Setelah mengesahkan Joy sebagai miliknya karena gak mungkin anak orang di gantungin. Wendy mengajak pasangan fenomenal kita, Seulrene, untuk dinner bareng di hari natal ini.
"Wan, jadinya nanti dimana? Biar gua booking nih," Tanya Seulgi pada Wendy yang lagi nonton TV sendirian di ruang tengah.
"Tau, bingung gua. Gua takutnya dompet lu menipis, Gi. Kasian gua sama Irene eonni, tiap nge date, diajak ke sungai Han mulu, jalan kaki lagi." Jawab Wendy dan bersiap menghindar dari serangan Seulgi yang ingin menggeplak kepalanya.
"Yeeu, itu mah sekalian olahraga. Lagian kan kalau gua jalan kaki, bisa makin lama waktunya bareng Joohyunnie," Seulgi merebut remot TV yang berada di tangan Wendy dan menggantinya asal, Wendy nontonnya acara masak-memasak mulu, Seulgi kan jadi lapar.
"Olahraga gak malem-malem juga kali. Lagian tiap hari lu olahraga malem di kamar sampai berisik, berapa kilo yang turun?" Wendy bertanya lalu tersenyum jahil kepada Seulgi.
Pletak
"Sakit! Otak jenius ku..." Lirih Wendy sambil mengelus kepalanya yang digetok menggunakan remot TV
"Hilih, itu pelan ya, belum menggunakan segenap otot-otot gua nih," Kata Seulgi sambil menaikkan lengan bajunya dan memperlihatkan otot lengannya, yang tidak besar.
Wendy meninju lengan Seulgi "Awh.." Ringis Seulgi.
"Segenap otot endasmu, itu mah tulang semua. Udah-udah tutup, zinah mata." Ucap Wendy "Udah, jangan nangis,"
"Gua gak nangis!"
"Nih, Gi. Gua punya ide. Gimana kita nge-date di dorm." Usul Wendy
"Ha? Gimana? Gimana?" Seulgi abis nangis air matanya mengalir ke telinga jadi ya gitu, suka budek.
"Ishh!" Wendy mengambil remote TV dan mematikan TV nya. "Nih dengerin," Suara Wendy mengecil "Jadi kita nge-date di dorm, gua tantang lu masak untuk Irene eonni, gua masak buat Sooyoung. "
"Hmm, ya terus-terus?"
"..."
~~~~~
Setelah bernegosiasi panjang dengan Yeri, akhirnya Yeri mau membantu rencana Wendy.
"Ayo, eonni nanti toko nya keburu tutup." Ajak Yeri kepada Joy yang masih sibuk dengan make up nya.
"Memangnya kamu ingin membeli apa?" Tanya Irene yang sejak tadi menunggu bersama Yeri.
"Hadiah untuk Saeron, hehehe." Jawab Yeri.
"Bukannya dari kemarin kamu ngirimin hadiah terus ke Saeron? Sudah 3 hari ini kamu kirimin dia hadiah," Bingung Irene,
"Biasa, bucin. Turunan bapaknya." Tiba-tiba Joy datang sambil bicara seperti itu.
"Bapak gua gak bucin kok!" Marah Yeri karena ucapan Joy, yang ngatain dirinya bucin.
"Maksudnya Seulgi, diakan appa kamu." Ucap Joy "Udah yok! Sudah jam 3, gua yakin pasti nanti lu lama milih hadiahnya, jadi ayo jalan."
"Yeeu, ini nunggu sampai jam 3 juga karena eonni" Ini rasanya Yeri mau pukul kepala Joy pakai setrika milik Irene "Ayo Irene eonni,"
"Seulgi aku pergi dulu ya!" Pamit Irene kepada Seulgi yang berada di ruang tengah.
"Hati-hati sayang!" Saut Seulgi.
"Sooyoung kamu gak pamit sama aku?" Wendy lari ke luar cuma buat ngomong begitu.
"Lupa, hehehe" Joy terkekeh "Aku pergi ya, bye bye" Joy mengirimkan flying kiss nya ke Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed✓
Short StoryIrene yang terobsesi akan sentuhan Seulgi. Dan, Seulgi yang terobsesi akan kebahagiaan Irene.