Part 6

3.8K 326 93
                                        

Yora menatap Minho yang terbaring diatas kasur uks dengan tangan yang diperban, dikasur seberang Jiyeon terbaring pingsan dengan Jieun yang terlihat duduk disamping kasur yeoja itu.

Minho terlihat menutup matanya dengan satu tangan dan tangan yang satunya diperban karena terluka cukup dalam dan mendapatkan beberapa jahitan.

Yora agak kecewa.

Saat pengumuman itu muncul , Minho langsung menghilang berlari keluar kelas entah kemana namja itu pergi dan kemudian saat mendengar Minho menolong Jiyeon, Yora tahu namja itu lari lebih dahulu karena mencari Jiyeon yang memang saat itu tidak berada dikelas.

"kau seharusnya tidak mengorbankan dirimu."

Minho hanya diam.

"Kau juga meninggalkanku disana."

"aku tidak meninggalkanmu, aku sudah meminta Mir untuk menjagamu."

"tapi aku butuhnya dirimu."

"Aku minta maaf jika kau kesal." ucap Minho sambil menatap mata Yora, Yora mencoba memaksakan senyuman nya karena jika ia mengeras mereka bisa bertengkar dan ia tidak ingin berpisah dari Minho.

Pintu ruang UKS terbuka, orang tua Minho dan Jiyeon masuk dengan wajah panik. Orang tua Minho bukannya kearah kasur Minho, mereka malah dengan wajah panik berdiri disamping kasur Jiyeon, Minho dapat mendengar suara isakan dari Tae Hee eomma Jiyeon.

"dia tidak apa ahjumma, hanya luka kecil dilehernya. Minho menyelamatkan Jiyeon." Mereka kemudian baru menyadari kehadiran Minho, kini giliran Yoona yang panik dan langsung menghampiri puteranya.

"omo! tanganmu."

"dia memegang pisau tajamnya eommonim." ucap Yora pada Yoona namun Yoona hanya tersenyum kaku padanya dan terlihat memperhatikan perban di tangan Minho.

'eommonim' Yoona hanya bisa mendengus mendengarnya.

***

"eomma bersikap baiklah pada Yora." Minho duduk dikursi paling belakang bersama Jiyeon dan kedua orang tua yeoja itu duduk dikursi ditengah mobil. Semua bungkam saat Minho membuka pembicaraan dengan eommanya, sedangkan Jiyeon sejak tadi hanya menatap kearah luar jendela.

"Aku bersikap baik padanya, dia mengadu apa padamu?"

"dia kekasihku eomma."

"ya terus?"

"kau harus bersikap baik padanya, aku menyukainya dan kau harus menyukainya juga."

"aku menyukai Jiyeon, bagaimana?"

"itu urusanmu eomma bukan urusanku, yang aku ingin kau perlakukan Yora layaknya yeoja yang aku sayangi."

Jiyeon melirik kearah Minho, tepat saat itu ponsel mereka sama sama berbunyi. Jiyeon mengangkat panggilan diponselnya sedangkan Minho memilih tidak mengangkat panggilan dari Yora.

"Annyeong."

"......"

"aku baik baik saja Joon-ah, kau tenang saja."

"......"

"okay, akan aku tunggu."

Jiyeon mematikan sambungan ponselnya dan ia merasakan tatapan Minho padanya.

"eomma?"

"ya sayang?"

"Lee Joon akan berkunjung kerumah."

"arraseo, eomma akan memasak makanan yang enak." Ucap Tae Hee sambil tersenyum.

"dia anak yang baik."ucap Yoona.

Should i confess?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang