Dark 5

43 13 0
                                    

Me estoy enamorando de ti, realmente estoy cayendo. Hasta que estoy dispuesto a sentir la herida en la desesperada recuperación de la esperanza.

Happy Reading Cariño
❤❤❤

Pagi itu Alirta sudah rapi dengan semua keperluan kantornya.Sama dengan halnya penampilan,dia melihat sekali lagi pantulan dirinya di depan cermin dia berharap ini lebih baik dari sebelumnya.

Dia mengenakan kemeja putih,blazer berwarna merah maroon dan celana bahan berwarna putih,dia juga mengenakan sepatu heels berukuran 3 cm berwarna merah maroon.

Alirta meraih tas kantornya yang berwarna putih itu di atas nakas.Menarik langkahnya menjauh dari kamarnya ia akan sarapan terlebih dulu.
Tepat di anak tangga ke empat langkahnya berhenti.

Ada keramaian di bawah sana bercengkrama ria,setahu-nya di rumah ini hanya ada dirinya dan om nya Aji.

Tepat tatapan Alirta menuju pada meja makan ada beberapa laki-laki bersenda gurau sambil menikmati sarapan.

Tentu saja Alirta terlihat bingung mengapa bisa para lelaki ini sudah ada di rumahnya sepagi ini?dia menggerutuk batinnya,bisa bisa Alirta akan merasakan kembali detakan jantungnya yang cepat ketika berpapasan dengan pria yang mengusik pikirannya semalam,ya Yorda.

Alirta melangkah mendekat ke meja makan menatap mereka heran.

"Alirta,sini sarapan dulu"ajak om Aji.

"Morning querida."sapa Yorda.

"Querida?itu bahasa Spanyol yang berarti sayang,apa maksudnya?"batin Alirta.

"Godain adek juga dong abang"ledek Rafi.

"Gercep bung takut ke saing sama kita ,ha ha ha"ujar Aldo sembari tertawa.

"Sini Alirta sarapan bareng,jangan dengerin mereka yang kelamaan jomblo"celetuk Diego.

"Yeh ini kutil anoa minta gue semprot pake omelan ema ema.Lo juga jomblo anjir."sewot Rafi yang tak terima yang kemudian melayangkan garpu yang dipengangynya ke arah Diego.Gelak tawa memenuhi ruangan itu.

Alirta medudukan kursi di samping Yorda entah intuisi apa sehingga ia duduk disamping pria itu padahal kursi disamping om Aji tengah kosong.

"Ah baper adek bang,si princess udah nyalain lampu ijo kayanya"celetuk Rafi.

Seketika lagi lagi tawa memenuhi meja makan,hanya dua insan yang di tertawakan terdiam.

"Oh ya Alirta,kamu ke kantor di antar Yorda nanti om nyusul om ada meeting dengan perusahaan lain."

Alirta terdiam.

"Alirta?"panggil om Aji takut Alirta menolaknya

"Iya om gak apa apa"jawab Alirta

***


Selesai sarapan mereka langsung menuju halaman rumah dimana mobil mereka tertata rapi yang di parkirkan.

"Ta...?"

"Hm?"Yorda memutar tubuh Alirta sehingga membuatnya berhadapan dengannya,dikecupnya kedua mata Alirta

"Apaan sih,jangan macem-macem Lo ya!."

"I love you.Sorry I do'nt accept recejtion so you must want."

Alirta hanya terdiam mencerna perkataan cowo gila tadi.
Yorda yang kemudian tersenyum manis berjalan terlebih dulu di depan Alirta.

Mereka yang melihat kejadian itu menganga tak percaya apa yang dilakukan pria berdarah Spanyol itu.

" Dia gila kali ya kita aja baru kenal."batin Alirta

Alirta berjalan dibelakang Yorda,dia masih bingung maksud dari apa yang Yorda katakan.Jika di bilang Alirta tidak peka,tentu saja dia tidak pernah peka terhadap sekelilingnya kecuali keluarganya.

"Ayo masuk Ta,sampe kapan lo berdiri disini?"ajak Yorda sembari tertawa melihat pipi Alirta memerah karena omongannya.

"Mak-...?"

"Gak ada maksud apa apa ko lupain aja"potong Yorda kemudian mengacak puncak rambut Alirta dan tersenyum manis.

"Acak-acakan rambut gue jadinya, tangan Lo bisa diem ga?"gerutu Alirta.

Mereka masuk ke dalam mobil yang sudah di tentukan oleh Yorda.
Yorda menyalakan mesin mobilnya dan menyetirnya ke kantor karna itu tujuan mereka,sebelum itu Yorda membunyikan klakson mobilnya isyarat pamit pada mereka yang melihat Yorda berlalang pergi.

"Ati ati bung"teriak Rafi yang kemudian masuk ke dalam mobil yang tadi bersebelahan dengan mobil Yorda.

"Siap."balas Yorda dengan teriak juga.


***

Disepanjang jalan Yorda terus menatap manik mata Alirta dengan entah kenapa Alirta merasa ada hangat yang menjalar ditubuhnya.

"Bisa fokus gak nyetir nya,kalo gak sini deh gue aja yang nyetir,mata Lo suka jelalatan gitu ya."ucap Alirta.

"Lo terlalu menarik,jadi mata gue jelalatan."balas Yorda.

"Berisik."ucap Alirta yang sibuk bermain ponselnya.

"Suatu saat lo akan ngerti msksud gue Ta,gue janji sama diri gue sendiri buat bikin lo gak menyembunyikan senyum lo mulai saat ini dan seterusnya"batin Yorda.

Disisi Alirta...

"Kenapa detak jantung gue gini gak kaya biasanya ya Tuhan."batin Alirta.

Yorda menyalakan fm transmitter yang ada di mobilnya,di ambilnya benda pipih berwarna hitam lalu memasangkan pada transmitter itu.

Di pilihnya lagu untuk memecahkan keheningan,suara Taylor Swift-you belong with me memenuhi mobil,mengiringi perjalanan mereka.

If you could see that I'm the one who understands you

Been here all along so why can't you see, you

You belong with me

***

Mobil ferrari hitam mengkilat itu terparkir dengan rapi di basement kantor.Alirta dan Yorda memasuki kantor sebelum memasuki ruangan yang di tuju Yorda mendapatkan sapaan dari karyawan nya yang berada di posisi receptionis.

"Pagi pak."

"Pagi Ajeng"balas Yorda sembari memperlihatkan senyum manisnya.

Alirta yang melihat itu hanya membisu dan melihat seisi kantor.Alirta merasa geli kepada receptions di senyum Yorda sebahagia itu?.
Tidak sengaja Alirta mendengar suara yang mengumpat tentang dirinya.

"CEO dari perusahaan Hernandez CORP siapa ya namanya?dia dateng kesini."

"Pak Yorda sama perempuan cantik sih,tapi jutek kelihatanya"

"Itu perempuan siapa sih ko bisa jalan berdua sama Pak Yorda"

"Jutek banget gila."

Begitu yang memenuhi gendang telinga Alirta, akhirnya Alirta menghampiri kerumunan karyawan itu,dan karyawan itu hanya bisa mematung.

"Kalian pikir saya gak denger?kok diem?lain kali kalau mau ngomong depan orangnya jangan bisa mengumpat dibelakang,payah."ucap Alirta lalu melenggang pergi.


MAAF KAN YAA TYPO BERTEBARAN DIMANA MANA,TINGGALKAN SARAN DAN KRITIKNYA CARIÑO VOTE JUGA YA

SEE YOU NEXT PART💓

A Dark LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang