14. Senioritas

2.4K 125 2
                                    

Semoga batas kita terlepas bebas

Pagi ini tak ada cahaya matahari yang masuk kedalam ruang kamar tidurku, dengan perlahan kubuka mata, sambil memeluk erat boneka beruang merahku karna merasa dingin yang menusuk kulit. Tak seperti biasanya hari ini mama tidak membangunkan tidur pagiku, aku mencoba duduk di atas tempat tidurku, dan mengusap mata, sambil meraba-raba ponsel di bawah bantalku. Membuka semua pesan-pesan yang masuk ke inbox WhatsApp

One message from Adi:
#Assalamualaikum Kak udah dibeli nih tiketnya, hari ini jadwal nnton nya jam7 malam ya.

Hampir saja aku lupa prihal janji menonton dengan si Adi, setelah membaca pesan Adi, aku meletakkan kembali ponselku diatas tempat tidur dan berjalan keluar menuju kamar mandi untuk segera mandi.

"Udah bangun Vin?" Tanya Mama yang sedang duduk menonton

"Udah, tumben mama nggak bangunin Mbak pagi ini?"

"Mama fikir ini hari Sabtu, kamu bisa tidur sampai siang"

Seandainya setiap hari seperti hari Sabtu, betapa bahagianya diriku.
Setelah mandi, aku kembali memainkan ponsel dan duduk di kamarku. Sesekali aku membuka galeri grup SMA dulu, memandangi fotoku dan Ata, betapa bahagianya persahabatan kami dulu, dulu aku yang tak pernah canggung menggenggam tangan Ata sambil berlari, aku yang tak canggung tidur di pundak Ata, iya itu semua dulu...

Vina prove
Ata aku tuh benci banget sama kamu! Aku nggak bisa sayang sama kamu, kenapa sih kamu nggak ngerti Ta? Kamu egois banget ngorbanin semuanya demi prasaan kamu, ahh si bego yang egois, tapi aku rindu Ta.

"Mbak Vin, ada Rifky tuh di depan" Mama tiba-tiba membuka pintu kamarku

Aku yang kaget karna Rifky yang tiba-tiba menjemputku tanpa alasan langsung berlari keluar untuk bertemu Rifky.
Tampak Rifky yang telah duduk di ruang tamu sambil menyisir rambut.

"Iya.. Iya.. Udah cakep kok, ngapain kerumah gak ngasi tau dulu Ky?"

"Ha?? Kan hari ini kita udah janji sama Ara dan Dian buat ke SMK Ara, nonton lomba paskibra Taruna Vin?"

"Subhanaallah aku lupa Ky, hari ini ya? Aduhh iya bentar aku siap-siap dulu"

"Dasar pikun" sindir Rifky.

Aku langsung cepat-cepat berkemas, untuk segera pergi ke Acara lomba Paskibra Ketarunaan di SMK Ara, ntah kenapa aku bisa lupa hari ini.
Setelah berkemas, aku langsung pamit kepada Mama untuk pergi bersama Rifky, Rifky sudah sering ke rumah untuk menjemputku, Mama juga sudah mengenal Rifky sebagai sahabatku.

Drettttt...
One message from Andra
#Good Morning Vin 🌞
*Morning too Ndra.

Lagi-lagi aku lupa meminta izin Andra untuk pergi ke SMK Ara hari ini. Aku tau Andra selalu sensitiv ketika aku pergi dan bertemu dengan Bima dan sahabat-sahabatnya, tetapi Andra selalu menutupinya. Sesampai di SMK Ara, sudah ada Dian dan Ara yang menunggu kami di depan gerbang parkiran.

"Gak pakek ngaret tuh berapa sih Vin?" Omel Ara

"Dih maaf-maaf aku lupa hari ini janjinya, untung aja Rifky ngejemput" Jawabku

"Iya kan aku emang penyelamat buat orang lemah kayak dia Ra" Ejek Rifky.

"Udah ayoo masuk, udah mau mulai tuh" Ajak Dian.

ALKENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang