Part 5

3.9K 320 101
                                    

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam, tidak ada yang ingin membuka pembicaraan sama sekali. Sedangkan Jieun dan key dibelakang terus mengobrol dan saling tertawa karena lelucon yang dilemparkan key untuknya. setelah acara selesai mereka bermaksud untuk karoke bersama dan sekarang Jiyeon malah berada dimobil yang sama dengan Minho, tadi saat Yora ingin masuk ke dalam mobil Minho, Jiyeon dengan cepat membawa Key dan Jieun masuk menumpang di mobil Minho, Minho hanya diam tidak bereaksi seperti biasanya.

Mata Jiyeon bengkak dan sembab, namun tidak ada yang berkomentar.

Jiyeon tahu dirinya bodoh, ia selalu dianggap tidak ada oleh Minho dan selalu mendapatkan sakit hati jika berada didekat namja itu. Namun Jiyeon percaya akan takdir dan ia tidak akan menyerah sedetikpun karena perasaannya tidak hilang semudah itu, rasa cintanya lebih besar dari sakitnya. Minho hanya perlu menyadari bahwa Jiyeon selalu berdiri dibelakang Minho.

Namja itu boleh saja berlari mengerjar siapapun namun Jiyeon ingin Minho tahu, saat namja itu berbalik Jiyeon masih ada dibelakangnya menunggu Minho membalas cintanya. Jiyeon ingin menjadikan dirinya kenangan yang akan di ingat terus oleh namja itu suatu hari nanti jika mereka memang tidak bisa bersama.

Jiyeon menatap pohon pohon yang mereka lalui dan lampu lampu jalan yang menerangi jalanan yang mulai gelap, Key dan Jieun masih bersemangat di belakang dan membuat rencana untuk lagu yang akan mereka bawaan saat karokean nanti.

Tiba tiba mobil Minho berhenti didepan sebuah mini market, tanpa berbicara namja itu keluar begitu saja entah apa yang akan ia beli didalam sana. Jiyeon masih melamun mengingat adegan ciuman didepannya tadi membuatnya merasa sangat tidak tenang.

"Aku tidak pernah menyangka Minho memiliki mobil semahal ini. aku tahu dia anak orang kaya raya tapi aku tidak menyangka di memiliki mobil ini." ucap Key sambil menatap sekeliling mobil itu.

"dia harus terlihat keren didepan pacarnya si nenek lampir Yora." ucap Jieun.

"dia cantik bukan nenek lampir"

"tetap saja dia seperti nenek lampir." ucap Jieun.

"bilang saja kau cemburu karena dia lebih cantik darimu."

"kata siapa ? dia itu tidak cantik hanya saja dia putih dan kurus."

"dia cantik." ucap Jiyeon lirih." itulah mengapa Minho menyukainya." Jiyeon menatap kearah namja yang keluar dari mini market dengan menenteng plastik.

"tapi sebenarnya kau lebih cantik dibandingkan dia Jiyeon, tubuhmu yang agak gemuk tidak membuat Yora lebih cantik." ucap Jieun semangat sedangkan key hanya diam.

Beberapa yeoja yang masuk ke mini market melirik sampi memutar kepala mereka untuk melihat Minho.

wajah Jiyeon semakin murung.

Minho masuk dan langsung melemparkan plastik yang ia bawa untuk Jiyeon, yeoja itu menaikkan alisnya dengan bingung.

"untukmu."

"apa ini?"

Minho hanya diam dan kembali menjalankan mobilnya, Jiyeon menatap kedalam bungkusan plastik itu dan menemukan beberapa bungkus ice cream kesukaannya. kemudian ia hanya diam sambil membuka sebungkus es krim itu dan memakannya dalam diam.

Should i confess?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang