Part24-Kembali ke Rumah

534 73 11
                                    

6 Bulan berlalu

Semenjak Sehun pulih, terbangun dari koma nya selama 3 bulan dan akhirnya pulang ke Korea. Ia dinyatakan hilang ingatan sementara. Lalu hanya Suzy yang tidak ada dalam memori lamanya. Sementara Baekhyun, Chanyeol, Guan dan kedua budaknya serta teman, dosen perkuliahannya pun ia masih ingat kecuali hanya Bae Suzy.

Jongin mendekam dijeruji besi.

Park Chanyeol membatalkan pertunangannya. Ia memilih untuk melepas Suzy ke dalam pelukan Sehun. Ia kini tinggal di Belanda sembari menekuni apa yang dari dulu dicita-citakannya.

Suara dentuman jam rakasa menandakan hari tengah malam terdengar keras, menekan telinga para pemimpi yang sedang berjalan diatas alam bawah sadarnya. Matanya yang tertutup lalu terbuka sendirinya saat mentari menghangatkan dunia. Para pekerja bersiap memulai aktivitasnya sebagai pekerja. Para pengrajin tidak mau tertinggal dan Para mahasiswa segera menyelesaikan pembelajarannya. Benar, di pagi yang cerah ini. Seluruh kampus sedang dibuat gempar. Karna ini adalah hari sidang skripsi. Semua mahasiswa terlihat sangat sibuk dengan pakaian rapi nya.

Tidak ada tawa maupun main-main. Kecuali wanita bertubuh tinggi dengan rambut coklatnya digerai lurus memanjang. Dia Bae Suzy.

Suzy mengganggu Sehun.

Ia mencolek-colek dagu runcing pria di sampingnya itu.

Menusuk-nusuki pinggang Sehun dengan telunjuknya yang jahil.

Dalam kurun waktu 3 bulan ke belakang. Suzy bersikap bagai musuh yang kerap menjahili Sehun setiap harinya. Ia berharap dengan sikapnya menyerupai Sehun yang dulu. Kali saja bisa membuatnya ingat akan dirinya. Suzy selalu berusaha sambil berdoa. Ia tak pernah berpikir untuk menyerah begitu saja.

"Kau tidak bisa diam, nona genit?" Kata Sehun tak sabar melotot kearah Suzy. Mereka berhadapan dengan tembok cat putih sebagai latarnya.

"IYA. Aku tidak bisa diam terhadapmu. Lalu apa masalahnya..?" Balas melotot Suzy sambil memincing kearah samping kanannya, dimana banyak mahasiswa tengah menunggu giliran sidang.

"Masalahnya aku tidak suka." Tekan Sehun mendekatkan wajahnya kearah Suzy.

"Itu masalahmu bukan masalahku" Jawab Suzy sedikit memelan karna Sehun benar-benar seperti akan menciumnya. Bahkan hidung mereka sudah bertabrakan.

--

Diantara argumen Sehun dan Suzy yang tidak ada hentinya. Keempat orang merubah pandangan mahasiswa tertuju pada mereka. Bukan lagi terhadap satu pasangan yang ribut.

Mereka adalah Guan, Seong Wu, Daniel dan Joy.

"Minggir!" Titah Seong Wu kepada mahasiswa yang sedikit menghalangi jalannya. Guan berada ditengah bersama Joy. Dan Seong Wu dengan Daniel berada disisi kanan dan kiri, mengawal satu pasangan tengah berangkulan.

"Hey. Lihatlah kedua orang ini. Mereka tampak akan berciuman sebelum sidang dimulai hahaha" Lontaran kata Guan.

Sehun dan Suzy berjauhan mendengar lontaran kata Guan tadi. Mereka celinguk mendapati banyak mata menatap kearahnya.

Tanpa berpikir Sehun merangkul Suzy dengan tiba-tiba.

"Masalah lo apa kalau kita kissing?" Tanya songong Sehun tanpa berpikir pandangan mahasiswa lainnya.

"Masalah. Gue jijik liatnya" Ketus Guan.

"Think bro! Ini kampus!" Sambung Daniel.

"Kalau mau pergi cari tempat sepi sana hahahaha" Ejek Seong Wu.

Joy yang dirangkul oleh Guan. Ia menciumi leher Guan saat mereka masih ditengah keramaian. Mata Guan mereret kearah wajah Joy yang berada didalam benaman lehernya. Seolah berkata tak bersuara "What the fuck,babe"

Telepati yang diberikan Guan dibalas senyum tanpa dosa oleh kekasihnya itu.

"Lo bedua udah tidur kan?" Tanya Sehun.

"Iya, lo mau juga tidur sama gue?" Enteng Joy melepaskan rangkulan Guan lalu datang menghampiri Sehun dengan seribu jurus rayuannya.

Ketiga pria dibelakangnya tengah mengobrol dengan bisikan "Bro, pacar lo belum minum obat?" Tanya Seong Wu. Dibalas Guan "Kayanya kita harus cabut sekarang" lalu kata Daniel memekik terkejut "Liat bro!"

Joy kekasih dari Guan Lin kini sedang menciumi paksa Oh Sehun dengan ciuman liarnya. Bahkan Joy meraba-raba bagian tubuh Sehun diarea sensitif.

Suzy yang tidak tahan melihatnya, ia mendorong keras bahu Joy agar menjauh dari Sehun. Dan Guan ikut membantu, ia menarik punggung Joy ke belakang sampai akhirnya mereka tersungkur bersama. Kemudian Sehun ditarik tangannya oleh yeoja yang menahan emosinya sedari tadi.

Disepanjang koridor Suzy berceloteh tak terima Sehun dicium yeoja seperti Joy.

"Kenapa kau diam saja Oh Sehun..!" Rengek kesal Suzy.

"..."

"Aku benar-benar tidak tahan melihatnya. Hatiku sakit Oh Sehun" Rengeknya lagi, airmata Suzy perlahan menggerai.

"..."

"Kau bukan seseorang lagi yang dulu aku kenal hiks hiks" Ketiga kalinya ia berbicara tanpa sautan. Suzy berhenti melepaskan tangan Sehun dan berjongkok, menangis didalam kurungan tangannya yang mengalung ditulang kaki depannya.

"Maaf..Suzy? Namamu Bae Suzy kan.. Aku sungguh tidak mengenalmu, maaf jika aku tadi diam saja membuatmu sakit. Bangunlah.." Tutur Sehun.

"Kau mau melihatku menangis..?" Ucap Suzy menyeka air matanya dihadapan Sehun.

Bukan menjawab. Sehun dengan nalurinya langsung memeluk tubuh Suzy. Mengelus helaian rambut Suzy yang tergerai.

Entah apa yang ada dipikiran Suzy. Ia membalas pelukan hangat dari Sehun. Seolah mengalir kenyamanan antara kedua orang ini. Mereka sangat lama berpelukan. Sampai tidak terdengar bahwa dijam ini mereka dipanggil untuk menyelesaikan sidang.

"Sehun..! Kita terlambat!" Racau Suzy menghancurkan suasana romantis yang dinikmati Sehun.

"Ini salah siapa coba..?" Santai Sehun.

"Salah kamu!"

"Loh?"

"Kamu yang peluk aku duluan!"

"Tapi lo juga bales!"

"Kenapa jadi gue lo..?!"

"Masalah buat lo?"

"Dasar ga peka..!"

Tbc, maaf ya author baru up:(

Admirers Like EnemiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang