#51. Escape

2.6K 179 10
                                    

Escape adalah cerita yang menghantui dan cukup sedih tentang seorang anak yang diperlakukan dengan kejam, dia bermimpi bahwa suatu saat dia dapat kabur dari rumahnya.

Ayah tiriku selalu membenciku. Ketika ibuku menikah dengannya dan dia pindah ke rumah kami, hidupku berubah seolah aku tinggal di neraka. Dia terus mencari-cari kesalahanku di setiap kali aku melakukan hal sepele, dengan terus berteriak padaku dan memanggil namaku. Di matanya, aku selalu salah.

Segera setelah itu, kekacauan di rumah mulai mempengaruhi tugas sekolahku. Mustahil bagiku untuk belajar dan nilai-nilaiku pun mulai anjlok. Di meja makan, aku terlalu gugup sehingga aku tidak bisa memakan apa pun. Perlahan-lahan aku menarik diri dan berhenti bergaul dengan teman-temanku.

Segalanya mulai semakin memburuk. Aku menjadi samsak tinju ayah tiriku. Dia mulai memukuliku hanya karena alasan yang sepele. Dia bagaikan seorang pria yang kuat dan aku hanyalah anak kecil yang mustahil untuk melawan balik. Setiap pukulan dan tendangannya menghasilkan rasa sakit pada diriku baik secara mental ataupun fisik. Tak lama kemudian, aku didiagnosis mengalami tekanan mental dan dokter memberiku pengobatan.

Di luar semua ini, ibuku hanya berdiri dan menolak untuk campur tangan. Dia memilih suaminya yang baru dibandingkan diriku. Itu menyakitiku melebihi dari apa pun. Aku pun menyerah dan berdoa agar suatu saat nanti aku bisa melarikan diri.

Suatu hari, aku merasa sudah tak tahan lagi dan aku kabur dari rumah. Aku berhasil sampai di kota, kemudian polisi menemukanku dan membawaku pulang. Ketika mereka membawaku kembali ke rumah, ayah tiriku berdiri di depan pintu menungguku. Aku melihat raut wajah kemarahan ayahku.

Segera setelah polisi pergi, dia menatapku dan berkata, “Kau pikir kau bisa melarikan diri?”

Malam itu, dia memukuliku dua kali lebih kejam dari yang sebelumnya. Aku menangis semalaman sampai tertidur. Setelah itu, kekerasan yang terjadi semakin parah. Setiap malam ketika dia pulang kerja, aku mencoba untuk menghindarinya, tapi percuma saja. Dia mulai membuat-buat alasan agar bisa memukuliku. Aku tidak mengerti bagaimana orang ini bisa begitu jahat dan kejam. Dia tampak menikmati saat-saat memukuliku seolah ini merupakan sebuah permainan yang menyenangkan baginya. Setiap kali dia memukuliku, aku bisa melihat betapa dia sangat menikmatinya. Tubuhku dipenuhi luka memar dan rasa sakit bahkan terasa sulit untuk bernapas.

Akhirnya, dia bertindak terlalu jauh. Suatu malam, dia memukuliku dengan sangat keras sampai aku tidak bisa bergerak. Aku hanya terbaring di lantai kamarku, sambil menatap langit-langit. Aku tidak tahu apa yang terjadi saat itu, tapi aku mengalami pendarahan. Ibuku memohon padanya untuk membiarkanku dibawa ke rumah sakit, tapi dia hanya mengabaikan ibuku. Dia berkata bahwa aku hanya berpura-pura. Sepanjang malam itu, aku terbaring di lantai kamarku, merintih kesakitan, dan perlahan-lahan aku kehilangan kesadaran. Keesokan paginya, ibuku datang untuk memeriksa keadaanku, namun, aku sudah mati.

Waktu pun berlalu…

Aku tidak tahu sudah berapa lama…

Tiba-tiba, aku melihat sebuah cahaya yang terang.

Aku mendengar suara yang menyerukan, “Ini adalah bayi laki-laki yang sehat!”

Aku mulai menangis dengan keras.

Dengan perlahan-lahan, aku membuka mataku.

Ada seorang pria dan wanita yang memandangiku.

Mereka tersenyum dari telinga ke telinga.

Si pria menunduk dan menyentuh leherku.

Dengan suara yang jantan, dia berkata, “Kau pikir kau bisa melarikan diri?”

HAI GUYS...JANJI GUAA...GUA BAKAL NGELANJUTIN CERITA INI...

GUA HARAP KALIAN MAKIN SUKA DAN TERUS VOMMENT...

SEE YOU...

CREEPYPASTA : TRUE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang