Dentuman musik DJ memeriahkan lokasi pelatihan pasangan model. Tepatnya dibawah langit biru, di pesisir pantai venice.
Tidak ada payung, tidak ada atap untuk menghalangi paparan sinar matahari. Semua pasangan terpanggang habis oleh panasnya mentari. Mereka banyak berkeluh kesa jika harus mengalami kegelapan kulit. Mereka bahkan tidak mengerti mengapa tidak ada tempat bersembunyi dari sinar matahari. Sebagian terlihat senang, mereka mengapresiasikan pelajaran menghitamkan kulit yang diajari langsung oleh Kim Jongin selaku ketua acara. Bukankah Jongin hanya ingin memiliki banyak teman berkulit gelap sepertinya?
DJ wanita yang memakai kain tipis, terlihat sexy dan sangat terbuka. Memutar piringan hitam lalu mengangkat turntable dan mengganti dentuman musiknya menjadi lebih bersemangat. DJ bersenang-senang dengan permainannya di atas papan berupa tombol mixer nya.
Satu persatu pasangan dari berbagai negara mulai berjalan diatas karpet merah berbentuk salib dan berada diatas pasir putih pantai.
Kim Jongin sedari tadi diam, tidak bereaksi melihat para konstentan yang sudah berlatih. Dia terlihat sedang menunggu. Menunggu pasangan yang ia harapkan untuk segera muncul.
MC pelatihan hari ini, berkicau dengan nada centil. Padahal ia seorang pria. Saat membuka suaranya kembali setelah hening sesaat. Ia mengecek mikrofonnya apa masih berbunyi "One..two..three" disambung "Kita sambut pasangan dari negeri Ginsengg..!" Seru MC bersemangat menyambut pasangan yang muncul dari arah tenda.
Sehun dengan balutan jas yang di desain khusus dengan duri landak terlihat maskulin. Wajahnya cerah sumringah tapi tidak diiringi senyum yang mengait di bibirnya. Ia memancarkan sorot matanya sebagai pria dingin berjalan berdampingan dengan Suzy yang berpakaian layaknya wanita hangat. Suzy memakai dress mini berwarna kuning terang. Terang yang hampir menyamai warna matahari karna kulitnya membantu membuatnya terlihat lebih cerah.
Konstentan yang menonton juga tak lepas menatapi pasangan di depannya.
"Lo liat, banyak yang kagum melihat kecantikan gue" Bisik Suzy disela membuat pose diujung karpet.
"Emang pede lo akut parah ya!" Decak Sehun berbisik juga. Matanya tak sengaja melihat heels yang dipakai Suzy hampir setengahnya terlepas. Ia bergumam apa yang harus dilakukannya sekarang. Ia tidak ingin melihat Suzy di permalukan di depan para konstentan lainnya. Sehun menyanggah pinggang Suzy dengan cepat ia jatuhkan dirinya diatas karpet merah. Membawa Suzy dalam dekapannya. Suzy yang berada diatasnya merasa sangat kesal. Apa-apaan ini, batin suzy
"Maaf, kaki gue kesandung" Kata Sehun, ia menatap Suzy tanpa penyesalan.
Yeoja yang berada diatasnya itu memekik ingin melempari Sehun dengan heels nya. "Oh.. tunggu" Gumamnya menampaki high heelsnya yang sudah potong.
Suzy melotot kearah Sehun seolah matanya memojokkan bahwa Sehun pelaku dari rusaknya heels milik Suzy.
Tentu saja, Sehun menyangkalnya cepat.
Ia menggeleng gugup.
Tapi Suzy tidak mempercayainya.
Bahkan setelah puluhan orang kini menertawai mereka berdua. Suzy segera bangkit melepas sepasang heelsnya dan melemparnya ke sembarang tempat. Matanya yang sudah berair memberikan jejak lariannya. Ia berlari menjauhi keramaian yang telah membuatnya malu.
Bukan aku, suzy. Batin sehun
Itu ulahku. Bukankah menarik? Sekarang saatnya aku masuk untuk menghibur dia, batin jongin
--
Setelah mengikuti Suzy dari belakang secara diam-diam. Jongin berbekal kotak besar yang berisi sepatu. Sepatu olahraga. Ia juga merasa kelelahan dengan yeoja yang tak henti berlari. Dalam benaknya apa dia seorang pelari jarak jauh? Untung saja dirinya membawa sepatu yang tepat. Saat Suzy berhenti mungkin karna lelah dan menemukan tempat nyaman untuk ia duduk dalam ketenangan sendirian. Ia segera menempelkan pantatnya dengan kursi yang tersedia ditaman. Lebih tepatnya ada pandangan lebih bagus di depannya. Yaitu anak kecil tengah menjilati es krim nya yang hampir meleleh.
Ia tertawa, tersenyum-senyum sendiri sembari menyeka keringatnya yang turun dari pelipis kepalanya.
Tiba-tiba ia terkejut merasakan sentuhan seseorang disampingnya. Kim Jongin sedang berusaha menyeka keringat Suzy.
Dengan tak henti menatapnya.
"Kau bisa menyekanya sendiri kan?" Lembut Jongin tersenyum ramah.
Suzy merebut kasar saputangan milik Jongin. Ia menghembuskan nafasnya kasar "Aku tau kau sedang mengambil kesempatan dalam kesempitan kan?" Tanya ketus Suzy.
"Kau tau aku menyukaimu?"
"Tidak sedikit pria yang menyukaiku"
"Hehey, percaya diri sekali yeoja ini"
"Kenapa kau bisa fasih berbicara korea?"
"Aku lahir disana..tapi, tinggal disini"
"Bagaimana denganmu?""Orangtuaku asli China"
"Mau itu?" Tanya Jongin memerhatikan Suzy sedari tadi menatap liar kearah truk yang menjejeli berbagai macam es krim. Suzy menoleh seperti anak kecil yang memohon. Jika saja dirinya membawa kantong yang berisi dompet dan ponselnya. Sudah pasti ia akan membeli banyak. "Traktir ne..?" Pinta Suzy.
"Tanpa meminta pun aku akan membelikan banyak untukmu" Kata Jongin seraya bangkit. Ia menghampiri truk es krim dan mengeluarkan segenggam uang tunainya.
Ia berbalik bertanya "Rasa apa?"
"Aku juga menyukaimu" Jawab Suzy.
Eng ing eng, kenapa suzy bilang suka ke jongin? Padahal dia kan selalu degdegan bareng sehun hehe tunggu dinextnya ya, see you^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Admirers Like Enemies
FanfictionCerita tentang seorang Pria dan Wanita sama-sama menekuni bidang model. Mereka bukan pria atau wanita biasa, banyak sisi yang menarik untuk dilihat dari berbagai sudut pandang orang. Dan mereka sudah saling mengenal sejak masa SMA. Namun, hal itu ti...