Akibat jarak ada yang bersembunyi merangkak
"Kak makasih ya udah nemenin Adi nonton semalem"
"Iyaa sama-sama Di"
Hari ini aku kebali ke aktivitas seperti biasa. Mengawali pagiku dengan sarapan di kantin depan sekolah Adi bersama Ara, Sarah, Dian dan Rifky.
One message from Andra:
*Good morning my sun , have a nice day ♥
#good morning too my Sailor♥Ahh Andra selalu membuat pagiku lebih berwarna dengan segala hal yang dia lakukan, meskipun hanya dengan ucapan selamat pagi dia bisa membuat aku senyum-senyum sendiri seperti orang gila. :)
"Senyum terus Vin, bentar lagi otak lo yang rusak wkwk" ejek Rifky
"What the hell Vin? Adi disini kali" sambung Dian
"Another man ya wkwkw" tawa Ara
"Uhhh serem deh Sailor, human sea wkwk" sambung RifkyAku tidak memperdulikan omongan mereka dan tetap fokus membalas pesan-pesan Andra. Dengan senyum yang sangat mantap di wajahku, aku tau hatiku telah diambil oleh Andra.
"Haha yakin kamu cuman satu-satunya di hati dia Vin?"
Suara itu, seketika aku terdiam mencoba mencerna apa yang telah aku dengar. Dengan perlahan aku mengalihkan pandanganku ke depan dan aku mendapatkan seorang pria berbadan tegap dangan baju Dinar nya berwarna coklat muda. Bima! Dia tepat di depanku lengkap dengan wajahnya yang sombong dan nadanya yang meninggi.
"Terus urusan kamu apa? Saya ada mengganggu kamu Bim?" jawabku dengan nada yang sedikit menaik.
"Wow Vin santai aja kali, yakannn temen-temen?" Sambil senyum dan sedikit mencondongkan badannya ke arahku.
Masalah apa lagi yang akan aku dapatkan hari ini? Bima sepertinya masih menyimpan dendam untuk Andra karna telah merebut aku dari Bima. Sedang kan teman-temanku hanya diam saling menatap dan teman-teman Bima hanya memberi senyum jahat sambil berdiri di belakang Bima.
"Apa lagi Bima? Dian belum cukup buat kamu? Belum cukup kamu selingkuh sama sahabat aku sendiri?"
"Vin kamu duluan yang pergi, saya disini cuman mau ngomong tentang kebenaran Andra yang saya tau Vin."
"Bim udahlah! Kamu ngehancurin mood sahabat gue!" teriak Ara.
You knowlah suara Ara yang melengking itu, membuat telinga pendengar akan merasa nyeri. Seketika semuanya hening, aku tetap menatap mata Bima dengan rasa kesal yang teramat besar. Sedangkan Bima menatapku seolah tulus ingin memberi tau sesuatu yang tidak bisa dia pendam lagi.
Sambil menghela nafas, aku mencoba sabar menghadapi Bima kali ini. Aku kembali menunduk dan dengan sangat terpaksa tersenyum.
"Baiklah kali ini apa Bim? Saya persilahkan kamu untuk berbicara."
"Vin saya tau, kamu membenci saya atas kesalahan saya dan Dian. Kamu juga tau saya membenci Andra karna dia telah merebut hati kamu. Saya sayang sama kamu, saya tidak mau kamu terus di dalam kebohongan Andra. Andra sudah mempunyai pacar di kotanya Vin, kali ini saya mohon kamu harus percaya. Meskipun kamu membenci saya, setidaknya percayalah omongan saya ini."
Seketika jantungku terasa berhenti ketika mendengar omongan Bima ksli ini. Otak ku terasa tidak bisa berfikir apa-apa lagi. Aku hanya terdiam dan menatap Bima dengan mata yang berkaca-kaca tanpa berkedip sekalipun.
"Iya Vin itu bener, kami saksinya. Kami juga baru tau kebenaran itu setelah memata-matai Andra" sambung sahabat Bima
"Tolong percaya, Andra memang baik tapi dia menempatkan kamu di posisi paling rendah Vin, kamu gak pantes buat itu. Saya tidak mau kamu terlihat rendah oleh siapapun. Andra tidak baik buat kamu Lavina."
Dan kali ini aku tidak bisa menahan air mata lagi, seketika Ara memelukku dan menenangkanku. Sebodoh inikah aku? Yang tak pernah menyadari ini? Atau Andra yang terlalu handal memainkan sandiwara?
"Maaf kalau saya membuat kamu sedih lagi kali ini Vin, tapi ini kebenaran yang harus kamu tau, lelaki itu lebih berengsek, udah Vin kamu mau dia saya apakan? Saya bakalan ngebales dendam kamu ke dia Vin."
"Udah Bim, kamu gak waras? Biarin aja dia, aku yang terlalu bodoh percaya dengan sesuatu yang jauh." Jawabku.
Dan kali ini aku percaya tentang rumor "Sang Pelaut yang banyak Wanita" terimakasih, penghianatan kamu telah menanam rumor itu di otakku.
Bima dan teman-temannya yang lain berjalan jauh pergi meninggalkan aku dan teman-temanku disini dengan kebenaran yang telah mereka sampaikan. Ara dan Rifky yang terus menenangkan Aku sepanjang waktu.
Lalu apa arti Andra yang selalu bersaing dengan Bima untuk mendapatkan ku? Apa arti semua waktu yng telah Andra beri? Apa arti semua kata-kata manis Andra? Only Bullshit.
"Ra aku mau pulang aja deh sekarang yaaa..." Sambil menyeka air mata.
"Yudah aku anter ya Vin, aku juga jadi males kuliah deh"Sepanjang hari ini, Ara berada di kamarku untuk sekedar memastikan aku tidak di dalam kesedihan yang berkepanjangan. Seketika harik-hariku terasa gelap, entah kenapa kebenaran itu merenggut warna-warna hariku.
Drettt...
One message from Andra
*Assalamualikum my Sun🖤
#Hentikan drama kamu Ndra, kembali ke wanita yang sedari awal telah memiliki hati kamu.
*Jadi kamu udah tau kebenarannya Vin?
#Semua, aku udah salah ninggalin temen-temen aku demi bersama kamu, yang aku sangka nempatin aku di posisi paling tinggi, tapi kenyataannya aku ada di posisi terhina, makasih Ndra.
*Vin aku bisa jelasin, can you pick up my call, please.Andra tak henti menelfon untuk sekedar menjelaskan kebohongan dia selama ini. Aku hanya menenggelamkan kepala di bantal sambil menangis sepanjang hari, kebenaran menjijik'an ini telah menjatuhkan aku dengan keras.
Hy come back again
Maafin kesalahan dalam penulissn, eja'an dan alur
Kelamaan gak nulis nih😭😭😭
Dan cerita ini berdasarkan pengalaman pribadi, jadi susah mau di modify
So happy reading.
Jangan lupa vote dan comment nya💕💕💕💕💕💕
I love u
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKENA
RomanceMasa depan ku, jadilah pria yang paling terhormat, naikan martabat mu setinggi mungkin, selipkan aku di tiap doa sepertiga malam mu, agar nanti aku yang berbakti kepadamu kelak -plv Bukan tentang seberapa tinggi kau menjadi yang terhormat, tapi ten...