"Serius Sil? Ya Allah sweet banget sih Rega itu." Ema memeluk tubuhnya sendiri. Entah kenapa Ema jadi baper sendiri oleh tingkah Rega yang bahkan Ema tak melihat kejadiannya secara langsung.
"Kalau mau lelaki seperti dia. Pepet dia di sepertiga malam." kata Sila.
Ema mendelik tajam ke arah Sila. "Serius nih? Nanti kalau aku pepet kamu gimana? Yakin mau biarin aku berjodoh sama Rega?" Ema menoel dagu Sila membuat Sila memundurkan kepalanya.
"Ya aku tikung di sepertiga malam lah." lalu mereka terbahak bersama-sama seolah-olah hanya merekansaja yang berada di koridor. Bahkan mereka tanpa sadar sudah menjadi pusat perhatian beberapa orang yang berpapasan dengan mereka. Mereka mah bodo amat.
"Kita bersaing dalam doa ya!"
"Bercanda kali aku Ma, jangan dianggap serius. Toh kalo jodoh bakal diakad kan ya." Sila pun mengedikkan bahunya. Pikirannya berkalana, bagaimana bila nanti Rega lah yang menjadi imamnya kelak.
Subhanallah, Maka nikmat Tuhan yang mana yang telah engkau dustakan.
"Astagfirullah, kenapa kok jadi mikirin itu sih." batin Sila dalam hati.
Jodoh tak ada yang tau. Hanya Allah lah yang mampu membolak-balikkan hati seorang hambanya.
Ema menjetikkan jarinya tepat di depan wajah Sila membuat Sila tersentak kaget karena baru sadar dari lamunannya.
"Bagus. Setuju!" kata Ema kemudian dengan senyuman lebarnya. Sila pun ikut terbawa senyum Ema. Senyum tipis terukir indah di wajah Sila pagi ini.
🎀🎀🎀
"Re, Rere, gimana caranya gue dapet jodoh yang sholehah. Anjir! Kemarin gue nonton tv eh topiknya pada nikah muda dan ceweknya sholehah-sholehah gue jadi pengen punya satu kayak gitu. Pake cadar gitu. Ya Allah. Macam Aisyah gitu." kata Danu dengan hebohnya kepada Rere. Anak satu itu tidak bisa sehari pun membuat heboh. Ada saja tingkah konyol Danu.
Rega yang sedang sibuk dengan proposal Osisnya pun menoleh ke arah sumber suara tersebut. Bulpoinnya ia letakkan di atas kertas penuh dengan coretan-coretan. Lalu tanganya bertopang dagu memperhatikan wajah temanya yanh sedang berbinar-binar, mungkin sedang membayangkan wajah wanita sholehah impiannya itu. Kemudia senyuman tipis tercetak diwajah Rega.
"'Uffu ta'iffu nisa ukum." kata Rega yang tak mengalihkan pandanganya dari Danu yang sekarang mengernyitkan dahinya karena tak paham maksut Rega.
"Artinya?" tanya Danu.
Rega mengalihkan pandanganya dari Danu. "Jaga diri kalian maka jodoh kalian akan menjaga dirinya untuk kalian." lalu Rega kembali fokus kepada kertas-kertas yang penuh coretan tersebut.
"Re, asli Re gue enggak paham."
"Lo mau jodoh kayak gimana?"
"Oh yang jelas. Baik, pinter, sholehah, bisa jaga pandangan gitu, malu-malu gitu ah pokoknya wanita yang ngegemesin gitu loh Re." ucap Danu dengan semangat 45 seolah-olah sedang melakukan demo.
Rega tersenyum dan menggeleng-nggelengkan kepalanya melihat tingkah temannya itu. "Kalau kita pengen dapet jodoh yang misalnya menjaga pandangan. Kita harus menjaga pandangan dulu.
Kalau kita pengen dapat cewek yang pemalu kita harusnya punya sifat malu dulu. Ngerti mas Danu?"Danu menggaruk dagunya mencerna-cerna ucapan Rega secara perlahan. Maklum masih pakai prosessor pentium.
Karena Danu yang masih terdiam Rega melanjutkan kalimatnya. "Jadi at-thoyyibin li thoyyibat, orang-orang yang baik itu ketemunya dengan yang baik. Jadi, gimana kita ngebayangin calon pasangan kita, maka kita harus mulai dari diri kita dulu untuk menjadi seperti itu. Insyaallah Allah akan mempertemukan yang seperti itu." kata Rega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memintamu Dalam Doa
Teen FictionMemintamu dalam doa adalah cara terbaikku untuk berusaha. Menjadikanmu yang belum halal untukku menjadi halal setelah kuucapkan qobiltu. Memintamu dalam doa adalah cara sederhana walau efeknya begitu luar biasa. Kusebut namamu di setiap malam mengud...