hulup aud

224 40 27
                                    

Sebulan, tiga hari, lima belas jam, empat puluh tujuh menit, dan sembilan detik setelah kejadian Ralfino dan Keenan waktu itu. Kini cewek itu menjalani hidupnya dengan sedikit beban terangkat. Dia sudah gak perlu denger kalimat-kalimat rengekan dari mulut Fino yang bikin risih. Akhirnya, ia bebas.

Sebuah notifikasi muncul dari bagian atas ponsel Keenan saat ia menunggu driver  GO-JEK untuk menjemputnya. Keenan menghela napas sebelum sebuah senyum muncul tanpa disadari di bibirnya.

Lo lagi, lo lagi
Udah cocok jadi driver pribadi gue nih, haha

Kampret
Dikata gue mau apa jemput lo?

Oh, jadi gak mau?
Yaudah gue cancel ya, biar performa lo turun


NGGAK, KEENAN
GUE BECANDA ASTAGA
OTW NIH. TUNGGU SITU

Keenan cekikikan sendiri membaca pesan terakhir dari driver  GO-JEK paling ngeselin yang pernah ia temui.

Iya, siapa lagi kalau bukan Shawn Mendes?

Karena setiap Keenan pesen GO-JEK, nama Shawn sering muncul sebagai driver-nya. Jadi tanpa disadari, mereka akhirnya berteman. Kalo dipikir-pikir, lucu memang. Belum pernah ada penumpang yang dapet driver yang sama berulang-ulang. Kebetulan? Atau takdir?

Sebuah vespa merah yang sudah Keenan kenal betul berhenti di depannya. Cowok yang mengendarai vespa merah itu menggunakan kaos hitam ditambah kemeja flannel sebagai outter. "Gue ngebut tau gak." Kata Shawn ketus.

"Gue gak nyuruh." Timpal Keenan.

"Yaudah, buruan naik. Panas, nih." Shawn menyodorkan sebuah helm kepada Keenan yang langsung dipakai oleh cewek itu. Setelah mengunci helm-nya, Keenan melompat ke lahan kosong di belakang Shawn sebelum cowok itu menjalankan motornya.

"Lo ada acara, gak?" tanya Shawn.

"Hah?"

"Lo ada acara, gak?" ulang Shawn dengan suara yang lebih keras.

"Hah? Apaan si? Gak kedengeran."

Shawn menolehkan kepalanya kemudian mengulangi pertanyaannya, "lo, ada acara, gak?"

Fak deket banget, batin Keenan.

"Oh," kata cewek itu, "nggak. Kenapa emang?"

"Temenin gue mau gak?"

"Kemana?"

"Pelaminan."

Saae ni kadal aer, batin Keenan. "Serius, bangke." Kata Keenan dengan suara sedatar mungkin untuk menyembunyikan cewek batinnya yang salah tingkah.

Shawn terbahak sebelum menjawab, "ke bengkel."

"Ngapain?"

Ojek Online (discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang