bonus : edisi ramadhan #2

408 79 4
                                    

Keenan melihat jam yang melingkar di tangan kirinya sementara tangan kanannya mengipas-ngipas dirinya karena kepanasan. Keenan memajukan wajahnya ke depan, hendak bicara dengan Shawn.

"Tuh kan, macet. Lo lelet, sih." Kata Keenan. "Sorry, lagian kalo lo berangkat jam empatan udah pasti macet." Jawab Shawn. "Udah jam setengah enam kurang," Keenan menginfokan, "bakal keadzanan di jalan."

"Yaudah, nanti kita cari makan buat batalin dulu."

Keenan terdiam sejenak. "Emang lo puasa?" tanyanya. "Kadal air. Puasa, lah! Masa sholeh gini gak puasa." Jawab Shawn. Keenan terkekeh mendengar jawaban Shawn.

"Muka lo gak mendukung." Kata Keenan.

"Yaampun, jahat bener. Don't judge a book by it's cover."

"Iya, iya."

Motor Shawn maju perlahan-lahan yang membuat Shawn dan Keenan dongkol. "Ah, anjing!" Shawn mengumpat sembari memukul speed meter motornya.

"Heh, batal lo." Kata Keenan tepat di telinga kiri Shawn yang terbungkus helm. "Astaghfirullahaladzim," Shawn mengelus dadanya, "kesel abisan."

"Iya juga. Pada mau kemana sih, orang-orang? Bikin macet aja, bukannya diem di rumah nyiapin takjil." Kata Keenan kesal. "Lo juga mau kemana, dodol. Bukannya diem di rumah bantuin nyokap bikin takjil." Shawn memukul kaca helm Keenan pelan hingga turun menutupi wajahnya.

Keenan menaikkan kaca helmnya, "kan udah gue bilang gak ada siapa-siapa di rumah. Makanya gue pergi. Gimana sih, ah!"

Allahu Akbar..
Allahu Akbar..

Kumandang adzan pun terdengar di telinga. "Alhamdulillah." Gumam Keenan dan Shawn hampir bersamaan. "Batalin dulu, yuk." Ajak Keenan. "Asyik, diajak. Ayok banget, nih." Jawab Shawn penuh semangat. "Ish, apa sih." Keenan mendorong tubuh Shawn dari belakang sementara yang didorong hanya terkekeh.

"Mau makan dimana?"

"Cari tempat makan yang deket dari sini aja. Buka itu harus disegerakan."

"Di situ, yuk!" Shawn menunjuk sebuah warung nasi padang dari kejauhan.

"Udel paus," Keenan menoyor kepala Shawn, "masa langsung nasi padang, sih. Nanti gue sakit perut, lo mau tanggung jawab?"

"Ngapain gue tanggung jawab? Kan gue gak hamilin lo."

Sekali lagi cewek itu menoyor kepala orang di depannya, "lo ngomong gak pernah pake bismillah, ya."

"Lupa. Bismillahirrahmannirrahim," kata Shawn, "ngapain gue tanggung jawab? Lo kan, gak gue hamilin."

"Buset ni orang malah diulangi lagi." Keenan menoyor kepala Shawn lagi-sepertinya noyor kepala Shawn udah jadi hobi baru Keenan.

"Ih, salah mulu-Semua serba salah. Apalagi salahku? Apalagi salahku? Apalagi?" Shawn menyanyikan sepenggal lirik dari lagu Raisa berjudul Serba Salah yang dia ubah sedikit liriknya.

"Eh, suara lo bagus." Puji Keenan. "Maaciiih, Shon jimayu." Shawn menunjukkan gerak tubuh malu-malunya. "Idih, najis. Tau gitu gak usah gue puji." Keenan bergidik geli.

Shawn tertawa kemudian kembali menjalankan motornya. "Jadi, mau makan dimana?" tanya Shawn yang kini fokus ke jalanan yang sudah tidak terlalu padat.

Keenan terdiam sejenak seraya berpikir.
"Di KFC aja, yuk," usul Keenan, "mau gak?"

"Hmm," ada jeda di ucapan Shawn, "gak ah."

"Trus mau di mana?"

"Di CFK." Shawn tertawa.

"Hahaha, lucu lo babi." Keenan pura-pura tertawa kemudian kembali jutek seraya menoyor kepala Shawn, lagi.

"Ih, marah-marah terus." Shawn mendengus sembari menjalankan vespa kesayangannya menuju KFC.

🌿

OY OY OY OY OY OOOOYYYYY
GUE KAMBEKKKK HEHEHEHE
PAT NYA UDAH BERES, GUE SENENG BANGET!!!

tapi masi ada sesi remedial avsjaddk hasemeleh hasemeleh :')

EH BTW ALBUM DRIVER GOJEK KESAYANGAN KITA SEMUA UDAH KELUAR OY DHWJSHAIASGXIAU ENAK BANGET LAGUNYAAAA!! YANG BELUM DENGER, CEKIDOT DI SPOTIFY ATAU JOOX!!

Ojek Online (discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang