7 tahun kemudian
Suara dering alarm terdengar memenuhi kamar dengan ukuran yang sedang itu, seorang yeoja dengan rambut berantakan dan sisa air liur dipipinya bangun dengan mengomel, baru saja ia tidur dan sekarang ia harus berangkat kerja lagi. Yeoja itu turun dari kasurnya dan berjalan kearah kamar mandi yang berada didepan kamarnya, itu adalah apartement kecil yang ia beli dengan uang hasil kerja kerasnya sendiri.
diusia yang sudah cukup matang yaitu 25 tahun, ia tentu saja tidak ingin terus bergantung dengan orang tuanya dan tentu saja Jiyeon harus memiliki rumah sendiri agar tidak terlalu membebankan orang tuanya walaupun awalnya ayahnya sangat menentang keputusan Jiyeon untuk pindah.
Setelah selesai mandi sambil mengeringkan rambutnya, seperti biasa ia akan membuka pintu apartementnya dan kemudian ia akan menemukan sebuah bunga didepan pintu itu. Bunga yang selalu sama disetiap harinya selama 7 tahun ini, Jiyeon penasaran apakah seseorang yang mengirimkan bunga ini sudah bangkrut? bunga yang namja itu beli bukan bunga yang murah, dia membeli bunga dengan kualitas sangat bagus dan tentu saja mahal.
Kesimpulannya, pengagum rahasia Jiyeon adalah namja kaya raya.
Jiyeon membaca kartu yang terselip diantara bunga itu.
"Bunga untukmu, aku harap harimu berjalan dengan lancar hari ini. Jiyeon-ah semangat."
Dirinya sudah mendatangi toko bunga yang selalu mengirimkan bunga ini namun mereka bungkam dan mengatakan bahwa merekapun tidak mengenal namja yang membeli bunga itu, Jiyeon tahu mereka berbohong.
Jiyeon kemudian berjalan kearah ponselnya dan melihat pesan pesan yang ia kirimkan untuk Minho dan tidak ada balasan sama sekali, Jiyeon bahkan mengirimkan pesan ke dm instagram namja itu dan Minho hanya membaca tanpa membalasnya bagaimanapun kerasnya Jiyeon mencoba. Jiyeon bahkan mengomentari semua foto yang diupload namun namja itu tidak pernah membalas komentarnya sedikitpun.
Jiyeon kehabisan cara berpikir, harus bagaimana lagi? apa yang harus ia lakukan agar Minho merespon dirinya.
"paboya."
Kemudian ponselnya berdering membuat Jiyeon langsung meraihnya dan kemudian wajahnya berubah kecewa, ia pikir Minho membalas pesan yang ia kirimkan ternyata hanya Cho Kyuhyun, namja itu mengirimkan pesan untuk mengajaknya pergi ke pameran. Cho kyuhyun adalah salah satu rekan kerjanya diperusahaan tempat ia bekerja sekarang, namja itu tampan dan anak orang kaya, Cho Kyuhyun juga sangat cerdas namun Jiyeon tidak mencintainya.
Tidak ada perasaan sedikitpun.
Namun Jiyeon sangat menyukai bagaimana namja itu memperlakukan dirinya.
Cho Kyuhyun adalah namja impian nya, maksudnya bagaimana cara namja itu memperlakukan yeoja adalah impiannya namun Minho tidak pernah akan berperilaku seperti itu.
Seperti memberikan bunga untuknya, atau membawakan tas untuknya, atau membawanya untuk makan malam romantis atau mengatakan namja itu mencintainya karena Minho memang tidak pernah menyukainya.
Namun minho selalu bersedia mengorbankan nyawa untuknya.
***
Kau sedang aktif namun kau tidak pernah membalas pesanku. Kau juga hanya membaca pesanku, sebenarnya ada apa? kau benci padaku?! Yak Choi Minho!
Saat jam makan siang, Jiyeon habiskan untuk mengomel di pesan instagram Minho dan namja itu sangat cepat membacanya karena ada tanda dibaca. Jiyeon tersenyum kemudian semakin bersemangat.
Aku tidak akan mengirimkan pesan untukmu lagi, aku hanya ingin mengatakan bahwa aku sudah menemukan namja yang aku cintai. Aku harap kau akan datang dipernikahanku nanti karena aku ingin membuktikan bahwa aku bukan sampah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Should i confess?
RomansaBagi Park Jiyeon, Choi Minho adalah dunianya. Bagi Choi Minho, Park Jiyeon adalah masalahnya.