Taksi kuning yang dinaiki Sehun. Melaju cepat sesuai permintaan penumpangnya. Ia menggigit kuku ibu jarinya sedari tadi. Menatap cemas kearah luar jendela mobil. Pandangannya hanya berpikir bahwa Suzy akan baik-baik saja dan ia tidak terlambat sedetikpun untuk menolongnya.
Dunia luar di tengah malam Los Angeles seperti waktu malam biasa. Tidak sepi, tidak terlalu ramai. Toko-toko, restoran serta pusat perbelanjaan yang dihiasi lampu berwarna di dinding luarnya menjadi penghangat suasana. Jalanan yang harusnya gelap, kini terang dengan lampu indah di sepanjang jalan. Beberapa orang masih terlihat beraktivitas. Bekerja pada shift malam. Bahkan seorang pelacur berkeliaran di lampu merah, menunggu pelanggan datang.
Ia menggeleng. Suzy tidak akan menjadi wanita sepertinya, batin sehun
30 menit berlalu.
Sehun membayar tagihan taksi "Thank U" Ucapnya seraya membuka pintu mobil. "You welcome" Jawab sopir menerima uang tunai dari Sehun yang kini ia sedang berjalan menaiki tangga menuju pintu klub.
--
Park Chanyeol sama halnya dengan Sehun. Ia baru saja turun dari mobil miliknya yang dibawa sendiri. Ia masih mengenakan baju ciri khas tidurnya. Tidak membawa tas untuk perlengkapannya nanti di Los Angeles. Yang dia bawa hanya identitas dirinya dan banyak kartu kredit dengan uang tunai.
Sekarcas ia melihat bandara sudah di depan mata. Kakinya yang panjang ia ajak berlari di waktu subuh.
Ia berhadapan bersama wanita loket bandara "Permisi, apa ada jadwal flight dengan tujuan LA di jam sekarang..?" Tanya tergesa Chanyeol, matanya membulat karna ia berkecamuk cemas dan lelah. Belum lagi matanya yang masih mengantuk. Terlihat ia menguap bukan hanya sekali.
"Ada satu pesawat yang akan terbang beberapa menit lagi" Jawab ramah penjaga loket sembari tersenyum.
"Saya pesan satu kursi"
"Baiklah, ini Tuan.. Semoga selamat sampai tujuan" Katanya memberikan tiket dan ia menerima kartu kredit yang diberikan Chanyeol. Menggeseknya diatas mesin EDC. Mengembalikan setelah struk pembayaran keluar dari mesin.
Chanyeol bergerak ke arah belakangnya. Menuju ke pesawat yang telah menunggunya di landasan.
--
Clekk
Pria tua melepaskan kacamatanya dan memasukan kembali ke dalam wadahnya. Ia menidurkan tubuhnya diatas kasur. Dimana sang istri menunggunya. "Bagaimana sayang..kabar putriku?"
Suaminya mengelus puncak kepala sang istri "Dia baik-baik saja" Ungkapnya pelan.
"Kau yakin?"
"Tentu. Chanyeol yang menjaganya"
"Tapi hatiku tidak terasa baik"
"Sayang, sejak kapan kau mulai peduli terhadapnya?"
"Dia anakku, aku yang melahirkannya"
"Anakmu sudah besar"
"Kau tidak mengerti perasaan seorang ibu. Aku sangat paham dia sedang dalam bahaya. Dia pasti akan kesakitan dengan tandanya yang satu persatu akan muncul"
"Ssstttt.. Sudah tidur.."
Ibu Suzy memaksakan matanya untuk tidur walaupun hatinya seakan masih berdenyut nyeri. Ia tidak tenang dengan fakta anaknya sedang didekati pria jahat. Kenapa hanya diam jika yakin? Dan ayah Suzy yang sangat melarang anaknya sendiri tidak boleh dekat dengan pria mesum. Sekarang pria itu hanya bergantung pada ucapan Park Chanyeol. Yang nyatanya membohongi dirinya.
--
Jongin menggiring, merangkul mesra Suzy di dalam dekapannya. Ia masih tersadar karna sedikitpun ia tidak meminum alkohol. Kecuali Suzy yang sudah banyak sekali meneguk minuman pemabuk itu. Jongin mendelik puas melihat ke arah sampingnya. Yeoja yang tak berdaya, cantik dan sexy. Sangat sayang jika ia melewatkan kesempatan emas ini. Ia berjalan di lorong klub bawah tanah. Lampu-lampu berwarna ungu gelap menuntunnya menuju ke arah pintu kamar yang ia sebelumnya sudah pesan. Bukan kebetulan, kamar itu adalah kamar yang selalu ia pakai bersama wanita bayarannya.
"Malam ini hanya kau dan aku"
"Kita akan bersenang-senang sayang.." Bisik berulang kali Jongin di dekat telinga Suzy. Suzy hanya terdiam pasrah, ia sedang menghitung lampu-lampu yang dilihatnya.Beberapa kali Jongin ingin mencoba memangut bibir merah ranum Suzy. Tatkala percobaannya berulang itu gagal.
Suzy berhasil menghindarinya walau ia tak sadarkan diri.
"Kau mangsa yang cerdik, aku tidak sabar memakanmu. Bae Suzy..!" Ucap Jongin memegang dagu Suzy kasar. Ia menghempaskannya lagi.
Tiba di depan pintu kamar. Jongin tersenyum kemenangan saat meraih knock pintu. Ia masuk berduaan dengan Suzy yang dipegangnya.
Jalannya yang pelan berubah menjadi cepat. Jongin dengan cepat membawa Suzy kearah kasur berukuran kingsize yang dialasi sprei merah bata. Menghempaskan tubuh yeojanya diatas kasur. Suzy terlentang, dress kuning mininya sedikit menyingsat ke atas. Paha putih mulusnya begitu terpapar jelas. Saat ini dia hanya tertawa berguling-guling seperti anak kecil yang senang bermain di kasur empuk. Jongin yang melihat kelakuan yeoja mabuk diatas kasurnya merasa sangat puas. Kepuasannya belum cukup sampai ia meminum obat perangsang.
Siap saja kau suzy, tidak akan kuberi ampun untuk malam ini. Batin jongin
Segelas air putihnya ia teguk untuk mengalirkan obatnya itu.
Kim Jongin berjalan.
Menatap liar.
Kearah Suzy yang terkapar tidur.
Ye up up, malem setelah buka bakal up lagi. Berhubung jam sekarang masih puasa ya jadi tunggu nanti malem, apa kelanjutannya?
Sehun yang datang atau Chanyeol?
KAMU SEDANG MEMBACA
Admirers Like Enemies
FanfictionCerita tentang seorang Pria dan Wanita sama-sama menekuni bidang model. Mereka bukan pria atau wanita biasa, banyak sisi yang menarik untuk dilihat dari berbagai sudut pandang orang. Dan mereka sudah saling mengenal sejak masa SMA. Namun, hal itu ti...