After Wedding.
Jiyeon menyandarkan kepalanya dipundak Minho saat mereka duduk bersebelahan didalam pesawat. setelah beberapa jam yang lalu menikah, Minho langsung membawanya berlibur untuk berbulan madu. Mereka akan berbulan madu di Maldives, tempat yang banyak sekali orang datangi saat bulan madu. Jiyeon terkejut dengan pernikahan ini, Minho sudah menyiapkan semuanya dan bahkan Jiyeon hanya menerima beres semuanya.
Jiyeon tersenyum senang, dulu jangankan bersandar berada didekatnya dulu saja namja itu seakan tidak nyaman. Sekarang Jiyeon merasa seperti bermimpi dengan Minho yang tampannya keterlaluan menjadi suaminya.
Suaminya!
"Haruskah aku memanggilmu Yeobo?" Tanya Jiyeon.
"Itu menggelikan."
Walaupun Minho sudah mulai mencair, bukan berarti sikap dinginnya belum hilang. Kadang Minho bersikap seperti sulit dijangkau dan terkadang menjadi namja yang sangat menyenangkan dan romantis.
"Yeobo." Bisik Jiyeon ditelinganya.
"Ya isteriku."
Jiyeon lalu tersenyum tersipu malu seperti remaja yang sedang dimabuk asmara.
"Poppo." ucapnya berbisik dan Minho mengecup bibirnya singkat.
"Lagi."
cup!
"Lagi." ucapnya dengan tertawa
cup!
cup!
cup!
Jiyeon merasakan wajahnya memerah karena malu.
Mengapa Minho jadi romantis seperti ini omo! x_x dia bisa mati jika seperti ini terus.
Jiyeon menatap cincin pernikahannya dengan penuh kebahagiaan. Dia Park Jiyeon, Ani! Choi Jiyeon kini sudah memiliki Minho dan semua gadis macam Yora tidak akan bisa menarik perhatian suaminya lagi dan Minho sudah fix miliknya.
"Kenapa kau tampan sekali." ucap Jiyeon memuji.
Minho hanya mendengus.
***
Jiyeon membuka koper miliknya setiba mereka ditempat mereka akan menginap selama satu minggu ini. Namun ia terdiam saat melihat isi koper itu tidak ada pakaian yang normal, tidak ada pakaian yang pantas.
Jiyeon dengan segera membongkar muatan kopernya dan hampir menangis dan meraung saat tidak menemukan satupun bajunya disana. Yang ada hanya baju tidur seksi sekali dan juga beberapa baju tipis kekurangan bahan yang membuatnya bergidik ngeri.
"eomma." Ringisnya
Kemudian pintu kamar mandi terbuka, suaminya keluar dengan keadaan setengah telanjang dengan hanya dibaluti handuk dipinggangnya dan menatap Jiyeon dengan alis terangkat saat melihat wajah yeoja itu.
"wae?"
"Kau lihat."
Jiyeon mengeluarkan satu persatu bajunya untuk memperlihatkan nya kepada Minho.
"aku bahkan tidak punya pakaian yang layak!"
"lagipula kau tidak akan membutuhkan banyak pakaian disini. Aku akan keluar membelikan pakaian untukmu nanti, jadi kau mandilah dulu."
"mengapa aku tidak butuh banyak pakaian?"
Minho tersenyum.
"Mandilah dulu."
"arraseo...arraseo"
Jiyeon sejak tadi tidak melirik Minho karena takut melihat roti sobek diperut namja itu, astaga namja itu sudah menjadi suaminya tapi mengapa ia jadi seperti gadis muda yang malu-malu seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Should i confess?
RomanceBagi Park Jiyeon, Choi Minho adalah dunianya. Bagi Choi Minho, Park Jiyeon adalah masalahnya.