❥ drei

896 166 14
                                    


Suasana pagi itu di SMA BAKTI NUSA terlihat seperti biasa. Hiruk pikuk para siswa yang bercengkerama ataupun bermain basket di lapangan sekolah. Tak terkecuali Irene yang sibuk menjahili Jennie dan Jessica, sementara Egi tidak berhenti tertawa melihat kelakuan tiga sahabatnya yang seperti anak SD.

Memang tidak ada habisnya bagi Irene untuk berbuat yang aneh-aneh di sekolah. Irene memang terkenal di seantero sekolah sebagai anak yang suka usil. Hanya saja masih dalam batas kewajaran, jadi para guru bisa memaklumi sikapnya. Walau tidak terlalu menonjol di akademik, namun Irene di kenal sebagai anak yang supel dan selalu memberikan ide-ide kreatif untuk berbagai even yang diadakan sekolah. Jadi tidak heran ia punya banyak teman, baik senior maupun junior di sekolah. Bahkan ia banyak memiliki teman dari sekolah lain.

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas tepat. Suasana di kelas Irene terdengar gaduh. Itu semua dikarenakan Pak Eunhyuk, guru olahraga mereka yang seharusnya mengajar belum menampakkan batang hidungnya. Jadilah mereka semua seperti anak ayam yang dilepas keluar kandang. Ada yang bernyanyi, bergosip, bermain lempar kertas, sampai berdandan heboh layaknya seorang artis seperti yang dilakukan Eunha and perkumpulannya.

Eunha, ya, anak satu itu memang yang paling menyebalkan di kelas Irene. Selain gayanya yang genit dan selangit, ia juga paling sering mencari masalah, terutama dengan Irene. Berkali-kali Irene terlibat pertengkaran dengannya. Irene sendiri bingung, kenapa Eunha selalu cari gara-gara dengannya. Padahal Irene bukan orang yang suka mencari ribut. Ia lebih senang berbuat iseng, namun hanya sebatas pada teman-teman dekat dan teman yang bisa ia ajak bercanda. Di tengah kegaduhan itu tiba-tiba Pak Rain, guru BK muncul. Pak Rain pun memberikan pengumuman yang membuat anak-anak tercengang.

"Karena satu dan lain hal, maka Pak Eunhyuk untuk sementara tidak akan mengajar mata pelajaran olahraga lagi. Beliau dipindah tugaskan ke sekolah milik yayasan yang ada di Bandung. Jadi akan ada guru pengganti beliau yang akan mengajar disini"

"YEAHHHHHH............." teriak anak-anak seisi kelas dengan gembira membuat Pak Rain bertanya, "Kok kalian pada seneng gitu?"

"Bagus dong pak, akhirnya kita gak usah lihat tampang ngeselin dan mesum Pak Eunhyuk lagi," jawab Lucas disambut tawa anak-anak.

"Bener tu Pak," timpal Suji, "Ngomong-ngomong guru penggantinya cakep gak Pak?"

"Heh......kalian ini, lihat saja nanti. Sebentar lagi guru barunya akan datang," ucap Pak Rain kesal melihat tingkah anak-anak itu sambil berjalan keluar kelas.

Sepeninggal Pak Rain, suasana kembali meriah seperti sebelumnya. Irene yang kumat usilnya menarik pita yang ada di rambut Jessica sehingga Jessica harus berlari keliling kelas mengejarnya. Sementara itu di sudut sebelah, tempatnya Eunha dan perkumpulannya sedang bergosip ria, terdengar selentingan kabar mengenai guru baru itu.

"Guru barunya kece badai deh, gue tadi gak sengaja ketemu pas abis dari kantin," celetuk Nancy, teman seperjuangan Eunha.

"Masa sih?" timpal anak-anak yang lain.

"Entar kalian lihat aja deh, gue gak bo'ong,"

Dan tanpa disadari Pak Rain kembali masuk ke dalam ruangan dengan seseorang di sebelah kirinya. Seketika anak-anak berhamburan menuju kursi masing-masing. Begitu juga Irene dan Jessica yang berlari ketakutan melihat kedatangan Pak Rain yang tiba-tiba itu. Sampai-sampai kaki Irene tersandung kursi Jackson, teman yang duduk dua bangku di depan Irene. Kontan seisi kelas tertawa melihat Irene. Pak Rain hanya mengembuskan napas pelan sembari menggelengkan kepala sedangkan seseorang di sampingnya berusaha menahan tawanya.

"Jack, kursi lu resek," maki Irene kesal

"Yeah, situ aja yang petakilan," balas Jackson sambil tertawa

Poco A Poco「osh ; bjh」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang