chapter 15

3.8K 336 17
                                    

◼◼◼◼◼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◼◼◼◼◼


"Apa kau fikir ini apartemenmu huh..?? Seenaknya saja kau datang dan pergi dari rumah ini, dan kenapa kau pulang anak sialan kau membuat suasana dirumah ini kembali kacau" ujar seokjin dengan suara meninggi sembari menatap taehyung dengan penuh murka.

"Mianhae hyung aku tidak bermaksud untuk bertindak sesukaku. Geunde, aku tidak bisa mengatakan kenapa aku tidak bisa pulang hyung" Lirih taehyung, dirinya hanya terdiam setelah itu dan tidak dapat mengatakan lebih banyak ataupun mengatakan yang sebenarnya tentang keadaannya..
Karena dirinya tau pasti bahwa sang hyung tidak pernah perduli.

"Aku tidak pernah bertanya tentang apapun alasanmu itu dan aku tidak ingin tau, pergi dari hadapanku sekarang atau aku akan benar-benar mengusirmu dari rumah ini" Ujar seokjin hingga taehyung hanya mengangguk dan berlalu pergi dari hadapan seokjin meninggalkan jungkook yang tadinya menangis dan terdiam menatap punggung taehyung yang mulai menghilang dari penglihatannya.

"Kau keterlaluan hyung" Lirih jungkook lalu pergi meninggalkan seokjin sesaat setelah ia menatap tajam hyungnya tersebut.

.

.

.

Jungkook berjalan perlahan menghampiri sang hyung yang sedang melepaskan mantel yang sedari tadi hyungnya pakai.

"Hyung...?? " Tanya jungkook halus dan menatap hyungnya dengan sendu.

"Nde saeng, wae geure..?? " Tanya taehyung.

"Gwenchana yo hyung?? Wae hyung menghilang selama beberapa hari ini apa terjadi sesuatu? " Ujar jungkook pelan, berusaha agar sang hyung mau terbuka padanya.

"Apakah hyung boleh jujur saeng? " Ujar taehyung hingga dengan cepat jungkook menganggukan kepalanya.

"Geurom hyung, jebal marebwa (tentu saja hyung kumohon katakan) " Ujarnya memohon.

"Hyung bekerja tambahan di pembangunan kontruksi saeng, mianhae hyung tidak pernah mengatakannya padamu karena hyung tau bahwa kau pasti akan marah dan melarang hyung" Lirih taehyung.

Jungkook terdiam sejenak dan hingga pada akhirnya ia menggenggam tangan sang hyung erat dan menatap matanya dalam.

Ingin rasanya kedua matanya meneteskan air mata.

Namun dirinya harus menahan untuk tidak menangis agar kim taehyung.. Hyung dari kim jungkook tidak merasa bersalah padanya.

Blood Sweat And Tears (Taehyung) ~ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang