Jam di handphone telah menunjukkan pukul 3 pagi, namun Seulgi belum juga tidur. Selalu seperti ini, akhir-akhir ini.
Seulgi masih memikirkan chatnya tadi dengan Yeri, ah bukan, Yeri hanya diawalnya saja, sisanya Irene.Seulgi berusaha untuk tidur sambil mendengarkan lagu,
sarajijima hangsang meomulleo
nae simsullo neol kkaetteuryeo
hwanaego bochaedo
eobseojilkka bwa (jongil jongil) jobasim naego
boseokcheoreom neol akkineun
geu saram narangeolDi setiap lirik lagu itu, selalu saja terbayang Irene, sebegitu dalamnya kah perasaan Seulgi untuk Irene?
Seulgi menenggelamkan kepalanya pada bantalnya dan terdengar isakan kecil yang Seulgi buat.Goresan di hatinya masih sangat terasa, luka di hatinya belum benar pulih, tapi dia harus bertemu dengan Irene, bukannya sembuh,luka itu malah semakin lebar terbuka,
Apa Irene tak sedikit pun melihat rasa sayangnya yang begitu besar?
Apa Irene tak bisa membuka sedikit hatinya untuk Seulgi?
Tapi, apakah Irene sekarang benar-benar merindukannya?Ingin rasanya Seulgi menelepon Irene atau mengirim pesan pada Irene seperti dulu, tapi ini masih terlalu berat untuk Seulgi.
Akhirnya, Seulgi tertidur dengan bantal yang sedikit basah karena air matanya dan lagu yang terus dimainkan oleh handphonenya.
-------
Esok lusa, Red Velvet akan berangkat ke Taipei.
Jadinya malamnya mereka menyempatkan untuk latihan dan latihan hari ini sudah usai."Baiklah, ayo kembali ke dorm." Ajak Wendy pada Irene dan Yeri, "Seulgi kami pulang duluan yah!"
"Ya, hati-hati dijalan." Ucap Seulgi.
"Kalian pulanglah duluan," Irene berucap sebelum benar-benar keluar dari gedung SM, "Aku ingin berjalan-jalan sebentar."
"Tapi, unnie... "
Sebelum Wendy mengeluh Irene sudah menyela duluan "Sudah lebih baik kalian pulang, lihatlah Yeri sudah lelah. Aku tak apa sendirian."
"Ya baiklah unnie, hati-hati,kalau ada apa-apa telepon aku." Wendy merangkul bahu Yeri menuntunnya ke mobil.
"Hati-hati unnie." Kata Wendy lalu membalikkan pandangannya ke depan.
-----
Irene duduk di bangku yang tak jauh namun juga tak dekat dari gedung itu, menunggu seseorang keluar. Ia memang berbohong pada Wendy dan Yeri. Irene telah mengganti bajunya berbeda saat yang tadi ia pakai untuk latihan. Ia menggunakan topi dan masker dengan hoodie abu-abu dan celana jins robek. Dan juga tak lupa rambutnya yang dicepol.
Akhirnya orang yang Irene tunggu keluar juga, Irene menundukkan kepalanya agar orang tersebut tidak melihatnya.
Orang tersebut pun memberhentikan taksi dan menaikinya, saat taksi tersebut sudah jalan Irene segera memberhentikan taksi dan menyusulnya.
-----
Taksi yang diikuti Irene berhenti di sebuah apartemen yang lumayan mewah, orang tersebut segera masuk dan Irene tetap mengikutinya. Saat berada di dalam lift Irene, hanya ada mereka berdua. Irene terus saja membuat dirinya sibuk dengan handphonenya, demi menyembunyikan wajahnya. Seulgipun juga sibuk bermain game di handphonenya.
Lift berhenti di lantai 10, Irene membiarkan orang itu keluar lebih dahulu lalu sambil tetap menjaga jarak Irene mengikutinya, saat orang itu berhenti di depan sebuah pintu Irene memelankan langkahnya, ia sengaja melewati orang itu dan memperhatikan tangan orang itu yang sedang memasukkan kode apartemennya.
Setelah orang itu masuk, Irene lalu kembali dan berdiri di depan pintu yang tadi orang tersebut masuki, setelah beberapa menit ia lalu langsung berbalik ke lift dan pergi.
-----
Seulgi memasuki apartemennya tapi saat ia melihat pada layar yang tepat berada di sebelah pintunya, terpampang seseorang yang sedang berdiri di depan pintunya dan sepertinya Seulgi mengenal orang itu.
Seulgi mengernyitkan dahinya, berusaha mengingat,
"Ah! Orang di dalam lift itu, apa yang ia lakukan?"Gw ngestuck bgt, tiba" ide ilang gtu aj, please dong rekomendasikan lagu mellow atau ballad yang menurut kalian bagus,thankseu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed✓
Short StoryIrene yang terobsesi akan sentuhan Seulgi. Dan, Seulgi yang terobsesi akan kebahagiaan Irene.