Malam menuju tahun baru dirayakan dengan semaraknya pesta kembang api yang menghiasi langit di seluruh dunia. Dan sudah pasti malam ini akan sangat berisik dengan bunyi letusan dari kembang api itu yang silih berganti tak berhenti.
Membuat seseorang tidak bisa tidur, karena ketakutan mendengar suara yang dihasilkan kembang api itu.Dan tentu saja kalian mengetahui orangnya, our leader, Bae Joohyun, meringkuk di dalam selimut sambil menutup telinganya. Sejak pulang mengisi acara, ia tak bisa tidur karena bunyi berisik itu. Tubuhnya sesekali berguncang ketika bunyi kembang api itu tiba-tiba datang saat sudah mulai tenang.
Ia ingin ke kamar Seulgi tapi terlalu takut untuk keluar dari balik selimutnya. Keringat telah mengalir dan membasahi tubuhnya.
Apa Seulgi lupa ia juga takut kepada bunyi berisik dari kembang api ini? Batin Irene
Irene memberanikan dirinya untuk keluar dari selimutnya dan berlari ke kamar Seulgi. Dan benar saja seperti dugaannya Seulgi sedang tertidur pulas, kupingnya bahkan ikut tertidur karena tidak mendengar kebisingan dari luar.
"Seulgi-ya..." Panggil Irene, dari samping. Ia ingin naik ke kasur Seulgi tapi kasur itu telah penuh oleh Seulgi sendiri.
"Seulgi," Irene mengguncang tubuh Seulgi berkali-kali tapi Seulgi tetap tak bereaksi apa-apa layaknya orang mati.
Irene menutup kembali kedua telinganya ketika dia mendengar letusan itu kembali. "Seul..." Kali ini Irene melirih. "Seulgi..."
Disarankan mulmednya untuk diputar ^^
"Heeuungg..." Seulgi membuka matanya perlahan dan mendapati Irene sedang berjongkok di samping ranjangnya. "Eoh? Eonni sedang apa di sini? Kenapa tidak tidur?" Seulgi bangkit duduk dan menarik Irene untuk ikut duduk di ranjangnya.
"Aku ingin tidur di sini, Seul," Tangan Irene tak lepas dari kedua telinganya dan membuat Seulgi penasaran.
"Ada apa?" Tanya Seulgi lembut sambil merapikan rambut Irene yang basah karena keringatan.
"Apa sedari tadi kau tak mendengar kebisingan ini? Kau lupa aku takut," Irene menatap kesal pada Seulgi.
"Omo! Aku lupa, mianhae... Sekarang ayo tidur. Aku akan nyanyikan kamu sebuah lagu." Seulgi melepaskan kedua tangan Irene dari telinganya. Membawa Irene ke dekapannya, lalu mulai bernyanyi sambil menatap Irene dalam.
The other night, dear,
As i lay sleeping
I dreamed i held you in my arms.
When i awoke, dear,
I was mistaken
So i hung my head and i criedSeulgi telah beberapa kali mendengarkan lagu ini disaat dirinya sedang patah hati waktu itu, tapi tiba-tiba saja lagu ini berputar di kepalanya saat melihat wajah Irene yang ketakutan.
You are my sunshine
My only sunshine.
You make me happy
When skies are grey.
You'll never know, dear,
How much i love you.
Please don't take my sunshine awayDi setiap kedipan Seulgi dan nyanyian Seulgi yang sangat lembut membuat Irene terbuai. Matanya mulai memberat.
I'll always love you
and make you happy.
And nothing else could come between
But if you leave me to love another,
you'd have shattered all of my dreams.Meskipun Irene sudah tertidur, Seulgi tetap melanjutkan nyanyian hingga akhir.
You are my sunshine,
My only sunshine.
You make me happy
When skies are grey.
You'll never know, dear,
How much i love you.
Please don't take my sunshine away.Seulgi menatap wajah tenang Irene yang sedang tertidur, ia tersenyum kecil melihatnya. Segera ia beri kecupan kecil di dahi kekasihnya itu. Lalu mengeratkan pelukan mereka dan ikut menyusul Irene ke dalam mimpi.
---
Sejak bangun tadi Irene hanya memperhatikan wajah Seulgi yang dipancari cahaya matahari yang merambat masuk dari jendela kamar Seulgi. Tangannya mengusap lembut kedua pipi gembul kekasihnya itu.
Kadang ia bingung, bagaimana bisa seseorang yang memiliki pipi sebesar ini bisa memiliki abs sempurna yang bisa membuat para fangirl menjerit melihatnya."Hai," Ucap Irene ketika jelmaan beruang itu membuka mata minimalisnya. Irene tertawa kecil melihatnya, lucu sangat....
"Gomawo,""Untuk apa?" Tanya Seulgi bingung dan wajah bingung Seulgi makin membuat Irene gemas, ingin rasanya ia menggigit pipi gembul milik Seulgi itu
"Pelukanmu, nyanyianmu."
"Aku juga ingin berterimakasih, karena kau telah belajar mencintaiku. Gomawo, Joohyunnie," Seulgi mengecup pucuk kepala Irene.
"Aish, Seulgi ya...."
"Hhmm,"
"Gomawo untuk semuanya, kesabaranmu selama ini, kasih sayangmu selama ini yang kau berikan walaupun dulu aku hanya menganggapmu...hanya..." Irene tak sanggup melanjutkan perkataannya bahkan ia tak berani menatap Seulgi, sungguh ia menyesal pernah menyia-nyiakan Seulgi.
Seulgi mengangkat kepala Irene dan mengecup bibir mungil Irene "Ciuman pertama di tahun baru," Sehabis itu Seulgi tersenyum lebar.
Irene memeluk Seulgi kembali "Gomawo Seul, mianhae aku pernah memperlakukanmu dengan tak pantas. Mian."
"Tolonglah jangan bersedih di hari pertama tahun 2019 ini eonni. Mari kita buat momen lebih banyak lagi," Seulgi mengelus punggung Irene dengan lembut.
"Ayo kita berkencan untuk mengawali tahun 2019 ini,""Sepagi ini?" Irene segera menatap Seulgi.
"Ya!" Jawab Seulgi mantap.
Irene tertawa melihatnya "Gomawo," Irene mengecup kedua mata Seulgi yang membuat Seulgi reflek terpejam, "Mianhae," Bibirnya berpindah ke hidung mancung Seulgi dan memberi kecupan manis di situ. Dan terakhir, Irene menatap mata Seulgi terlebih dahulu "Saranghae," Irene menempelkan bibirnya tepat di atas bibir tipis Seulgi, bibir yang sejak dulu ia sukai.
Seulgi membalasnya, memberikan lumatan lembut pada bibir bawah Irene. "Nado saranghae," Ucap Seulgi yang terdengar seperti bisikan.
Erghh, aneh sekali....ㅋㅋㅋ
2 jam lagi tahun baru, mau blg aja
Happy New Year!!
Yaudah, makasih ㅋㅋㅋ
Bingung mau ngomong apalagi 😂
Yg jelas, selamat tahun baru,
Yaudah gitu,Bye,bye!!
Oh ya!?
Mau nanya readers ada yg wannble gak?
Mau ngomong lagi, jangan sedihh, gua bukan wannble tapi gak tau knp gua ngerasa kehilangan juga, karena wanna one pasti pernah mewarnai hidup para kpopers.
Cinta wanna one buat kalian gak terikat kontrak dan pasti mereka sayang sama kalian selamanya.Ini gua keinget ttg hal ini karena temen gua wannable dan dari semalem dia curhat mulu ttg kesedihannya.
Dah, ya, byk omong gua,
Bye!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed✓
Short StoryIrene yang terobsesi akan sentuhan Seulgi. Dan, Seulgi yang terobsesi akan kebahagiaan Irene.