Dark 10

27 9 1
                                    

Haalloo sayang-sayangku!
Terimakasih sudah menunggu ceritaku yang tak berarti ini.
Happy Reading sayaaang💜

"Masalah itu bukan beban,masalah itu seni gimana cara kita menyelesaikan."

"Menurut lo ini bagus gak Yor?"celetuk Rafi yang sibuk memilih baju dan sepatu untuk konser di tahun baru nanti.

"Gue mah pake apa aja,udah ganteng dari sononya,iya engga Yor."balas Aldo yang sedang asyik bermain game online.

"Kepedean anak anoa."ucap Rafi sembari melempar bantal pada Aldo.

"Sialan,gue lagi push-rank anjir."balas Aldo yang kembali melempar bantal pada Rafi.

"Ribut mulu lu berdua,udah pada tua juga."sewot Yorda sembari duduk disamping Aldo.

"Dia dulu ngelempar bantal ke gue Yor."celetuk Aldo tak terima.

"Gue lagi kan yang salah."ucap Rafi yang memonyongkan bibirnya.

"Emang lo yang salah Rafisya Anggara."geram Aldo.

"Lo Raf pake apa aja udah gausah ribet kaya perempuan,pilah-pilih baju,cowo kalo pake baju warna item aja udah manis."ucap Yorda.

"Nah bener itu pake item aja udah."kata Aldo.

"Iya iya bapak Negara."

Udara Desember sangat dingin karena guyuran hujan pada Nusantara.Membuat tiga lelaki itu hanya melakukan aktivitas didalam rumah.

"Ehh,Diego kemana kok gak ada kabar dia?"tanya Yorda.

"Iya gue aja gak tau dia kemana,kutil anoa kali tau."jawab Aldo sembari melirik Rafi yang tidak jauh dari tempat duduknya.

"Apa lo liat-liat,gue ganteng?"ucap Rafi.

"Idih amit-amit."balas Aldo.

"Dedemit kali amit-amit."kata Rafi.

"Haallo ges,sobat ambyar gue."celetuk Diego yang langsung nyelonong masuk kamar.

"Dari mana aja lo anak anoa?"tanya Rafi.

"Biasa lah, restoran gue lagi rame apalagi gue adain promo tahun baru,nambah aja jiwa-jiwa pengejar promo yang makan di restoran gue."jawab Diego.

"Butuh tenaga kerja gak bos? gak perlu gaji cuman makan setiap hari di restoran lo terus sama beliin baju, mobil sport baru."ucap Rafi.

"Anjin*,itumah lebih dari gaji bego,lo ngapa beli baju?konveksi lo kan banyak di Jabodetabek goblok lo."ucap Aldo yang geregetan omongannya si Rafi.

"Gue gak butuh tenaga kerja kaya lo Raf,bisa-bisa nanti konsumen gue lo bilang anak anoa."celetuk Diego.

"Nah bener tuh apa kata Diego,bisa-bisa lu yang dikutuk nanti sama konsumen Diego gara-gara mereka sakit hati dibilang anak anoa."balas Aldo.

"Gue cabut dulu ya,ada meeting mendadak."pamit Yorda sembari menyampirkan jaz hitamnya dipundak.

"Lahh,gue dateng lo pergi gimana sih?"ucap Diego.

"Ati-ati bapak negara."ucap Rafi.

***

Motor sport Honda NM4 Vultus berwarna hitam membelah jalanan kota Jakarta yang ramai.Karena banyak orang yang menghabiskan waktu liburnya di Ibukota.

Tidak butuh waktu lama Yorda sampai pada kantornya,ia melepas jaket hitamnya dan diganti dengan jaz hitamnya,melepas helm full facenya.Banyak pasang mata yang menatap dirinya terutama kaum hawa.

A Dark LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang