bonus : edisi ramadhan #1

447 75 10
                                    

Ini semacam.. apa, ya? Special chapter or something like that, lah. Chapter ini gak nyambung sama chapter sebelumnya, ya. Selamat puasa dan selamat membaca!

🌿

Tak terasa, bulan Ramadhan pun tiba. Hari ini adalah hari pertama bagi orang-orang muslim untuk menunaikan ibadah puasa. Keenan sedang di rumah sendirian. Jomblo, sih.

"Bilang gue jomblo sekali lagi, gak dapet THR lo nanti!"

Oke, ampun, bos. Lanjut.

Cewek itu tau tidak banyak yang bisa dilakukan saat bulan Ramadhan. Tadinya dia mau panjat tebing, tapi nanti takut batal karena haus. Mau panjat pinang, belum agustusan. Mau panjat sosial, gak guna juga. Jadi dia memutuskan untuk memanjatkan doa kepada saudara-saudaranya yang ada di Surabaya. Semoga mereka selalu diberi perlindungan oleh Allah SWT., aamiin.

Dari pada mati kebosanan di rumah, Keenan memutuskan untuk pergi cuci mata ke toko buku. Sekalian ngabuburit. Siapa tau ada cogan nyantol, hehe.

Keenan bersiap-siap. Ia menyiapkan alat-alat yang sekiranya ia butuhkan seperti dompet, ponsel, power bank, mukena, bor listrik, oli, cat acrylic, pupuk kandang, sapu lidi, dan semen tiga roda.

Gak deng, bercanda. Buat apa juga ya, bawa barang-barang kayak gitu? Toh, dia juga gak berencana buat bikin masjid di dalem mall, kan.

Tapi kalo emang dia mau bikin masjid, kenapa harus pake pupuk kandang, ya?

Ah, sudahlah.

Setelah dirasa semua beres, Keenan pun segera memesan GO-RIDE dari ponselnya.

We've found your driver!

"Kok perasaan gue gak enak, ya." Gumam Keenan. Dengan hati-hati, Keenan menekan notifikasi tadi untuk melihat nama drivernya.

Shawn Mendes.

Anying. Tuh, kan, batin Keenan.

"Astaghfirullah, nanti gue batal. Maafin Keenan, Ya Allah." Keenan ngomong sendiri kayak orang-

Gak jadi ah, nanti ngamuk.

Ponsel Keenan bergetar di tangannya. Nomor tak dikenal terpampang nyata di layar ponselnya. Keenan membaca doa untuk diberi keselamatan dunia dan akhirat sebelum mengangkat teleponnya, karena cewek itu yakin telepon itu pasti dari Shawn.

"Halo, assalamualaikum, Keenan."

Tuh, kan.

"Waalaikum salam warrah matullah," jawab Keenan, "gak usah banyak bacot. Dimana lo? Buruan pick up gue."

"Galak bener. Lagi puasa juga."

"Buruan jemput."

"Liat ke depan rumah dong, cantik."

Keenan tidak menjawab melainkan berlari menuju depan rumahnya dan melihat keluar melalui jendela rumah. Manik mata Keenan mencari-cari sosok Shawn. Sebenarnya dia lupa muka Shawn macam apa. Tapi, kalo udah ketemu mungkin inget lagi.

"Mana? Gak ada juga."

"Cie langsung cek. Aku masih di jalan, hehe. Tungguin, ya."

"Najis 'aku'. Udah buruan, keburu sore. Takutnya gue keadzanan di jalan." Keenan mendudukan dirinya di sofa ruang tamu.

"Gak papa. Nanti kan, bukanya bareng gue hehe."

"Idih, ogah. Mending buka sendiri."

"Yaudah deh, kalo mau buka sendiri. Tapi nanti buka-bukaannya kalo kita udah sah."

"Apaan, sih! Mesum lo!"

Shawn hanya tertawa dari sebrang sana, "gue udah di depan, nih."

"Gak usah boong." Keenan memutar mata meski Shawn tidak melihatnya.

Sedetik kemudian terdengar suara klakson motor dari depan rumah Keenan.

"Keenaaaan!"
"Main, yuk!"

Keenan memutuskan sambungan teleponnya dan berjalan untuk membukakan pintu.

"Gak usah teriak-teriak. Berisik." Omel Keenan setelah mengunci pintu rumahnya. Pun, cewek itu berlenggang menghampiri Shawn yang tengah memperhatikan rumah Keenan di atas vespa merahnya.

"Gak ada siapa-siapa?" tanya Shawn kepo. "Gak." Jawab Keenan singkat. "Pada kemana?" tanya Shawn sembari memberikan helm kepada Keenan. "Gak usah kepo. Bukan urusan lo." Kata Keenan ketus kemudian melompat ke lahan kosong di belakang Shawn.

Yeh, si anying, ditanya malah gitu, untung cakep, batin Shawn.

"Siap?" tanya Shawn. Keenan hanya berdeham. "Siap belom, nih?" tanya Shawn lagi. Keenan berdeham lebih keras. "Hah? Ngomong, dong." Goda Shawn. "Iyaa!" jawab Keenan ketus. "Berang-berang diangkat, berangkaaaatt!" Shawn langsung tancap gas meninggalkan rumah Keenan.

🌿

Marhaban Ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin temen-temen pembaca setia Ojek Online! Maafin aku terlalu ganteng buat jadi driver GO-JEK.
- Shawn ganteng dunia akhirat -

halooo, kayak yang udah gue janjiin di chapter sebelumnya, ini adalah ojol edisi ramadhan buat kalian!

oh iya, udah sejauh ini gue belum pernah bilang makasih sama kalian. so, makasih banyak buat kalian udah mau baca sampe sejauh ini. makasih juga udah bersedia buat vote dan komen. semoga tetep setia sama Shawn (dan Keenan).

see u! xx

p.s : di mulmed itu foto shawn pake sorban gue ga jago edit jadi maap ga rapih ok

Ojek Online (discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang