Bonus Part (2/2)

7.7K 332 129
                                    

"Minum susumu." Jiyeon yang baru bangun tidur langsung diberikan segelas susu hangat dipagi hari yang tengah hujan, membuatnya ingin kembali tidur sedangkan suaminya sudah berpakaian rapi yang berarti namja itu akan pergi ke kantor. Siapa yang menyangka, Choi Minho yang sangat anti padanya akan menjadi suaminya dan akan menjadi namja yang setiap hari bersamanya?

Minho duduk dibelakang tubuhnya membuat Jiyeon bersandar didada bidang suaminya sambil menikmati segelas susu hangat yang dibuatkan Minho untuknya, Jiyeon memejamkan matanya sambil meminum susunya dengan perlahan. Tangan Minho bergerak untuk membelai lembut perutnya yang sudah mulai membesar, usia kehamilannya kini memasuki usia 5 bulan dan tubuhnya menjadi sangat gemuk.

"Aku gemuk, nanti kau lelah menahan tubuhku."

"Aku tidak pernah lelah, buktinya dulu kau sering meminta aku menggendong tubuhmu yang sama gemuknya dengan sekarang." Minho tertawa dan memberikan ciuman lama dipuncak kepala Jiyekn.

"Jadi aku gemuk?"

"Ya kau gemuk."

Jiyeon mempoutkan bibirnya kesal namun kemudian tersenyum.

"Demi bayiku tercinta." ucapnya sambil terkikik dan mengelus perutnya

"Mama sangat mencintaimu." ucap Jiyeon.

"Papa juga." bisik Minho.

Jiyeon berhenti bekerja diperusahaan Minho, karena usia kandungannya yang semakin tua dan juga ia merasa terus mengantuk membuatnya malas bekerja. Lagipula dia punya suami yang sangat kaya raya, tidak bekerjapun ia masih dapat hidup bahagia dan makan apapun yang ia inginkan.

"Sayang." Ucap Jiyeon manja.

"Iya isteriku."

Jiyeon merona merah.

Kenapa Minho menggemaskan sekali!!!

"Aku ingin mencium pipi pengawalmu yang bernama Lee Sungmin." Jiyeon tersenyum tanpa rasa bersalah.

"Tidak boleh."

"Tapi ini keinginan bayi kita, aku ingin sekali karena sungmin imut sekali."

Minho memeluk isterinya.

"Cium aku saja."

"Aku kan sudah sering menciummu."

"Tidak tidak tidak."

Akhirnya Jiyeon mengalah, percuma saja karena Minho paling anti melihatnya dekat dengan pria lain dan bahkan Minho bisa cemburu jika melihat Jiyeon bicara dengan karyawan laki-laki dikantornya padahal hanya membahas pekerjaan dan suaminya pun lebih tampan dari namja itu jadi untuk apa Jiyeon selingkuh.

"dulu kau tidak pernah cemburu seperti ini."

"Dulu kau masih belum menjadi milikku dan sekarang kau adalah milikku , wanitaku dan ratuku jadi tidak boleh ada namja yang berani mendekatimu" Jiyeon tersipu. Mereka seperti pasangan yang baru pacaran saja.

"Bagaimana jika kita tidak menikah?"

"Kau pasti akan menikah denganku." ucap Minho tenang.

"Maksudku jika kita tidak menikah, jika kau mendapatkan jodoh yang lain aku akan membuat rencana besar." ucap Jiyeon.

"Tidak mungkin, apa memang rencanamu?"

"Aku akan membuat anakku sama sepertiku dan membuatnya mengejar anakmu dan kemudian kita jadi besan." tawa Jiyeon.

"Bodoh, bukankah aku pernah bilang padamu dulu?"

"Bilang apa?"

"Anak kita tidak bisa menikah karena mereka bersaudara, satu ibu dan satu ayah." Kekeh Minho membuat Jiyeon menampilkan wajah bodoh.

Should i confess?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang