Taehyung tersenyum senang mendengar jawaban pasrah dari sang hyung, ia sungguh sangat bahagia menerima perlakuan lembut seperti saat ini dari semua hyungnya
"Hyung ambilkan aku minum" Ujar taehyung dengan suara serak karena ia merasakan tenggorokannya yang kering
"Arraseo, chakkaman.. Akan hyung ambilkan" Jawab jimin cepat, ia memberikannya pada taehyung.. Namun detik itu juga ia menatap taehyung yang meminum airnya dengan sangat terburu-buru
"Uh..huk..uhuk"
"Yak, wae geuree..? Pelan-pelan minumnya" Ujar hoseok panik disaat melihat dongsaengnya itu batuk tanpa henti
"Uhuk..uhuk..hoek"
Chanyeol dengan cepat mengambil waskom yang berada dibawah ranjang taehyung dan langsung meletakannya dipangkuan keponakannya itu.
Sungguh.. Ia lebih baik memilih untuk dipukuli dari pada harus melihat keadaan keponakannya seperti ini.
"Appo hyung... Uhuk..uhuk"
Tubuh taehyung terasa sangat lemas, namun entah kenapa mual itu semakin menjadi ditambah lagi seseorang terus-menerus memijat punggungnya
"Masih mual..?" Tanya hoseok lembut
Taehyung mengangguk dan tersenyum, ia mulai bersandar dan dibantu yoongi yang sedari tadi berada disampingnya
Ia lelah..
Sangat lelah dengan semua rasa sakit ini, dan tubuhnya seakan tidak sanggup lagi untuk menerima rasa sakit yang berasal dari efek kemoteraphi
"Hyung..." Panggil taehyung lirih
"Umm.. Wae geure?" Tanya jimin
"Bisa antar aku ketaman hyung? Aku ingin menghirup udara segar" Ujar taehyung sangat pelan berusa agar tak memancing amarah hyungdeulnya
"Andwe tae.. Jangan sekarang" Jawab chanyeol cepat
"Eonje (kapan) hyung, aku bosan terus berada di ruangan ini.. Seakan kalian sedang mengurungku" Ujar taehyung kesal
"Besok pagi, hyung akan mengizinkanmu" Jawab chanyeol dan semakin membuat taehyung tersenyum senang juga membuat semua hyungnya menghela nafas berat
