnya manja.

"Iya. Ya udah ya.. Mama kedapur dulu, mau nyiapin makan buat kamu."

"Ma... jangan pakek bubur ya... kan Ana cuma demam!"

"Iya. Ya udah ... sekarang kamu istirahat lagi."

"Papa mana ma?
Kerja ya?"

"Ada dibawah, kamu mau dipangilin?"

"Kalau papa gak sibuk."

"Iya."

Mama pun pergi untuk mengambilkan makan untuk ana. Saat Mama sedang menuruni tangga, mama melihat papa yang sudah rapi dengan baju kaos lengan pendek dan celana jens panjangnya.

"Mau kemana?"  Tanya mama Ana saat sudah di tangga bagian bawah.

"Seperti yang sudah aku katakan. Aku ingin menemuinya untuk membahas masalah Ana."

"Tapi apa kau serius?
Jika Ana tidak mau bagaimana?"

"Aku serius, jika tidak aku tidak akan menemuinya sekarang. Dan masalah Ana, Ana akan menerimanya."

"Apa kau tidak mau menemui Ana. Ana sudah bangun, dia tadi tanya kamu."

"Nanti saja. Aku harus berangkat sekarang. Lebih cepat selesai itu lebih baik."

"Ya sudah. Terserah kau saja. Semoga keputusan kali ini akan berbuah baik untuk ana. Aku tidak mau jika Ana semakin bersedih."

"Bukan hanya kamu. Aku pun sebagai Papanya ingin Ana bahagia."

"Ya sudah, aku berangkat."lanjut Papa.

"Iya."

Papa Ana pun pergi dan Mama ana kedapur untuk mengambilkan makanan Ana.

"Nyonya sedang apa?
Apa ada yang bisa saya bantu." Ucap pembantunya saat sia baru saja masuk kedapur.

"Tidak perlu bi... saya hanya mengambilkan makanan untuk ana."

"Apa non Ana sudah sadar nyonya?"

"Sudah."

"Alhamdulillah kalau non Ana sudah sadar."

"Bi..."

"Iya nyonya."

"Bibi pernah mendengar Ana menyebut kakak?"

"Kakak?"

"Iya."

"Tidak pernah nyonya. Ada apa memang nyonya?"

"Tidak ada. Ya sudah saya kekamar Ana dulu bi."

"Iya nyonya."

Mama pun membawa makanan Ana. Sampai dikamar, Ana sedang membuka laptopnya.

Playgirl Troublemaker and Arogant Bastard (Sebagian Part Di Hapus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang