part-25

94 0 0
                                    

"Thanks banget yah bro " ucap seseorang dari dalam gudang di depan sekolahnya.
Putri mendengar suara yang sangat ia kenali. Suara varo. Karena penasaran dengan apa yg mereka bicarakan, putri menguping pembicaraan mereka berdua

"Gue nggak nyangka lo bisa pacaran sama putri sampe gini" ucap seorang temannya

"Iyalah, gue tuh pacaran sama dia tuh nggak ada rasa sama sekali. Gue kan pacaran ama dia kan untuk ini mobil. Sayangnya, dia nggak tau kalo gue pacarin dia cuma sebagai bahan taruhan" ucap varo bangga

"Tapi bro, lo yakin mau putusin dia? "

"Yakin lah, emang kenapa? "

"Gue kasihan sama tuh cewek lo nyakitin hati dia. Senakal-nakalnya gue, gue nggak pernah nyakitin hati cewek. Apalagi sebagai bahan taruhan"

"Gue gak peduli, mana kunci mobilnya? " tanya varo

Putri mendengar semua itu dengan perasaan tak percaya. Air matanya sudah tidak dapat dibendungkan lagi. Putri menangis dalam diam sambil membekap mulutnya sendiri agar tidak mengeluarkan suara

Cklek
Suara pintu terbuka menampakkan wajah varo yg terkejut melihat putri yang sedang menangis

"P... Putri? " ucap varo gugup

"Jadi selama ini aku gue jadi bahan taruhan?" Teriak putri

"Ini semua nggak seperti yang lo dengar"

"Gue kecewa sama lo varo" ucap putri lalu memblaikkan badannya hendak berlari. Dengan cepat varo menarik putri ke dalam pelukannya

"Lepasin guee" teriak putri sambil memberontak

"Gak akan sayang" ucap varo dengan senyum devilnya

"Lepasinn" berontak putri

"Cium gue dulu, atau... "

"Atau apa" bentak putri

"Atau gue cium lo disini" ucap varo sambil meletakkan jari telunjuknya di bibir putri

"Gak akan" bentak putri sambil memberontak

"Ayolah sayang" ucap varo sambil memajukan badannya hendak mencium bibir putri

"LEPASIIIIIIN VAROOOO" teriak putri sekeras mungkin

"Ayolah sayang"

"AAAAAAAAAA VAROOO LEPASIIIIIN GUE NGGAK MAU NYIUM LO. GUE MASIH PUNYA HARGA DIRI" teriak putri sambil menangis menjadi-jadi

"Tinggal nyium apa susahnya sih? " bentak varo

"Gue masih punya harga diri " lirih putri lalu ingin berlari. Dengan cepat varo memeluk putri dari belakang

"Ayolah sayang, bersenang-senanglah denganku"

"Lepasin gue dari tangan lo itu"

"Gak akan sayang"

"Berhenti panggil gue sayang, mulai sekarang kita putus. Kak putra tolongin putri,yudaaaa tolongin putri.siapapun itu tolongin putri" teriak putri sambil menangis sekeras mungkin

"Tidak ada kat-"

Bugghh

"Lepasin dia" teriak seorang cowok berbadan tegap

"Yuda... Yuda tolongin putri" lirik Putri sambil berlari memeluk yuda

"Lo gak apa-apa kan putri? " tanya yuda khawatir

"Putri dipaksa harus mencium varo, selama ini putri pikir varo orang yang baik. Ternyata varo macarin putri cuma sebagai bahan taruhan"

"Sekarang kamu ke sana, gue mau habisin nih cowok " ucap yuda yang dibalas dengan anggukan dari putri

PUTRI (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang