Chapter 10

25 5 2
                                    

 Satu bulan tersisa, kelas XII sudah mendapatkan undangan acara untuk prom night. Aku sebagai bagian dari tim inti, sekarang banyak mendapat pujian dari para senior dan guru. Kalau difikir-fikir ini baru undangan, masih terus membayangkan bagaimana hasilnya. 

 Hari ini aku dan Julian pergi ke tempat Catering untuk menyicipi masakan apakah sesuai dengan keinginan kami bersama. Seharusnya aku pergi ketempat ini dengan divisi wirausaha, tapi karena perintah Brenda yang menginginkan Julian yang pergi, dan yaa kami ada disini bersama.

"Kak, mau Anime lagi gak?" tanya Julian ketika di dalam mobil bersamaku. 

"Mauu!" jawabku kegirangan. "Tapi, udah berapa bulan aku gak nyentuh laptop buat nonton film, drakor juga gak aku sentuh." sambungku.

"Ya sama, apalagi aku buka hape ajah cuman buat ngeliat chat Brenda yang ngomel-ngomel." 

"Kasian kamu, hahahah." 

"Tau gak kamu, awal persiapan ini aku kan masih candu pubg ya terus seharian aku gak check line, pas di sekolah Brenda ngambil hapeku di uninstall coba ka." 

"Terus kamu responnya gmn?" tanyaku.

"Ya marah lah aku, tiga hari gak ngobrol ama dia. Abis udah level 20 di apus"

"Jangan-jangan kamu ga chat aku, karna Brenda ya?" Tembakku.

"Lho, itu tiap malem apa?" jawabnya sambil senyum.

 Lalu kami turun dari mobil, kami mesan makanan di rumah Bu Welas. Dia sudah terkenal enak masakannya, dan sering di pakai untuk acara-acara besar, yang lebih penting harganya juga sangat merakyat cocok untuk kami.

"Ibu udah siapin menu utamanya, kemarin Mba Brenda mintanya 4 menu utama untuk makanan berat."

"kak, cobain deh teriyakinya enak banget." Ucap Julian.

"Wha, ibu juaranya deh!" 

***

 Satu bulan terakhir tugas Julian mulai ringan, karena semua proposal sudah resmi tinggal anggota yang bertugas di lapangan yang melanjutkannya. Setelah kami pergi bersama untuk pertama kali, membuat hatiku menjadi tidak menentu, rasanya untuk menyukainya sepenuhnya adalah salah, karena kelihatannya dia masih ingin bersama Dea. 

"Ella!" seseorang memanggilku, tapi aku tidak bisa melihatnya karena koridor sedang ramai dengan anak-anak dari kelas lain, lalu aku lanjut jalan lagi .

"Woi! kalo di panggil tuh jawab." Gamma menarik tanganku supaya tidak melangkah.

"Ya abis gak keliatan." 

"Balik bareng gak?" 

"Gak ah." 

"Yaudah, nanti ketemuan di parkiran ya. Jangan telat keluar, Bye!" Gamma langsung meninggalkan ku dengan berlari masuk ke kelas. 10 hari lagi Gamma akan melaksanakan ujian negara, jadi mungkin otaknya mulai gosong dan butuh hiburan.

 Setelah Gamma pergi Aku bertemu Julian di ruang basket, aku memutuskan untuk duduk disana bersamanya. Dan ketika kami sedang tertawa membahas Brenda, Julian menyinggung Gamma kepadaku.

"Ka, kamu kalau sama cowo gak bisa biasa ajah apa?" 

"Maksudnya?" 

"Iya maksudku, kalau sama ka Gamma gak bisa biasa ajah?" ekspresinya benar-benar datar, membuatku ingin cepat-cepat memilikinya, hehehe.

"Kenapa emang kalau sama Gamma?" tanyaku penasaran.

"Gak usah deketan ka." 

"Tapi kamu deketan sama aku?" 

"kalo sama Gamma jangan."

"Lho, bisa gitu. Terus kamu sama Dea?" sindirku.

"Ya, aku juga ga deketan sama dia lagi." jawabnya dengan melihat ke arahku.

"kamu lagi ngajakin aku buat janji nih?" 

"Iya." 

  Setelah obrolan manis itu, aku melalui hari di sekolah dengan tersenyum. Bahagia banget, gak nyangka ajah setelah sekian lama di SMP aku suka sama Julian, dan akhirnya datang segampang itu. 

***

 Bell pulang sekolah berbunyi, aku langsung bergegas merapihkan tasku di loker dan keluar dari sekolah. Tapi sialnya, Gamma sudah berada di atas motornya menungguku. 

"El, ayo?" teriaknya, lalu aku berjalan ke arahnya sambil memikirkan janjiku kepada Julian.

"Ka, aku kan gak janji mau pulang bareng." Jawabku. Julian tipikal orang yang cepat menyimpulkan sesuatu, dan cepat kecewa, Jadi aku takut membuatnya salah faham.

"Iya, tapi gua udah janji tadi siang buat nganter elu balik."

"Janji sama siapa?" tanyaku.

"Sama Gamma." Jawabnya, lalu kami tertawa.

"Pulang bareng kapan-kapan ajah, ka."

"Nolaknya kapan-kapan ajah El, buruan gua laper." 

"Besok jangan nganterin pulang ya." Ucapku

"Iya, besok gua les juga." Sebelum naik ke motornya, aku melihat sekelilingku memastikan Julian belum keluar dari dalam sekolah.

"Buruan gas!" Gamma orang baik, aku benar-benar merasa bersalah karna menjadi alasan dia gak bisa ninggalin aku, dulu aku benar-benar menolak berbicara dengan Gamma karena tidak mau memberikan harapan apapun, tapi melihat Gamma yang baiknya sampai ketulang, aku menjadi tidak enak sendiri dan merasa berhutang budi. Jadi hal itu terus berlanjut sampai sekarang.

 Aku baru sempat melihat handphone jam 8 malam, karena Bunda pergi membawa chargerku. Ketika ku buka line pesan yang pertama ku lihat datang dari Julian. 

Julian : Kamu pulang ama siapa tadi?

Julian : Janji doang ah.

Julian : pul pul bareng mulu.

Ella : Maafin si, sebelum buat janji sama kamu. dia datengin aku duluan.

*Belum ada 1 menit, Julian langsung membalas chatku.* 

Julian : Aku kok gak suka ya sama Gamma?

Julian : Tapi kalau kamu suka ya gapapa, aku kan cowo jadi wajar gasuka. 

Julian : Tapi kalau bisa kita sama-sama gasuka ajah.

Ella : WKWKKW Jul apaansi.

Ella : Yaudah, aku juga gak suka Gamma deh.

Julian : Yaudah suka aku ajah.

Ella : Boleh?

Julian : Boleh, tapi besoknya Gamma yang gasuka sama aku.

Ella : boleh apa?

Julian : Boleh suka sama aku.

Julian : Kalo kamu, yang boleh suka sama kamu siapa?

Ella : Kamu boleh.

Julian : Sugoi!

***

-FOR MY JULIAN-

"Jangan persulit dirimu sendiri hanya karena ilusmu yang terlalu kuat untuk memiliki. Jikalau kamu tetap percaya dan gigih juga, silakan saja lanjutkan, Melanjutkanpun bukan hal yang salah. Setiap oorang boleh saja menaruh harapan. Bahkan jika harapan itu tidak ingin dihilangkan sepanjang hidupnya.

Asalkan kamu siap jika nanti dia sudah menemukan orang lain untuk menetap. Sementara kamu masih saja berharap, dan akhirnya kamu tidak memiliki siapa-siapa selain

Kenangan dalam bentuk harapan yang tidak berwujud nyata."

DEAR JULIAN [TAMAT] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang