Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
■■■■■
"Aishhh neo jinja kim taehyung, tidak bisakah kau jujur sekali saja, apa kau tidak menganggap hyung dan appa yang ada disini... jebal berbagilah rasa sakitmu tae" ujar baekhyun hyung dan membuat taehyung menatap baekhyun dengan penuh tanda tanya.
"Apa yang kau katakan hyung, aku tidak mengerti... berhentilah bergurau dan lepaskan aku" ujarku dan melepaskan tubuhku dari baekhyun hyung yang tadi menyanggaku.
"Ahhh nan molla... bagaimana lagi kami harus menghadapimu tae, neo jinja... aishhh sangat keras kepala" kesal ahjussi dan mengacak rambutnya frustasi.
"Mianhae...." lirihku, dan saat itupula keheningan menyelimuti kafetaria ini.
"Mianhae baek hyung, mianhae ahjussi.... aku tidak bermaksud keras kepala, aku hanya tidak ingin membuat kalian terlalu khawatir dan membuat kalian terbebani olehku" ujarku pelan.
"dari dulu tubuhku memang lemah hanya saja aku tidak ingin menjadikan tubuh lemahku ini sebagai alasan agar aku bisa bersantai dan mendapat perhatian lebih dari kalian... biarkan saja semua ini berjalan seperti air dan biarkan aku menjalankan tugasku seperti biasanya, aku tidak ingin mendapat belas kasihan dari kalian. Jebal.... jangan kasihani aku biarkan saja seperti ini, jinja... nan gwenchana" lanjutku sembari menatap wajah kedua namja yang sangat berarti dalam hidupku.
"Jebal... esok hari anggap saja semua ini tidak pernah terjadi, dan perlakukan aku seperti biasanya tanpa ada belas kasihan. Aku juga menyayangi kalian... dan kalian lebih berharga dari hidupku geunde... aku tidak ingin hidup mendapat belas kasihan dari orang lain" ujarku.
"Geunde tae~ya kami tidak merasa kasihan padamu... seperti yang kau katakan tadi tadi, kau lebih berharga dari hidup kami dan kau sudah seperti keluarga bagi ahjussi dan tae sudah ahjussi anggap seperti anak ahjussi sendiri" ujar byun ahjussi.
"Khaa pulanglah kau butuh istirahat jigeum, berjanjilah untuk esok hari kau harus sehat seperti biasanya... hyung tidak akan lagi membuatmu merasa tidak nyaman percayalah" sambung baekhyun hyung dan membuatku tersenyum tipis.
"Gomawo... saranghae nan jeongmal saranghae" ujarku dan memeluk kedua orang yang berdiri dihapanku ini.
***
Baru saja langkah kakiku melewati pintu cafetaria yang terbuka sendiri, mataku terbuka lebar dan menatap wajah seorang namja tinggi yang berdiri dihadapanku dengan tatapan yang susah untuk diartikan.
"Samchon...??" Lirihku saat kulihat bahwa yunho samchon yang berdiri tersebut.
"Joreul taraosaeyo (ayo ikuti aku)" ujar samchon hingga diriku hanya mengangguk dan hanya dapat diam disaat yunho samchon merubah tatapan matanya menjadi sangat serius.
"Chakkaman samchon, mwoya igeon..??" Tanyaku bingung, disaat aku melihat samchon membuka pintu mobilnya dan menyuruhku masuk.
"Akan samchon jelaskan, nan jigeum masuklah karena solbin sudah tertidur karena terlalu lama menunggumu" ujar samchon hingga lagi-lagi aku mengangguk dan mengikuti perintah samchon.