Chapter 2

98 22 11
                                    

       Hari-hari ku makin baik, bahkan setelah tau Julian sekarang bersama dengan Dea. Karna setelah di fikir-fikir, aku tidak rugi sama sekali. Walaupun Julian dan Dea sekarang menjalani Hubungan Tanpa Status (HTS) aku Juga masih bisa melewati bersama dengannya.  

      Pagi ini aku berangkat ke sekolah lebih pagi dari hari biasanya, karena pagi ini aku membawa sepeda ke sekolah. Ketika aku jalan melewati koridor sekolah, ku lihat Julian sedang memasukan sesuatu ke dalam loker kelas ku, aku berjalan lebih dekat ternyata di loker tertulis nama 'Dea Yunita'.

     "Dorr!!" teriakku yang membuat plastik di tangannya terjatuh ke bawah. 

     "Ya Allah, kaget ka" ucapnya sambil memegang dada.

     "Wha ketauan ngirim-ngirim barang ke kakak kelas nih, kalo gue kasih tau senior kira-kira dompet lo masih aman gak ya Jul." Ucapku sambil tertawa cekikikan. Di sekolah swasta seperti Pelita Harapan kami memiliki kebiasaan kalau ada junior  ketauan memberikan sesuatu kepada Senior, maka Junior tersebut harus memberikan barang yang sama pula kepada angkatan senior tersebut. 

    "Eh, jangan dong."

    "..."

    "Besok aku bikinin gambar Anime lagi." mukanya berubah menjadi panik sekarang "Aku bikinin khusus buat kakak."

    "Deal, udah buruan masukin ke lokernya nanti kalo ada yang liat kicep lo." Jawabku sambil pergi masuk ke dalam kelas. Ini luar biasa, aku sama sekali tidak merasa iri ataupun cemburu, aku hanya melakukannya dengan yaaa begitu saja. 

     Jauh dari bayanganku, ternyata Julian lebih romantis dari pada apa yang ku fikirkan selama ini. melihatnya melakukan hal-hal kecil yang manis seperti itu membuatku menjadi lebih ingin memilikinya, ya jika bisa setidaknya biarkan aku merasakan hal serupa sekali dalam hidupku bersama Juli.

     ***

       Tiga bulan sudah aku tidak chatting dengan Julian, aku sudah tidak ada niatan untuk memulai pembicaraan lagi setelah benar-benar menyadari kalau dia adalah milik orang lain. lalu terdengar kabar saat itu kalau Dea sedang menjalani hubungan lain dengan Bram. Aku sebenarnya tau, namun tidak pernah terpikir kalau hal tersebut langsung membuat Julian mundur untuk bersama dengan Dea.

      Saat itu aku melihat Julian seperti orang yang kehilangan arah, tidak punya semangat hidup. sementara Dea sudah menjalin dengan laki-laki yang baru, tertawa sangat bahagia dengan orang yang baru. Ingin sekali ku tarik bajunya dan menyeretnya di sepanjang jalan, namun itu bukan urusanku, dan yang aku bisa lakukan hanyalah melihat Julian dari jauh. 

    Dua minggu setelah putusnya hubungan Julian, dan Dea. Juli, merubah penampilannya.
  Dia bilang, semua yang dilakukannya mengikuti Sunnah Rosul. Perubahan sikapnya tidak disambut dengan baik oleh teman-teman seangkatannya, maupun para senior. Karna menurut mereka semua apa yang Julian lakukan adalah hal yang melenceng dari kaidah, tapi menurutku mereka saja yang tidak mengetahui maknanya.  

    Perubahan Julian, kembali mendatangkan keuntungan untukku. Entah bagaimana Allah selalu menyempatkan waktu untuk aku berbahagia karna Julian. Juli kembali dekat denganku lagi setelah sekian lama memilih untuk saling diam. Dan diawal ku habiskan waktu bersama di line.

Julian : Ka, kamu beneran suka sama anime gak si?

Ella : Gak tau si aku juga, belom pernah bersentuhan. 

Ella : Terakhir aku bilang gak suka korea, eh taunya streaming ampe wifi ngelag.

Julian : Kalo gitu aku sekarang tau gimana caranya ngebuat kamu suka Anime juga.

Julian : Aku punya banyak banget koleksi Anime.

Ella : Ya semua juga tau Jul.

Julian : iya, tapi gak semua orang aku kasih pinjem ka, gak percaya aku ama orang lain.

Julian : Tapi berhubung aku mau biar kaka suka sama Anime, jadi ku kasih semua yang aku punya.

Ella : Lebay Najis!

Julian : itu gak lebay-_- 

     setelah berbincang panjang, kami makin dekat di sekolah. Walaupun Julian sering mendapatkan komentar kasar tentang perubahannya, tapi setelah aku masuk ke dalam dunianya, dan berita kedekatan kami menyebar begitu cepat, sejak saat itu tidak ada yang pernah melontarkan kalimat negatif lagi kepada Julian. Sampai sekarang aku tidak tau apa yang membuat mereka semua menjadi segan. 

   Tapi untuk saat ini aku bahagia, karena bisa berbagi perasaan lagi bersama Julian. 

*** 

 -  FOR JULIAN -

  'Juli,  kamu bertumbuh dengan sangat cepat semua sangat cepat. Tapi aku berharap semoga perasaanmu tidak tumbuh secepat itu kepada seseorang. Aku tau sebenarnya mudah untuk menerobos masuk kedalam dirimu, aku pernah mencobanya dan kau begitu ramah.  Tapi semoga saja hanya aku yang bisa melakukannya.'

  

DEAR JULIAN [TAMAT] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang