Pagi yang cerah, ditemani kicauan burung, ditambah lagi murid baru yang ganteng. lengkap sudah hidupku sebagai pelajar yang selalu bosan bertemu pak ujang, dosen fisika yang selalu egois nuntut ini itu ke muridnya.
sekarang ini, di sebelahku, terdapat makhluk ciptaan tuhan yang sempurna. kata orang manusia itu gak ada yang sempurna, tapi menurutku sesosok laki laki ini gak ada cacatnya. aku bingung, ibunya ngidam apa sampai anaknya seganteng ini? apa jangan jangan ibunya sering nonton drama korea kali ya, sampe sampe anaknya keikut ganteng kayak artis korea.
"rio.." panggil ku sambil menoel-noel lengannya.
"hm" rio tidak mengalihkan perhatiannya dari tugas yang dia kerjakan.
"gausah di kerjain kali.. dosen kan gak masuk" kataku.
rio menoleh ke arahku, menatapku dengan dalam, otomatis aku langsung gelagapan tak karuan, wajahku mulai memerah. lalu rio kembali melanjutkan pekerjaannya setelah menatapku barusan.
"lo kenal gue?" tanyaku sambil tersenyum manis kepadanya.
rio tidak mengalihkan pandangannya, "gak"
"gue viona"
sontak setelah mendengar nama itu ekspresi rio tampak berbeda. apa yang salah dengan namaku? apa mungkin namaku terlalu indah sehingga dia seperti itu?
"udah tahu" jawab rio dengan dingin.
"kalau sudah, kenapa tadi bilang gak kenal?"
rio menutup buku tugasnya lalu berdehem, "tahu nama, tapi gak kenal."
"apa bedanya? kalau sudah tahu nama berarti udah kenal dong" aku mengernyitkan dahi.
"lo tahu pak ujang?"
otomatis aku mengangguk.
"tapi apa lo tahu rumah dia dimana, nama istrinya siapa, nama anaknya siapa, atau nama mantannya siapa, atau masa lalunya gimana, apa lo tahu?"
otomatis aku menggeleng.
"itu yang gua maksud. yang namanya kenal itu, lo bener bener tahu semua tentang orang itu, bukan cuma hanya sekedar tahu nama." jelas rio.
"perkataan lo rumit. susah di cerna otak gua"
"otak lo terlalu cetek." setelah itu rio meninggalkan mejaku dan beralih ke meja teman lainnya.
padahal baru saja aku ingin membuka obrolan lebih banyak lagi dengannya. walaupun dia orang yang sangat dingin, cuek, dan juga jutek, tapi aku tak akan menyerah sampai alam semesta memisahkan kami, eaaak.***
Author P'O'V
Rio menyendiri di atap gedung tempat ia berkuliah saat ini, menatap langit biru yang cerah seakan ingin menghiburnya, namun hati rio tidak akan berubah. Sudah setahun rio meninggalkan jakarta, sudah setahun juga viona telah tiada.Rio membuka telepon gemgamnya, menatap sebuah foto perempuan yang tampak tersenyum, ialah viona. seorang perempuan yang pernah ia cintai, seorang perempuan yang pernah merubah hidupnya, seorang perempuan yang bisa membuat dia terus tersenyum.
rio rindu.
jika boleh jujur, rio masih tak ikhlas tuhan mengambil nyawa viona.
Rio ingin sekali memaki dirinya, ingin sekali menyebut dirinya adalah cowo brengsek sepanjang masa, cowo yang pernah membuat viona menangis. cowo yang pernah membuat viona kesusahan. cowo yang pernah menjadikan viona babunya. dan cowo yang pernah membuat viona jatuh cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Boy [HIATUS]
Teen Fiction[Sequel cerita dari my devil prince] [WARNING BAPER ALERT!] "Sebelum kamu membuat orang lain bahagia, kamu haruslah membuat kebahagiaan untuk dirimu terlebih dahulu." -Rio, 23 agustus 2021. Dua tahun setelah kamu meninggalkanku. [CERITA INI LANJUT...