Sehun memasuki rumah dengan wajah berbinar. Ia terlihat sangat gembira. Bahkan karena terlalu gembira, saat ia bersenandung kecil ia tidak sadar dua pasang mata menatapnya keheranan.
"Sehun kenapa ya? Kok pulang-pulang gembira gitu? Seperti menang undian semilyar?" bisik Yuna pada Donghae.
"Entahlah, baru kali ini aku lihat dia begitu bahagia," balas Donghae sama bingungnya.
"Gak usah pake bisik-bisik," sela Sehun menatap kedua kakaknya, "Kasih aku selamat," Donghae dan Yuna mengerutkan dahinya, bingung.
"Buat apa?" tanya mereka kompak.
"Karena misiku berhasil," balas Sehun singkat. Kedua orang itupun saling pandang. Mereka masih belum mengerti apa maksud ucapan Sehun. Sehun menatap keduanya sambil tersenyum penuh makna. Dan seketika keduanya mengerti.
"Selamat Hun, akhirnya, adek kakak yang cakep ini berhasil juga menaklukkan murid ajaibnya itu," ucap Yuna sambil tersenyum senang.
"Yups.. gak sia-sia semua kerja keras ku selama hampir tiga bulan ini," balas Sehun senang.
"Terus, gimana selanjutnya?" tanya Donghae ingin tahu rencana apa yang akan diambil Sehun kedepannya.
"Irene mau jadi pacarku, tapi dengan satu syarat," jelas Sehun, Donghae dan Yuna mendengarkan penuh rasa ingin tahu. Kira-kira apa syarat gadis aneh itu?
"Dia minta aku untuk berhenti mengajar dan keluar dari sekolah. Katanya dia gak mau pacaran sama gurunya sendiri dan jadi bahan gosip satu sekolahan lagi,"
"Lalu keputusan kamu?" tanya Donghae ingin tahu.
"Ya, sesuai rencana awal, begitu aku berhasil naklukin gadis itu, aku akan keluar. Walau sekarang aku cukup betah ngajar di sana. Murid-murid kita ternyata lucu-lucu dan menyenangkan,"
"Yah, kalau memang itu keputusan kamu, mas mau bilang apa lagi?" Donghae pasrah jika adiknya itu akan berhenti, "Lalu kapan kamu akan berhenti?" tanya Donghae lagi.
"Besok,"
"Hun... yang bener aja dong, mana bisa kamu seenaknya begitu. Paling tidak mas harus siapin guru pengganti kamu dulu," cecar Donghae.
"Gampang mas, tarik aja lagi Pak Eunhyuk ke Jakarta," ucap Sehun seenaknya, "Anak-anak pasti senang sekali, mereka kan pastinya kangen juga sama Pak Eunhyuk," Sehun tidak tahu bahwa murid-muridnya yang luar biasa heboh itu seujung kuku pun sangat tidak pernah merindukan guru mereka itu.
"Gak bisa Hun, bilang ke Irene kamu gak bisa berhenti. Paling tidak kasih mas waktu satu minggu,"
"Ehm, gimana ya? Aku senang ngajar di sekolah, tapi aku juga udah kangen sama dunia fotografi mas. Kaesang juga terus-terusan desak aku untuk ambil alih proyek iklannya," jelas Sehun.
"Gak bisa Hun, pokoknya kasih waktu seminggu. Kalau perlu biar mas yang ngomong sama Irene,"
"Loh, kok bawa-bawa Irene?" tanya Sehun bingung.
"Intinya kan, dia gak mau pacaran sama kamu kalau kamu masih di sekolah kan?" balas Donghae, Sehun mengangguk, "Jadi mas akan minta dia izinin kamu di sekolah sampai akhir minggu, dan kalau Irene gak mau ketahuan, terpaksa kalian harus backstreet dulu,"
Sehun tertawa mendengar penuturan Donghae. backstreet? Ia dan Irene? Dari seluruh sekolah? Wah, ini pasti jadi hal yang seru dan menegangkan, pikir Sehun.
"Ok, deh. Ntar aku ngomong ke Irene," ucap Sehun akhirnya, "Kalau gitu aku ke kamar dulu ya, capek banget seharian jalan,"
"Emang kalian kemana?" tanya Yuna ingin tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Poco A Poco「osh ; bjh」
FanfictionCinta bisa datang darimana saja. Bahkan dari sebuah kaleng soda yang menyebabkan petaka. Itulah yang dialami Sehun, fotografer freelance yang tiba-tiba memutuskan menjadi guru magang hanya demi mengejar cinta seorang gadis SMA bernama Irene Adelia A...