Ridho menarik tangan putri hingga membuat putri mengikuti ridho.
Mereka berdua sudah berdiri di bawah hujan dengan lindungan payung. Entah apa yang ada difikiran ridho. Ridho yang membuang payung yang melindungi mereka dari hujan
"Ehhh ngapain dibuang". Putri
"Lebih enak kayak gini put, bisa mengenang masa kecil". Ridho
"Nanti sakit". Putri
"Udah gak bakalan". Ucap ridho dengan mengacak acak rambut putri
Mereka bercanda riang dibawah guyuran hujan. Ridho yang melompat lombat dengan memegang tangan putri dan diikuti juga oleh putri. Sejenak mereka melupakan pertengkaran diantara mereka.
(Anggap aja gambarnya itu hujan deras ya kakak2 puver)
"Asal lo tau put hujan tidak begitu indah dibanding kamu". Ucap ridho dengan memegang tangan putri
Putri yang hanya diam tidak membalas ucapan ridho. Mereka terus diam hingga hujan reda. Saat mereka sedang menikmati kesunyian setelah puas dengan bermain2 dan telah ditinggal oleh hujan. Ridho mendapatkan sebuah telfon.
"Haloo". Ridho
"Lo tu jadi gak sih dho". Ega
"Yaampun gue lupa". Batin ridho
"Iyaa sekarang lagi otw 5 menit lagi sampe". Ridho
"Ega ya". Putri
"Iya". Ridho yang sudah mendekat pada motornya dan pergi meninggalkan putri.
Cafe
"Maaf telat ga". Ridho
"Lo tu banyak alasan dho capek tau nunggu". Ega
"Maaf. Lihat nih basah kuyup". Ridho dengan menunjukan bajunya yang basah kuyup
"Ya udah lah. Bayar tu makanan". Ega
"What? Ini semua lo yang makan". Ridho
"Iyalah. Udah cepet bayar terus anterin belanja". Ega dengan memegang tangan ridho
Setelah ridho membayar makanan ega mereka segera pergi ke sebuah mall. Setelah sampai di mall ridho menemani ega yang sedang berbelanja.
"Dho bagusan yang mana? Merah apa biru? ". Ega
"Yang merah". Ridho
"Emmm biru aja lah". Ega yang langsung pergi
"Hii terus ngapain tanya gue". Batin ridho
Setelah selesai berbelanja ridho sangat tidak percaya dengan yang dibeli ega. Ega membeli sangat banyak baju dan yang lainnya. Mereka berdua berjalan diarah kasir dan ega memberikan semua belanjaannya kepada tugas kasir.
"Totalnya tiga juta rupiah mba". Ucap petugas kasir
"Ehhh ga bayar itu cepet". Ridho
"Kok aku sih dho. Bayari lah". Ega
"Hahhh gue". Ucap ridho kaget
"Iyaaa". Ega menunjukan mukanya
"Nanti dulu gue mau ketoilet sebentar". Ucap ridho meninggalkan ega yang sebenarnya tidak ketoilet
"Halo kik". Ridho menelpon rizki
"Apa". Rizki
"Kik transfer uang kegue tiga juta ya please". Ucap ridho
"Buat apa". Rizki
"Udah deh sekarang gue butuh banget". Ridho
"Gue mana ada uang segitu" rizki
"Pakek tabungan kita dulu". Ridho
"Ya gue transfer". Rizki
"Berabe kalau gue sampe pacaran sama ni orang". Ridho
Ridho akhirnya kembali ketempat ega. Ega yang sudah menunggu ridho sangat lama hingga bosan. Akhirnya ridho membayar semua belanjaan ega.
"Dho ke ancol yuk". Ega
"Gak. Sekarang gue anter lo pulang". Ridho
"Tapi dho". Ega
"Bodo amat". Ridho
Setelah ridho mengantar pulang ega dia segera pulang kerumah untuk beristirahat. Setelah tiba dirumah ridho dihujani pertanyaan oleh rizki.
"Lo ngapain nyuruh gue transfer uang sebanyak itu". Rizki
"Gue capek kik mau istirahat". Ridho
"Woyy dho jawab dulu". Rizki
"Bawel lo".ridho
Ridho yang sudah mengganti bajunya karena basah dia membaringkan sejenak tubuhnya. Entah apa yang dialami ridho. Dia merasa sangat ingin mengulang kejadian dengan putri.
"Andai waktu bisa berhenti sejenak udah gue berhentiin". Batin ridho
Rumah putri
Putri yang merasa badannya sangat dingin tidak seperti biasanya segera menutupnya dengan selimut namun semakin larut malam badannya semakin dinggin hingga menggigil. Putri yang sudah merasakan pusing bahkan untuk bangun saja tidak bisa. Dia berfikir jika dia tidur mungkin akan sembuh.
Suatu pagi ketika putri ingin bangun namun kepalanya yang sakit kini semakin bertambah rasa sakitnya dan badannya juga sangat dingin. Wajahnya yang sudah sangat pucat membuat dirinya kembali tidur dengan memakai selimutnya.
Papa dan mama putri yang sudah duduk dimeja makan menunggu putri untuk sarapan bersama namun putri tak kunjung keluar.
"Bik tolok panggil putri". Perintah mama putri
Saat pembantu putri memanggil dan mengetuk pintu putri namun tidak ada jawaban dari putri sama sekali. Pembantu putri terpaksa masuk karena pintu kamar yang tidak dikunci. Pembantu putri yang melihat putri sedang tidur dibalik selimut membangunkan putri
"Non ayo bangun ditunggu tuan". Pembantu tersebut mendengar sebuah orang menggigil dan melihat putri
"Ya allah badan non putri panas sekali". Ucap pembantu yang langsung lari ke ruang makan
"Tuan nyonya non putri sakit".
"Sakit apa bik". Papa & mama putri yang langsung berdiri
"Badannya panas banget tuan dan menggigil".
"Bik telfon dokter sekarang". Perintah papa putri
Kedua orang tua putri segera melihat keadaan putri. Mama putri yang memegang dahi putri yang sangat terasa badannya sungguh panas.
"Permisi". Dokter
Jangan lupa komen ya kakak kakak semuanya..........
KAMU SEDANG MEMBACA
My Kampret Girlfriend
Teen FictionPutri isnari seorang yang sangat kaya, tetapi sombong, kepala batu, brandal, emosian, tidak takut dengan semua orang kecuali ayahnya. Keluarga putri sangat dikenal oleh masyarakat indonesia ataupun asia yaitu keluarga simanjuntak