Pagi itu Irene berjalan ke sekolah sambil menyenandungkan lagu karangannya yang tidak jelas asal-usulnya. Hari ini suasana hatinya sedang senang. Jika ditanya kenapa, ia akan menjawab tidak tahu. Pokoknya ia sedang senang, itu saja, titik. Beberapa anak yang berpapasan dengannya menyapanya. Irene membalas sapaan mereka dengan tersenyum lebar, selebar perkebunan kopi milik kakeknya di puncak sana.
TIIIIINNNNNNN
Bunyi klakson mobil mengejutkan Irene hingga ia terlonjak kaget. Siapa makhluk kurang ajar yang berani mengganggu paginya yang ceria? Dengan kesal Irene menoleh ke arah bunyi dan mendapati sang guru olahraga tersenyum lebar dari dalam mobil.
"Dasar Monster sarap!" maki Irene kesal sambil berjalan pergi secepatnya menuju kelasnya.
Sementara itu Sehun tersenyum lebar menikmati setiap momen dimana ia berhasil membuat gadis itu kesal. Wajah ceria Sehun sedikit banyak menimbulkan tanda tanya di hati para guru."Ada apa Pak Sehun? Kok senyum-senyum terus?" tanya Bu Yuri, salah satu guru yang jatuh hati pada Sehun.
"Oh, gak apa-apa bu, saya lagi senang aja," balas Sehun kalem.
Tiba-tiba
"Oh ya, apa ada yang bisa menggantikan Pak Chandra, di kelas 2A?" tanya Bu Dara, wakil kepala sekolah SMA BAKTI NUSA, "Pak Chandra ada urusan mendadak, jadi tidak bisa mengajar,"
Kelas 2A? Bukankah itu kelas Irene, pikir Sehun. Sehun melihat semua guru menggeleng pertanda mereka tidak punya jadwal kosong. Kebetulan jadwal Sehun memang kosong, iapun mengajukan diri untuk menjadi pengganti Pak Chandra.
"Saya bisa Bu," Sehun menawarkan diri, disambut senyum senang dari Bu Dara.
Dengan senyum mengembang Sehun berjalan menuju kelas 2A. Dari luar saja, kelas itu sudah terdengar hiruk pikuk. Walau dikenal sebagai kelas unggulan, bukan berarti penghuni kelas 2A adalah anak-anak manis dengan buku setebal kamus bahasa di tangan. Mereka adalah tipe anak yang juga senang bermain dan menjahili teman maupun gurunya.
"Pagi semua..............." sapa Sehun membuat anak-anak berhamburan ke kursi masing-masing.
"Pagi Pak......................"
"Berhubung Pak Chandra berhalangan hadir jadi saya yang akan menggantikan beliau,"
"YEAHHH..................." sorak sorai para siswi memenuhi ruangan,
"No..........." gumam Irene terlihat lesu sambil memajukan sedikit bibirnya.
Pelajaran kesenian kali ini begitu menyenangkan dirasakan anak-anak. Sehun memberi kebebasan pada mereka untuk berekspresi. Ada yang melukis, membuat puisi, menari atau menunjukkan bakatnya untuk bernyanyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Poco A Poco「osh ; bjh」
FanfictionCinta bisa datang darimana saja. Bahkan dari sebuah kaleng soda yang menyebabkan petaka. Itulah yang dialami Sehun, fotografer freelance yang tiba-tiba memutuskan menjadi guru magang hanya demi mengejar cinta seorang gadis SMA bernama Irene Adelia A...