Dark 2

70 12 0
                                    

Jakarta, Indonesia
8:00

Bising suara kendaraan yang menghiasi jalanan kota metropolitan.Pagi ini Alirta tiba di Jakarta untuk memperbaiki perusahan peninggalan ayahnya,dia sesekali melirik jendela sembari mendengarkan musik dari earphone nya

Tubuh saling bersandar
Ke arah mata angin berbeda
Kau menunggu datangnya malam
Saat kumenanti fajar

Sudah coba berbagai cara
Agar kita tetap bersama
Yang tersisa dari kisah ini
Hanya kau takut kuhilang

Alirta mengahayati setiap bait lagu tersebut,itu adalah salah satu lagu favorite nya.Alirta ikut menyanyikannya dan dipandang nya jendela mobil,menikmati setiap alunan nada di indra pendengarannya

Perdebatan apapun menuju kata pisah
Jangan paksakan genggamanmu

Izinkan aku pergi dulu
Yang berubah hanya
Tak lagi kumilikmu
Kau masih bisa melihatku
Kau harus percaya
Kutetap teman baikmu

Alirta memejamkan matanya,lagu tersebut mampu membuatnya terbawa suasana.

Sampai dia terlelap,tanpa sadar Alirta merasakan ada yang memanggilnya

"Sudah sampai non"ucap laki-laki paruh baya,sembari membangunkan Alirta

"M-maaf pak saya ketiduran"Balas Alirta yang tengah merapikan dirinya dari posisi tidurnya ke posisi semula

"Gak apa-apa non,oh ya Tuan Aji sudah menunggu diruangannya."

"Iya pak makasih,maaf sekali lagi."ucap Alirta yang kemudian pergi meninggalkan pak supir,dia menuju om nya 'Aji Aguilar Delton' Adik dari ayahnya Alirta.

Dia melihat barang-barang semua tertata rapi.

"Gue rasa disini gak ada asisten rumah tangga,aneh kenapa rumah ini serapih dan setata ini" gumam Alirta yang tengah berjalan menghampiri foto yang membuatnya ingin terus menatap foto itu lekat-lekat.Yang dimana ada 4 "laki-laki tersenyum lepas tanpa beban dilihatnya begitu dalam,tanggannya mengusap lembut kaca foto itu,bibir Alirta tersenyum.
"Indahnya kebahagiaan".Batin Alirta.

"Alirta,kamu sudah sampai sayang."
Suara seorang laki-laki paruh baya mengagetkan Alirta,iya Om Aji.
Sesorang yang akan membantu Alirta mengembalikan perusahaan ayahnya yang tengah kritis dan membongkar masalah dibalik semua ini.

"Eh-h udah om "balasnya terbata-bata karena merasa dikagetkan.

"Mereka itu laki,laki yang penuh keharmonisan,mereka sudah om anggap ponakan-ponakan om sendiri Ta"ucap om Aji yang tahu isi pikiran Arlita tentang foto yang dipegang nya.

"Rumah ini juga mereka yang menata,mereka pula yang membersihkan,obrolan konyol disini,bercengkerama disini,keluh kesah mereka ceritakan di tempat ini,bahkan terkadang rumah ini seperti kapal pecah tapi mereka memiliki rasa bertanggung jawab yang baik,mengembalikan nya ke semula itu sebabnya om nyaman tinggal disini banyak warna,mereka tinggal disini kalau tugas kuliah mereka selesai,atau weekend"lanjut om Aji yang tengah duduk di sofa keluarga sembari menikmati kopi hitamnya.

***

20:00

Gadis itu duduk di balkon,menatap langit yang di warnai orange membentuk lingkaran yang sangat cantik,senja ciptaan Tuhan yang tidak bisa di dustakan keindahannya,kecanduan untuk menatap orange membuat semua orang meminta jeda pada waktu,bukan tak ingin hadirnya malam melainkan masih nyaman pada cahaya terang.

A Dark LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang