16. Melangkah

1.9K 94 9
                                    

Ada langkah yang tak pasti untuk menerusi apa yg telah terjadi.

Setelah berminggu-minggu berlalu, deretan penjelasan dan pengakuan Andra serta penyesalanku, tak ada satupun yg bisa mengubah apa yang telah terjadi. Serbuan pesan dari Ara, Rifky, dan Bima selama ini memenuhi notifikasi ponselku, pesan-pesan mereka terlihat seperti memberi bela sungkawa untuk hatiku prihal masalah ini.

Selamat datang hari-hari beratku...
Hari-hari berat untuk berpura-pura melukiskan senyum di wajahku, mendorong paksa diri untuk ikut tertawa bersama kelompok orang-orang yg melabeli dirinya Bahagia.

Message from Ara
*Vin, where? Aku udah beli tiket nonton nih 2, malam ini, aku jemput yah jam7 malem*

#Dulu gue nonton sambil Vc sama Andra ya Ra, sekarang enggak lagi😭

*Shit... Okeoke gue robekin tiketnya, take it easy baby.

Message from Rifky
*Vina..

#?

*Oke gue paham, sorry.

Vidio call from Bima

*Udah baikan?
#Iyaa Bim.
*Yaudah gak usah difikirin, makanya
jangan terlalu percaya sama orng yg jauh.
#Yang aku tau selama ini semuanya baik-baik aja Bim.
*Iyaa, akhirnya? Udahlah Vin masih banyak yang deket, jangan ambil resiko, kalian juga belum pernah ketemu, gak tau satu sama lain kan?
#Bim kayaknya aku lagi gk enak badan deh, aku istirahat dulu ya, assalualaikum.

Perkataan Bima hanya memperburuk perasaanku, entahlah aku bingun dengan maksud Bima, kenapa dia mengungkapkan tentang Andra sedangkan Bima telah menjalin hubungan dengan sahabatku sendiri. Dasar pria...

Sore ini aku duduk di teras rumahku sambil menatap langit biru yg dulu selalu meyakinkan kami di satu tempat yang sama. Lagi-lagi masih saja otakku menunjukan kenangan Andra.

On phone
*Ra sini kerumah gue sekarang, bosen nih... Kemana kek.

#Oke kita nonton aja ya, gue otw setengah jam lagi.

Bergegas aku berdiri dan melangkah masuk menuju kamar, untuk bersiap-siap. Seperti biasa problemku, merasa tak memiliki baju di saat setumpuk baju di dalam lemari.

Oke kali ini aku memilih, sweeter rajut hijau army, celana kulit biru, serta jilbab hitam, ku rasa ini lebih nyaman dipakai umtuk cuaca yang agak dingin di kotaku saat ini.

"Mbak... Ada Ara di depan" teriak mama

"Iya-iya otw ma"

Aku berlari menuju halaman rumah, telah tampak Ara dengan sepeda motor putihnya yang terparkir di depan pagarku. Dengan tawa nyinyir dan ponsel yang tak pernah lepas dari tangannya. Aku membalas senyumnya dan segera menaiki sepeda motornya, ini kali pertamanya hangout kami, semenjak aku menutup diri untuk sendiri prihal masalah kemarin.

Di sepanjang jalan kami mengobrol banyak hal sambil tertawa tanpa memperdulikan orang-orang yang memandangi kami berdua.

"Ra parkir disitu aja motor elo, biar kita gak jauh jalannya" pintaku

"Oke Vin, hmm btw ini jam berapa?" Tanya Ara

"Hmm masih jam 6 kurang Ra"

"Yaudah kita muter-muter mall aja dulu ya"

"Yaudah iyaa"

Kami melangkahkan kaki, menuju pintu masuk mall. Ku rasa senyumku kali ini telah kembali, rasa sakit hatiku kini telah berkurang sedikit, ahh terimakasih Tuhan dan terimakasih Ara.

"Ehh buat snap dulu dong Vin pakek IG elo, hitung-hitung naikin followers IG gue hehe" pinta Ara

"Huh dasarrrrr, yaudah ayoo"sambil membuka kunci ponselku.

Jemariku tanpa ragu membuka IG dan dengan sekejap ku memberhentikan langkah kakiku dan mataku terpaku di layar ponselku.

"Hmm Vin kok berhenti?" Ara memberhentikan langkah kakinya juga.

Foto Andra dan Perempuan itu terpampang nyata di depan mataku sekarang, lebih jelas dan tampak lebih membunuhku sekarang.

"Ra... Bener semuanya, sejahat ini ya Ra dia..." Sambil memberikan ponselku kepada Ara

"Bajingan banget yah ini cowok, udah berani Go Public, secepat ini ngepost foto bareng cewek itu"

"Ra... Gue mau pulang sekarang, tolong" sambil menahan tangis.



Hai hai assalamuallaikum wrb
See u again❤️
Udah lama banget gak update.
Maaf buat yang udah lama nunggu😭
Sekarang ALKENA balik lagi nih, pantauin terus yaaa episode baru yang lebih gak terduga hehe.
Jangan lupa vote dan comment nya❤️
I love u

ALKENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang