Bagian 4

3.1K 127 0
                                    

Mereka sampai di toko buku.

"Ayo temenin aku. Gak enak kalau kamu didalam mobil aja."

Bagas pun ikut keluar dan masuk kedalam.

"Selamat sore mbak Inka..." sapa seorang pramuniaga.

"Selamat sore Sofi..."

"Asa yang bisa dibantu mbak?"

"Aku mau ambil buku pesanan aku."

"Mbak pesan sama siapa?"

"Aku pesan sama Haris. Harisnya ada?"

"Haris hari ini gak masuk mbak. Dia lagi sakit.
Mbak Inka tunggu disini dulu aja ya...aku cek dulu pesanan mbak."

"Ya udah... sambil kamu cek. Aku mau jalan-jalan dulu ya..."

"Iya mbak... silahkan."

Ana pun pergi ke rak buku-buku mencari buku lainnya. Ya.... mungkin akan ada buku yang akan membuat dia tertarik.

"Kamu mau cari buku apa?"

"Apa aja. Yang pasti buku itu menarik buat aku.
Kamu gak cari buku. Apa kek gitu!"

"Gak!
Dirumah udah banyak buku."

Ana Hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Setelah berkeliling, ana berhenti disalah satu rak.Ana mengambil satu buku psikologi.

"Loe suka baca buku psikolog?"

"Enggak juga. Hanya sedang ingin saja.
Kenapa?"

"Gua fikir loe suka. Kalau loe suka, Gua punya beberapa buku tentang psikolog."

"Benarkah?" Dangan mata yang berbinar."

"Tentu."

"Kalau begitu aku tidak jadi membeli buku ini ah... aku boleh kan pinjam buku mu?"

"Boleh saja, asal benar-benar kau baca. Jangan sampai hanya jadi bantal tidur mu."

"Hahaha.... itu tak akan terjadi. Apa kamu fikir aku orang yang seperti itu...
Ah... tentu saja kau akan berfikir seperti itu. Apa lagi aku si biang onar... hahaha..."

"Ah.. sudah lah... sakit hati adek bang...di gituin..." sedihnya.

"Gak usah pasang tampang sok sedih dech... gak ngaruh sama gua."

"Ya...Ya...Ya... kalau gua yang kaya gini mah gak akan buat loe luluh. Kalau si salsa baru dech loe luluh.
Udah ah... Gua mau cari buku yang lain."

Ana melanjutkan mencari buku lain. Sambil membaca-baca buku, Ana mengambil buka tentang kehamilan dan tentang mengasuh bayi.

"Untuk apa buku itu?
Apa kau sedang hamil?" Tanya Bagas.

Ana membulatkan matanya ketika Bagas mengatakan hal seperti itu.

"What... apa loe bilang. Gua hamil!
Ngaco loe.
Beli buku kaya gini, bukan berarti Gua hamil. Gua cuma mau belajar aja. Biar gimana pun Gua juga wanita, yang suatu saat bakal punya anak. Lagian buku ini buat kakak gua. Kakak Gua lagi hamil."

"Oh..."

"Loe mau beli buku gak?
Kalau enggak, ya udah yuk kekasir. Gua harus buru-buru pulang. Nich handphone Gua dari tadi getar aja."

"Gua duluan ke parkiran, loe nanti tunggu aja di depan toko.."

"Ok kalau gitu."

Ana menuju kasir,sedangkan Bagas pergi ke parkiran untuk mengambil mobilnya.

Bagas sudah menunggu di depan toko buku . 10 menit menunggu akhirnya Ana keluar dari toko buku. Ana duduk disamping Bagas.

"Lama amat sich..."

Playgirl Troublemaker and Arogant Bastard (Sebagian Part Di Hapus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang