Chapter: 5

65 10 2
                                    

Seperti biasa setiap malam aku bekerja dibar, sebagai pelayan antar minuman untuk mereka yang berkunjung kesini. Berbagai macam jenis kadar alkohol telah tersedia dibar ini, aku juga hafal nama nama alkohol itu, wajar si, karena memang aku bekerja disini. Alasan aku selalu menyembunyikan ini dari kakakku karena aku tidak ingin ia khawatir padaku. Lagipula, aku memang benar ingin membantunya dalam soal biaya apapun.

Hari ini bar tempat kerjaku cukup ramai. Aku dan staf pelayan lainnya tampak sibuk mengurusi customer yang berdatangan.

"ini bang sesuai pesanan, long island iced tea, silakan diminum." kataku sembari menaruh minuman itu diatas meja, tidak lupa juga aku selalu menyunggingkan senyuman ramah kepada mereka.

Setelah beberapa jam aku bekerja, Jam break secara bergantian yang kini giliran ku sudah tiba. Pegal juga rasanya dari tadi harus mondar mandir mengantar minuman. Akupun merasa haus, minuman disini tidak ada yang beres, jadi aku tidak akan minum disini. Aku pun berniat pergi ke minimarket dekat bar ini untuk mencari minuman. Aku masih memakai seragam pelayan, tidak mungkin juga aku ganti karena jam kerja belum selesai.

Aku memasuki minimarket tersebut, mencari-cari minuman yang menarik di barisan kulkas ini. Ah percuma juga aku memilih daritadi, tetap saja pasti air putih yang akan menghipnotis ku. Aku pun mengambil sebotol air putih itu dan langsung saja menuju ke kasir.

"ini aja kak?" Tanya orang kasir itu. Aku yang sedari tadi sibuk membuka dompet kini mendongak seraya melihat ke arah penjaga kasir ini, "iya.."

Tumben juga orang kasir ini masih muda, apalagi wajahnya terbilang cukup lumayan untuk usianya. biasanya yang menjaga kasir di minimarket ini sudah tua.

"Pak de yang biasa kemana?" tanyaku.

"gak sanggup jaga minimarket katanya.. Maklum udah tua dia hehe" jawab laki-laki ini yang sedang membungkus botol minumku dengan plastik.

"oh gitu.. Gausah pake plastik mas" kataku padanya. Ia pun mengeluarkan kembali sebotol air putihku. Akupun memberikan uang pas kepadanya.

"Makasih kak, silakan datang kembali." ucapnya sembari menunduk 180° kepadaku. Aku tersenyum simpul, tak kusangka masih ada lelaki sopan seperti dia.

Akupun kembali ke bar tempat kerjaku. Aku kembali bekerja setelah istirahat ku selesai.

¤¤

Hari ini aku libur kuliah. Ya jelas saja karena hari ini hari minggu. Aku masih rebahan dikasur, ah rasanya kasur ini terus menghipnotisku agar aku tidak beranjak meninggalkan kasur ini. Nanti malam aku tetap bekerja, Bar itu tidak pernah tutup kecuali hari raya. Aku melihat jam di dinding, pukul 1 siang. Aku mulai bosan dikamar, apalagi semua buku novel ku sudah habis aku baca.

Aku berfikir, sepertinya aku perlu novel baru. Akupun beranjak dari kasur dan segera menuju kamar mandi. Aku bersiap-siap dengan gaya casual untuk berangkat ke toko buku. Aku akan membeli novel baru, supaya sekiranya aku ada kerjaan dirumah.

"mau kemana?" tanya kakakku saat aku sudah berada diambang pintu.

"ke toko buku sebentar kak," jawabku,   kak chelsea hanya mengacungkan jempolnya, akupun pergi keluar untuk ke toko buku.

Sesampai ditoko buku, aku menyusuri setiap rak-rak yang bertengger buku-buku dengan rapih disana. Ketika aku asik melihat sinopsis dibelakang buku sains fiction ini, tiba-tiba seseorang lewat dibelakangku, aku hafal aroma parfum ini. Sepontan saja aku menoleh ke arah orang itu, benar saja dugaanku, Rio!

"Riooo..!" sapaku dengan semangat. Rio menoleh sebentar lalu melanjutkan jalannya.

Aku mengikuti arah jalan Rio yang sedari tadi fokus melihat ke arah buku-buku, "Lu mau beli apa?" tanyaku.

The Cold Boy [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang