Apapun yang kamu simpan di dalam hati, hanya akan menjadi bebanmu sendiri
***
"Rian sampai kapan tinggal di Indonesia?" tanya Sisca pada Naldi.
Mendengar nama Rian membuat Rain kontan memasang telinganya lebar-lebar. Ia juga sengaja duduk lebih depan walau menggantung di bagian ujung jok mobil di bangku belakang. Namun mata Rain tetap melihat ke luar jendela agar tidak terlihat jika ia juga penasaran.
"Mungkin hingga lulus SMA. Keadaan keluarganya memang sedang berantakan karena masalah itu," jawab Naldi.
"Berantakan?" pikir Rain. Ia mencoba mengumpulkan banyak hal yang mungkin terhubung dengan kata "berantakan". Mungkin karena orangtuanya bercerai, bangkrut atau orangtuanya terlibat kasus hukum. "Pantas saja sikapnya aneh," batin Rain.
"Apalagi Rian anak satu-satunya, tentu itu menjadi pilihan terbaik yang Papanya miliki, 'kan?" tanya Sisca lagi. Kepala Naldi mengangguk. Ia masih berkonsentrasi di depan kemudi. "Urusan perusahaan bisa serumit itu," lanjut Sisca.
"Padahal selama kakeknya sakit, Papa Rian yang mengurus semua masalah perusahaan. Sekarang setelah kakeknya meninggal, Papa Rian tiba-tiba dimutasikan untuk mengurus perusahaan cabang di Indonesia oleh kakaknya sendiri. Sungguh air susu dibalas air tuba," komentar Naldi.
Rain mengangguk-angguk. "Jadi masalah perusahaan," pikirnya. Rain menggambar simbol hati di jendela mobil Naldi meski tidak tercipta goresan apapun di sana.
"Aku pikir perusahaan itu berdasarkan pemilik saham tertinggi." Sisca mengangkat sebelah alisnya. Naldi mengangguk.
"Saham Om Rian meningkat tajam karena warisan milik kakek Rian. Namun khawatir pengaruhnya di perusahaan induk kalah dengan adiknya sendiri, membuat dia melakukan banyak cara untuk menyingkirkan adiknya dari perusahaan induk," jelas Naldi. Ia juga tidak memiliki banyak pengetahuan masalah perusahaan karena ayahnya hanya pegawai, bukan salah satu pemilik saham.
Sisca menghela napas panjang. "Lalu Alice meninggalkannya dengan alasan tidak bisa pacaran jarak jauh. Padahal alasan sebenarnya karena Papa Rian bukan lagi CEO di perusahaan induk?" tanya Sisca.
Rain membuka mulutnya lebar-lebar karena terkejut. "Pria sok itu diputuskan pacarnya?" tanya Rain dalam hati. Temuan ini tentu sangat menarik karena selama ini kesombongan Rian tiada terkalahkan. Suatu hari, ini akan menjadi senjata utama Rainy untuk mengalahkannya.
“Alice pindah ke Paris secara tiba-tiba. Rian menyusulnya dan di sana ia menangkap Alice berkencan dengan salah satu putra pengusaha. Bahkan Rian mendengar dengan telinganya sendiri saat Alice bicara pada pria itu jika ia kecewa karena Papa Rian bukan lagi pemimpin tertinggi di sana. Alice sendiri sepertinya tidak tahu Rian mendengar pembicaraannya,” jawab Naldi.
Alice? Dia siapa? Rain jadi semakin penasaran. Ia harus pastikan tak ada satu pun kata yang lolos dari telinganya.
“Alicea Tiffany, wajahnya cantik sekali. Sayang perilakunya buruk. Kenapa juga Rian pernah tergoda perempuan semacam itu. Tak tahu diri! Padahal Rian sudah susah payah membantu dia untuk menjadi model seperti sekarang, dan dia balas dengan pengkhianatan!” Sisca terlihat gemas saat menyebut nama perempuan yang Rain tak tahu itu siapa.
"Aku juga sering menasehatinya untuk mencari kekasih baru dan melupakan Alice. Lagipula perempuan Indonesia banyak yang cantik, tidak mungkin Rian tidak tertarik pada satu pun diantara mereka," timpal Naldi.
Setelah itu Sisca dan Naldi terdiam. Mereka tidak membahas masalah Rian lagi. Rainy duduk semakin mundur lalu menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Rainy kecewa. Padahal ia masih penasaran dengan kelanjutan masalah Rian. Ia juga tidak berani untuk bertanya. Salah-salah, mereka akan salah paham dengan maksud Rainy.
"Hei, Rain! Sepatu kamu sudah kembali?" tanya Naldi memecah lamunan gadis itu. Rain berpaling ke arah Naldi yang duduk di kursi pengemudi. Setelah itu ia mengangguk. "Kamu itu gokil sekali bisa melempar sepatu ke kepala Tuan Muda Adrian Bailey Caerleon. Untung tidak ia laporkan dengan alasan penganiayaan," komentar Naldi.
Rain manyun. "Mana bisa, itukah tidak sengaja!" sewotnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My rainy season (End)
Teen FictionDia tampan, tapi kalau tiba-tiba minta ongkos angkotnya ditalangin? Bahkan pertemuan pertama Andrian sudah membuat Rain illfeel. Gak lama sih, habis itu Rain kecantol cintanya. 🌧🌧🌧 Sejak ditolak oleh Abbey - gebetannya...