Part 4

3.8K 315 121
                                    

"kenapa kau mencium bibirnya?" Minho hanya diam saat Yora bertanya dengan suara bergetar, tatapan namja itu fokus kearah jalan yang sedang mereka lalui. Jalan sedikit macet karena orang orang pulang kerja dan itu membuat mereka cukup lama dijalan, namun suasana didalam mobil itu lebih tidak membuat nyaman.

Yora tidak menyangka akan melihat adegan seperti itu, bagaimana bisa? Minho bahkan menolak dengan mentah saat Yora ingin berciuman dengan nya karena itu yang dilakukan oleh pasangan kekasih yang lain dan mereka juga melakukan seks!

Namun Minho seolah tidak tertarik dengan hal seperti itu, padahal Yora sering mencoba menggoda namja itu namun Minho tidak pernah terlihat terangsang atau bernafsu padanya. Yora pikir namja itu tidak bisa terangsang, namun kenyataan yang ia lihat tadi seolah menamparnya.

ia tahu bagaimana mata seorang namja yang terangsang, dan ia tadi melihat bagaimana mata Minho menggelap saat namja itu menatap Jiyeon.

itu pertama kalinya ia melihat Minho bersikap seperti itu.

"itu hanya ciuman." Minho membuka mulut dan berkata dengan datar.

Mereka sampai didepan rumah Yora.

"kau begitu cium aku." ucap Yora, Minho hanya diam menatap kearah depan.

"turunlah orang tuamu akan menghawatirkanmu."

"cium aku." lirih Yora dengan suara bergetar.

Minho tidak merespon.

"maafkan aku." ucap namja itu namun suaranya tidak ada nada penyesalan sama sekali.

"aku tahu yang lebih dahulu menyatakan rasa sukaku, tapi aku pikir kau juga menyukaiku."

"aku menyukaimu, kau gadis baik dan cantik." kali ini Minho menatapnya.

"kau juga menyukai Jiyeon."

"Ya. dia temanku sejak kecil."

Yora memutuskan untuk turun karena ia merasa benar benar kecewa sekarang namun ia bersumpah tidak akan pernah menyerah atas Minho.

***

Jiyeon berbaring diatas kasur Minho, setelah ia tidak tahan untuk tidak menemui namja itu. Kemarin ia memang bersumpah akan melupakan namja itu namun hari ini ia malah kembali mengganggu Minho , mungkin karena kemarin namja menciumnya. Jiyeon masih merasakan rasa bibir namja itu di bibirnya dan membuat Jiyeon menjadi sangat malu.

Minho melirik atas kasur dimana Jiyeon berbaring sambil menatap kearah langit kamar namja itu, sudah cukup lama Jiyeon tidak berkunjung dan ia sedikit terkejut melihat yeoja itu hari ini datang kerumahnya dengan alasan tidak bisa mengerjakan PR padahal Jiyeon cukup jenius.

"Minho."

"hm."

"itu ciuman pertamaku."

"apakah kau dan Yora sudah berciuman? karena ia kan memang terkenal dengan keahlian nya dengan para namja disekolah, jika kau sudah pernah berciuman dengannya kau akan ketagihan karena mereka bilang bibirnya merah merona dan sangat enak untuk dicium. ohh, maaf aku tidak bermaksud mengatakan pcarmu buruk namun aku hanya mengatakan apa yang aku dengar."

Bibirmu lebih merah dan lebih membuat candu.

"aku sudah sering berciuman namun belum pernah dengan Yora"

Jiyeon berbaring terbalik untuk melihat Minho dimeja belajar.

"Minho."

"ya?"

"Aku tahu kau sekarang sudah menyukai Yora dan mungkin mencintainya, tapi alangkah baiknya jika kau memang mencari yeoja jangan dia. Dia bukan gadis yang cocok untuk namja yang belum mengenal yeoja sepertimu, kau terlalu polos dan tidak berpengalaman."

Should i confess?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang