Hari ini kelas XII wisuda, dan aku hadir disana dengan memakai dress berwarna biru muda, dan sedikit sentuhan make up, Sebenarnya tidak semua Junior bisa datang ke acara kelulusan ini, namun kepala sekolah meminta tim inti OSIS untuk datang meramaikan acara. Aku membawa bunga untuk di berikan kepada Gamma ( Bunga itu bukan tanda aku menerima permintaannya untuk berpacaran).
"Hi." Suara laki-laki itu datang dari arah kananku.
"Julian?"
"Kaget gak?" tanyanya dengan senyum polosnya, yang membuatku bersyukur telah dipertemukan dengan laki-laki seperti dia.
"Enggak." Jawabku singkat, yang langsung pura-pura mengalihkan pandangan ke panggung lagi.
"Ka.." Belum sempat Julian menyelesaikan perkataannya, Gamma datang di hadapan kami berdua.
"Ella, ikut aku sebentar yu." ajakknya yang menatapku, tapi aku reflek memandang Julian seolah meminta persetujuannya.
"Oh, harus izin juga gak gua nih el?" sindir Gamma. "Oke Oke, Julian gua pinjem kakak kelas lu sebentar."
"Mau kemana ka Gam?" tanya Julian kepada Gamma.
"Ayo Gam." Jawabku, entah mengapa aku menjadi sangat kasar, dan dingin kepada Julian. Padahal yang aku inginkan hanya Julian saja, But i'm being a bitch.
Ketika kami mau melangkah maju, Julian menarik tangan Gamma tanpa rasa takut ataupun bersalah. "Ka Gamma, pastiin Ka Ella balik kesini lagi."
"Berdoa ajah bro, semoga dia tau jalan balik ke elu." Jawab Gamma sambil memukul pelan pundak Julian.
Aku dan Gamma berjalan bersama, kami berjalan ke arah meja para orangtua. Perasaanku sempat tidak enak, tapi kuputuskan untuk tetap berjalan.
"Mam, ini Ella." Ucap Gamma kepada ibunya.
"Wha, cantik banget kamu sayang!" kata itu yang pertama ku dengar saat pertama kali bertemu dengan wanita yang kira-kira usianya 40 tahunan, namun tetap fresh dan sangat Fashionable sekali.
"Makasih Tante." Jawabku dengan senyum manis. Di meja itu aku hanya melihat Ibunya, dan adik perempuan berusia lima tahun yang tidak lepas merengutkan alisnya, tapi terlihat manis dengan dress pink nya.
Aku duduk di meja yang disediakan untuk keluarga Gamma, dan terus mengakrabkan diri dengan Tante Martha alias Ibunya Gamma. Aku senang berada disini lebih lama, tapi ketika posisiku tepat menghadap Julian yang duduk di belakang, sambil memperhatikanku aku menjadi merasa bersalah, dan harus segera pergi dari sini.
"Tante, maaf tante aku harus ketemu dengan Ketua OSIS sekarang tan." Ucapku yang berusah menyudahinya.
"Oh iya, tapi kamu masih disini nak?" tanyanya sambil mengusap tanganku. Gamma hanya tersenyum memperhatikannya.
"Masih tante, sampai acara Ka Gamma selesai."
"Yasudah kebetulan, nanti tante antar pulang ya." Jawabnya sambil melemparkan senyum kepada aku dan Gamma. Aku hanya senyum, dan menganggukan kepala.
"Oh iya, Ka Gamma tadi aku beli ini di jalan." Aku memberi bunga kepadanya, dan langsung meninggalkan keluarga Gamma.
Ketika aku berjalan keluar Gedung, Julian berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mengikutiku. Entahlah, mungkin sekarang dia akan marah-marah karna melakukan hal yang sangat berlebihan. Tapi nyatanya yang dia katakan adalah.
"I'm Happy if you are happy, Ella." Jawabnya dengan senyuman yang menurutku freak.
"I'm Sorry ." Kata-kata itu keluar dari bibirku begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR JULIAN [TAMAT] ✔️
Teen Fiction"Ella kamu cantik pas kamu pakai Hijab" Juli menatapku lalu tersenyum. Aku merasa seperti Wanita yang paling istimewa karena mendapatkan Juli di sampingku.