Terik mentari sore menembus jendela bening itu diikuti bisingnya suara kendaraan diluar.
Senja segera tiba bertamu pada kota Bandung yang kian sore kian ramai akan orang yang pulang setelah rutinitasnya.
Gadis itu masih saja menatap laptopnya sembari menyandarkan tubuhnya pada kursi big bos miliknya
"Udah hampir jam pulang,tugas belum selesai juga." gerutu Alirta yang tengah melirik jendela bening yang cukup besar.
Diambilnya benda pipih berwarna peach yang sedari tadi berdering,dilihatnya notif line dari seseorang.Alen
Babe,aku jemput ya.Alirta membuang nafasnya berat meletakan kembali benda pipih itu tanpa berniat membalasnya.Beranjak dari kursi kemudian bersandar pada jendela sekilas ia memandang keramaian kota Bandung ini.
"Sampai kapan lo bersikap kaya gini ke gue Len,gue ini kaka lo bukan kekasih.".Batin Alirta.
***
Mobil lamborghini yang berwarna merah sudah berada didepan rumah yang megah,yang sisi luarnya memiliki nuansa Eropa yang kental.
Tak kalah juga halaman yang luas yang dihiasi kolam ikan dengan hiasan bebatuan dan tumbuhan yang tak kalah indah membuat rasa alam yang alami menjadi terasa begitu melekat.
"Silahkan non masuk,ibu sudah menunggu sedari tadi."Ucap pak satpam yang mempersilahkan tuan rumahnya masuk.
Alirta memberikan anggukan dan senyum yang manis"Makasih pak Ali." Balasnya dan melangkah pergi menuju kamar ibunya,sebelum melangkah ke kamar ibunya Alirta merasa ada yang menggenggam pergelangan tangannya,ya siapa lagi jika bukan Alen adiknya.
"Sayang,sampe kapan lo bersikap dingin ke gue?"
"Alen,udah berapa kali gue bilang kita itu sedarah."
"Tapi nyata rasa gue ke lo lebih dari kebenarannya babe."
Alirta melepaskan genggaman itu dan membuang nafasnya kasar
"Diluar sana banyak perempuan yang bisa menjadi gadis pendamping lo,bahkan menjadi teman hidup lo.Dan gue mau ke kamar mamah sekarang!"
"Tapi sayangnya gue cuman jatuh hati sama kaka perempuan gue sendiri lo Alirta!" Teriak Alen memenuhi ruangan keluarga Xavaria Aguilra Delton.
Alirta tetap saja jalan menuju kamar ibunya menghiraukan Alen yang berceloteh tidak jelas.
Dibukanya pintu kamar ibunya,ia melihat ibunya terbaring dengan rapi ditatapnya mata ibunya dari jarak dekat,tangannya mengusap pucuk rambut ibunya
"Mah,Alirta udah pulang"
Ibunya membuka mata perlahan lahan menatap putri sulungnya,ibunya melihat Alirta yang tengah menatapnya dengan pandangan kosong
"Alen bilang apa lagi sama kamu Nak?"
Ibunya tahu Alen putra bungsunya itu menyukai kakanya sendiri,iya Alen memiliki penyakit Sister Complex dimana adik laki-laki menyukai kakak perempuannya sendiri.
"Gak Mah,Alen gak bilang apa-apa sama Alirta."
"Alirta,mamah tau kamu menyembunyikan nya,mamah tau putri mamah ini kuat buat menghadapi semuanya tapi percayalah kamu gak bisa membohongi mamah sayang,ceritalah."
"Sampai kapan Alen menyadari bahwa aku kakanya bukan orang asing yang bisa ia cintai,Alirta gak marah kalo Alen punya rasa sayang sama Alirta tapi Alirta gak mau Alen punya rasa sayang lebih dari sekedar saudara."
"Alirta,lihat mamah nak Alen hanya butuh waktu dan butuh sosok perempuan yang akan menyembuhkan penyakitnya ketika Alen menemukan perempuan yang meluluhkan hatinya,Semua akan indah pada waktunya nak."

KAMU SEDANG MEMBACA
A Dark Life
Teen FictionKebanyakan yang terlihat dikehidupan orang-orang adalah manis dan sempurna dari luar.Ingin aku memasuki kehidupan mereka, mencicipi sedikit kebahagian,menikmati separuh terang dalam kehidupan.Tapi itu hanya kelihatannya saja.Orang bilang hidupku man...