Destiny

390 80 18
                                    

Jiyeon tersenyum kikuk kala Jisoo dan Jaebum datang menghampiri. Matanya berusaha untuk tidak melihat ke sosok pria dengan mata tajam namun lembut itu,tapi tidak dengan bibirnya. Bibir gadis itu beberapa kali tersenyum tipis. Andai Jaebum melihatnya,itu sungguh manis!

"Kalian sudah lama? Maafkan keterlambatan kami.",sesal Jisoo pada Jinyoung maupun Jiyeon. Ia merasa tidak enak. Bagaimana pun ini idenya,dan si pemilik ide malah terlambat. Sungguh tidak profesional!

"Tidak apa. Kami juga baru tiba.",jawab Jinyoung diselingi senyum manisnya.

"Baru tiba? Baru berapa jam?",ledek Jaebum. Meski baru beberapa bulan mengenal Jinyoung,entah mengapa Jaebum merasa sudah begitu lama mengenalnya. Ia nyaman berteman dengan pria bermarga Park itu. Karena itu,Jaebum sudah mulai sering bercanda pada Jinyoung,namun tetap memperhatikan kesopanan.

"Tidak. Sungguh. Kami baru tiba.",Jiyeon menyela Jinyoung untuk menjawab ledekan Jaebum. Jinyoung yang sudah menggerakan bibir guna menjawab,mengatupkan kembali bibirnya.

Jaebum menatap Jiyeon. Entah mengapa tatapan gadis dihadapannya berbeda dari tatapan yang selama ini ia lihat. Seperti ada rasa,namun bukan. Mungkin pertanda? Tidak juga. Entahlah. Jaebum tidak mengerti. Yang jelas,ia merasa tatapan Jiyeon sudah familiar pada dirinya. Dan tak bisa dipungkiri,ia rindu. Oh my! Itu tidak benar! Jiyeon sudah bersuami,dan posisi Jiyeon itu teman dari gadisnya. Tidak mungkin Jaebum bermain gila.

Jiyeon mengangkat salah satu alisnya keatas. Bingung melihat Jaebum memutus kontak mereka dan mengalihkan pandang. "Apa ia sadar?",gumam Jiyeon dalam hati.

"Jadi,apa kalian semua sudah siap untuk menghabiskan waktu selama beberapa hari kedepan dengan pemandu wisata Jisoo?",ucap Jisoo tiba-tiba. Melihat kekakuan antara Jaebum dan Jiyeon,membuat ia tidak bisa berdiam diri.

Baik Jaebum,Jinyoung maupun Jiyeon mengangguk. Jisoo pun tersenyum lalu menggoyangkan kepalanya ke kiri sebagai tanda ajakan.

🌼🌼🌼🌼

Mereka sudah tiba di depan villa yang di sewa Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka sudah tiba di depan villa yang di sewa Jisoo. Sebuah villa kayu yang modern. Jisoo sebenarnya bisa saja menyewa sebuah villa modern-minimalis yang lebih mahal dengan tambahan kolam renang outdoor,namun gadis cantik itu lebih memilih villa kayu ini. "Terkesan lebih hangat",itu yang ia pikirkan.

"Disini hanya tersedia dua kamar tidur. Berarti satu kamar tidur untuk pria,dan satunya lagi untuk wanita.",jelas Jisoo.

Jinyoung lalu berucap yang diakhiri tatapan mendelik dari Jiyeon,"tidak bisakah pasangan saling tidur di kamar yang sama?".

Jisoo tersenyum sebentar,lalu berucap,"no way!".

Jaebum yang melihat tingkah ketiganya hanya bisa terkikik. Sekali lagi,matanya dengan mata Jiyeon bertatapan. Entah mengapa,untuk yang kali ini,Jaebum benar-benar merasa bahwa ia sudah begitu-sangat-mengenal tatapan gadis cantik di hadapannya. Namun,sekali lagi,ia memutuskan kontak. Degupan jantungnya tidak stabil. Rasanya ingin keluar dari tempatnya,dan Jaebum tak ingin.

The Decision of The Heart [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang