Sekuat apapun kau menggenggam jika bukan untukmu, dia kan berlalu.
Di sepanjang perjalanan pulang, air mataku tak hentinya terjatuh.
Ara tak berani berkata apa-apa, hanya sedikit melanjukan motor yang ia bawa agar aku segera sampai di rumah.Sesampai dirumah, aku berlari menuju kamar tidur, yang aku bisa lakukan hanya memendapkan wajahku di bantal sambil menangis. Ara yg mengikutiku dari belakang, hanya berdiri di depan pintu kamarku sambil memperhatikanku dengan wajah yang pasrah.
"Vin, sampai kapan sih lo mau gini?"
"Elo gak ngerti Ra rasanya, udah cinta, udah nunggu sekian lama, tenyata disana ada perempuan lain di pelukannya"Tangisku makin memecah, Ara memeluk ku dengan erat sambil menenangkan ku.
"Vin denger... Secinta apapun lo sama Andra, kalo dia bukan jodoh lo, mau gimana lagi Vin? Jangan nyakitin diri sendiri, masih banyak pria di luar sana yang antri nungguin kamu"
Ara prove
Vin, aku yakin suatu saat lo pasti nemuin yang nama nya cinta sejati buat diri lo. Semuanya pasti kebayar setimpal Vin"Ra aku mau sendiri dulu, aku mau istirahat dulu ya sekarang" dengan tesedu-sedu aku meminta Ara untuk meninggalkan aku sendiri saat ini.
"Are you okay Vin? " tanya Ara
"I'm okay" jawabku
Ara pun pulang, tinggal aku dan hatiku yang hancur disini.
Tatapanku kosong memandang lurus ke langit-langit kamar sambil berbaring.Author prove
Ara bener, sampai kapan aku harus begini terus? Diam di tempat sambil meratapi hati ku yang hancur dan sudah tak berbentuk lagi, sedangkan di sana pria bajingan itu tertawa dan bersenang-senang dengan wanitanya.
Aku harus bangkit!Aku tertidur dengan air mata yang masih terus mengalir dan berharap semoga esok pagi sakit hati ini telah hilang
Dreeettttttt....
Getaran ponsel membangunkan ku.On phone
"Vin... Dimana? Aku susul ya, udah kelar makul akhir nih""Hah??? Apaa???"
Ku lihat jam di ponselku, sudah jam 10.30 .
Kepala ku terasa berputar, mungkin ini efek dari aku menangis semalaman. Aku kembali mencoba memejamkan mataku lagi, seolah tak mendapatkan semangat lagi untuk apapun.Author prove
Ahh sial sekali pelaut satu ini, selalu berlayar di kepalaku, mengambil semua semangat hari-hariku!!!!Suara langkah kaki Ara terdengar mendekat, ku buka mata dan melihat Ara sudah berdiri di depan tempat tidurku.
"Hei Vin, are u okay?" tanya Ara.
"I'm okay Ra" jawabku
"Lo gak ada kelihatan baik sedikitpun Vin!"
"Aku baru bangun tidur Ra makanya gini, yaudah aku beres-beres diri dulu" sambil bangun dan melangkah menuju kamar mandi.
-
"Udah beres-beresnya Vin? Yaudah ayo temenin aku jalan ya" ajak Ara
"Gak ah, disini aja Ra, aku lagi gak mau kemana-mana, masih akit hatiku"
"Vin!! Lo cantik! Berpendidikan! Baik! Bego banget masih mikirin Pelaut playboy itu!!" Ara mulai sedikit emosi.
"Aku gak tau Ra salah aku dimana? Aku masih mikir, salahku dimana sampai di sakitin gini"
Tak terasa air mataku mulai jatuh lagi, dunia terasa jatuh menimpaku semua, hatiku mati rasa sekarang.
"Vin semuanya bakalan baik-baik aja, Allah pasti ngegantiin apa yg udah dipisahin" Ara menenangkan ku.
"Iya Ra, aku percaya yg baik selalu berdampingan dengan yg baik" masih dengan air mataku yg mengalir deras di pipi.
"Vin... Lo harus ambil libur, mending lo pergi sementara ke tempat yg bisa buat lo tenang" usul Ara.
"Iya Ra lo benar, aku harus nenangin hati dan pikiran, tapi kemana Ra? "
"Yudah Vin, mending lo pergi ke rumah tante lo aja gimana? Disana kan masih suasana pedesaan, banyak pantai juga kan, cocok buat relax"
"Iya Ra benar, oke besok lusa aku mau berangkat kesana pokoknya" paksaku.
Haiiii haiiiii
Haduh maaf yg nunggu lama yah heheh
PENGUMUMAN!!!
Di part selanjutmya ada kejutan buat para reader's Alkena tercinta.
Pantauin terus yaaa, jangan lupa vote dan comment nya, biar makin semangat nulis heheh.
I love u💚💚💚💚
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKENA
RomanceMasa depan ku, jadilah pria yang paling terhormat, naikan martabat mu setinggi mungkin, selipkan aku di tiap doa sepertiga malam mu, agar nanti aku yang berbakti kepadamu kelak -plv Bukan tentang seberapa tinggi kau menjadi yang terhormat, tapi ten...