13. Pertemuan'2

2.4K 123 0
                                    

Tetaplah tumbuh tanpa jenuh kelak kita akan saling membutuh



Hari Senin.

Mungkin menjadi hari yang paling membosankan bagi semua mahasiswa baru difakultas ini, bagaimana tidak? kami selalu di wajibkan mengikuti upacara pagi yang hanya diikuti oleh mahasiswa semester awal.
Aku hanya duduk diparkiran kampus sambil memandangi para mahasiwa yang berjiwa patuh ini berlalu-lalang di depanku, mereka sibuk merapikan almamater dan membentuk barisan rapi.

"Woy Vin cabut yuk cepetan pakek helm!" Teriak Ara, saat aku melihat kebelakang ternyata sudah ada Ara, Dian, dan Sarah yang sudah siap-siap untuk bolos upacara, entahlah datang dari mana saja mereka.

"Kalian udah gak waras? Eh Sarah? Gue gak salah liat?" Aku sedikit terkejut melihat Sarah yang juga ikut Ara untuk bolos, ah sudahlah aku mencoba tidak memperdulikan mereka.

"Dalam kamus kita hari ini gak ada upacara! Cepetan ayo kita sarapan aja di depan SMK gue, gak ada tapi-tapi, ini pemaksaan Vin!" Ara memakaikan helm di kepalaku sambil menghidupkan motornya.

"Bolos terus, cewek apaan" Sindir si Ata yang tiba-tiba lewat di hadapanku. Mungkin dia sudah tau rencanaku yang akan bolos pagi ini. Dengan wajah tanpa ekspresi dan kata-kata pedasnya Ata tampak memancing emosiku pagi ini.

"Eeh mulut jangan asal ngatain ya, siapa sih lo? Seorang ADIBRATA DARMA BRAHWIJAYA sok-sok'an ngatain gue cewek gak bener HAHA" Balasku untuk ucapan Ata yang menyindirku tadi.

"Cewek aneh, berisik banget!" Jawab Ata sambil terus berjalan kearah lapangan upacara kampus.

Ata Prove
Dulu aku selalu suka saat kamu menyebut namaku Vin, dan sekarang kamu melakukannya lagi :)

"What the hell? Kalo berani sini, cwok lemah, pengecut!!" Tantangku ke Ata. Tetapi Ata tak memperdulikan omonganku dan terus berjalan menjauhiku.

"Wkwkw seru banget liat lo berantem sama Ata, padahal udah sahabatan dari SMA kan Vin, yaudah ayoo cepetan cabut!" Tawa Ara dan mengajakku untuk segera bolos.

"YaAllah gue salah pergaulan" Dengan pasrah aku mengikuti mereka, telingaku serasa berdengung mendengar suara Ara yang memaksa.

Sesampai di warung bubur tempat langganan kami, Dian selalu menanyakan prihal Bima kepada Ara, entahlah aku merasa ini mengganggu syaraf pendengaranku.
Aku melanjutkan makan sambil memandangi ponselku kali saja ada pesan yang masuk, dan ternyata zonk, hanya pesan-pesan Grup saja yang masuk ke inbox chatku.
Dari kejauhan terlihat si Adi juniornya Ara berjalan menghampiri kami. Dia tampak menarik dimataku, karna wajah dan matanya mirip sekali dengan Aktor favorit ku Rio Dewanto.😂

"Pagi kak Vin" sapa Adi dengan senyuman termanisnya. Aku hanya membalas dengan senyum dihadapan nya.

Vina Prove
Biasa aja kali dek senyum sama mata sipit kamu buat melted banget pagi-pagi.

Semenjak aku sering makan disini bersama Ara, hubungan aku dan Adi menjadi akrab. Tapi Adi masih menjaga jarak denganku karna dia menghargai keberadaan Bima sebagai seniornya. Padahal sudah berulang kali aku memberitahu kepada Adi bahwa aku dan Bima tidak mempunyai hubungan apa-apa lagi.

"Kak hari Sabtu ada jadwal gak? Nonton yuk kak, film Dilan udah keluar dibioskop hehe" Ajak Adi, aku terkejut dan berhenti bermain ponsel lalu menatap Adi.

ALKENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang