Irene memperhatikan wajah Seulgi yang tertidur dengan mulut yang terbuka,
Benar-benar imut batinnya.
Irene terus saja memperhatikan Seulgi,
"Sebegitu besarnya kah cintamu pada ku, Seul? Aku sangat egois, tak bisa memilih salah satu. Maafkan aku," Irene bermonolog pada Seulgi yang tidur "Aku tak ingin menyakiti perasaanmu namun aku juga tak ingin menyakiti Wendy. Ini sangat sulit bagiku."
"Tetaplah mencintaiku Seulgi, aku tak ingin kehilanganmu." Irene memeluk Seulgi lalu ikut tertidur.
-----
"Seulgi, ayo bangun." Irene memanggil pelan Seulgi yang masih tertidur.
"Eeh, jam berapa ini Eonnie? Kenapa masih gelap?" Tanya Seulgi sambil mengucek matanya.
"Jam setengah enam, aku akan membuat sarapan dan kau mandi." Perintah Irene.
"Kenapa cepat sekali bangunnya?" Tanya Seulgi, lagi.
"Aku harus kembali ke dorm, aku belum mandi dan mengabari member yang lain. Aku tak mungkin meninggalkan mu tanpa bilang sesuatu. Ayo cepatlah mandi." Irene menarik tangan Seulgi agar si beruang mau berdiri, setelah berdiri ia mengambil handuk Seulgi dan menaruhnya di bahu Seulgi lalu mendorongnya menuju kamar mandi. Setelah itu Irene pergi ke dapur menyiapkan sarapan bagi mereka berdua.
Setelah selesai menyiapkan sarapan, Irene menyalakan handphone dan terpampang jelas notifikasi panggilan tak terjawab dari Wendy, Irene segera menelepon Wendy,
'Halo Eonnie? Yak! Kau kemana saja? Aku meneleponmu sejak malam namun nomormu tak aktif, kau dimana sekarang? Aku khawatir sekali.'
"Aku ada di rumah temanku, maafkan aku tak memberikan kabar, aku bertemu dengan lamaku dan dia mengajakku untuk minum bersama di rumahnya, dan karena sudah malam, akhirnya aku menginap di rumahnya, tenanglah Seungwan aku tidak apa-apa, setelah ini aku akan kembali ke dorm," Jelas Irene panjang lebar namun semuanya adalah kebohongan,
'Baiklah, apa perlu aku ke rumah temanmu?'
"Tak perlu, aku bisa pulamg sendiri. Baiklah sampai jumpa di dorm."
'Baiklah, hati-hati. Saranghae Eonnie.'
"Nado saranghae."
Irene mematikan sambungan dan duduk di maja makan, menunggu Seulgi selesai mandi.Seulgi melangkah mendekati Irene dan duduk di depannya, setelah itu mereka memulai makan mereka dengan bibimbap.
"Makanlah pelan-pelan Seulgi," Perintah Irene "Kau seperti orang tidak pernah makan."
"Memang." Ucap Seulgi lalu lanjut makan, Irene memperhatikan tubuh Seulgi, ya memang terlihat tubuh Seulgi bertambah kurus dan dia baru menyadari ini,
"Eonnie makanlah, jangan memperhatikanku saja, makanan buatanmu enak sekali." Kata Seulgi lagi dan diakhiri dengan senyum yang menampilkan eyes smile-nya.
"Bear... Apa perlu aku menyiapkan setiap makananmu? Kau terlalu kurus. Makanlah dengan benar, lalu kenapa kau tak makan?"
Seulgi mendongakkan kepalanya, menatap Irene "Apa aku terlihat sangat kurus? Aku sehat-sehat saja Eonnie," Dan seperti biasa dengan senyuman kecil Seulgi mengakhirinya.
"Dan apa alasanmu untuk mogok makan itu, Seul?"
"Tidak ada, aku sedang diet bukan mogok makan." Irene mengernyitkan dahinya mendengar alasan Seulgi,
"Untuk apa kau diet? Yang ada tubuhmu nanti hanya tersisa tulangnya saja, aku tak suka." Protes Irene.
"Kenapa kau tak suka? Apa kau jadi tak bisa melihat abs ku yang seksi ini? "Seulgi tersenyum menggoda pada Irene,
"Ck, Yak! Kepedean sekali kau, aku lebih suka pipi gembulmu ini dibandingkan absmu," Irene lalu mencubit kedua pipi Seulgi gemas, dan Seulgi hanya bisa pasrah,
"Aduh Eonnie, sakit." Irene lalu terkekeh kecil dan melepas cubitannya "Jangan berbohong, kaukan mesum." Lanjut Seulgi yang mengejek Irene,
"Apa tadi kau bilang? Kau bahkan yang lebih mesum dariku, aku ini masih polos." Sangkal Irene,
"Heol," Ucap Seulgi pelan lalu melanjutkan makan.
안녕 하세요 여러분!
감사합니다!!
Thankseu yg udh vote and comment, saya agak gk pede dgn crita ini, karena yh gtu,dibuat dgn ide dadakan,dan mungkin critanya akan ngebosenin,
skrg sya bingung dengan endingnya kyk ap.But,, thank very much!
안녕 고맙다 !
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed✓
Truyện NgắnIrene yang terobsesi akan sentuhan Seulgi. Dan, Seulgi yang terobsesi akan kebahagiaan Irene.