Bagaimana bisa seorang bos memberi perintah sekenanya?
Perintah yang jelas-jelas tidak mampu dilakukan seorang bawahan, Yang dengan jelas dilanggar sang pemberi perintah.--Me--
13 Februari
Malam yang mencekam untuk Renha adalah saat ia sendirian dan terjaga. Mamanya tidak disana, tidak bersama gadis itu. Dalam ruang kamarnya yang hanya mendapat sedikit cahaya dari lampu taman di samping ruangannya itu, Renha menyusutkan tubuhnya, bersembunyi pada selimut berwarna merah maron yang ia ambil dari kamar mamanya. Ia gemetaran, ketakutan, suara angin menambah horor malamnya. Sangat sunyi memang, bahkan Renha dapat mendengar suara jantungnya sendiri. Segera ia memeluk bantal, mencoba terlelap.Aku tidak bisa tidur!
Apa ini? Apa aku sedang mandi? Tubuhku penuh keringat.
Dengan napasku yang memburu, aku segera mengambil hp, melihat WA siapa yang masih aktif, mencari sedikit pertolongan, mencari pengalihan dari kesepian ini.
Baru saja aku membukanya, pesan Ado sudah nongol duluan.Huftt... thanks Ado.
Ado: Tidur siang ngak sampe 1 jam 😐 tidur sana.
Me : iaia.. kamu juga.
Yah... sendiri deh.
Ado : kamu tidur.. baru aku. Ok?
Me: Aku harus tidur.. agar baper ini tidak merajalela.
Aku takut, Ado. Jangan tidur dulu...
Ado : Jangan omong baper2... aku jomblo... nanti aku jatuh duluan
Me: Hm.. itu peringatan ?
Entah kemana gelisahku pergi.
Fokusku tak lagi disana. Yang aku tahu hanya aku harus berhenti.Me: Ok
Keram.. hatiku keram. Tapi kenapa? Apa kamu benar jatuh?
Ya, Renha.. ya.. itu sebabnya keramnya sangat mengganggu.Ado: 😊 Kalo aku betulan jatuh, memangnya aku bisa apa ?
Me: Tapi itu peringatan..
Aku nyaris terisak. Keram mengundang air mataku. Hufttt....
Me: Bisa apa? Bisa sama
Jika kamu benar jatuh, maka biarlah sepertiku, keram kemudian.
Ado: Sama2 jatuh?
Me: Bisa jatuh?
Pertanyaan bodoh ... satu-satunya yang terjatuh disini adalah kamu. Hanya kamu seorang, Renha!
Ado: Bisa... sangat bisa
Apa ini? Harapan? Atau mencoba memastikan kejatuhanku semakin dalam?
Me: Lalu?
So drama.
Ado: Bisa jatuh?
I think i am.
Me: Bisa saja ..
Ado: Yah sudah... tinggal menunggu
Jantungku berdetak cukup kencang. Kali ini terdengar lebih kuat dari sebelumnya. Huftt..
Jangan percaya diri dulu.. kamu harus tenang Renha... Tidak akan ada orang yang terjatuh saat ia menjaga untuk tidak jatuh. Ketahuilah, hingga sekarang yang aku rasa Ado sedang melakukannya dengan baik. Menjaga tidak jatuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello From Distance.
عاطفيةJangan menghilang, agar tidak ada yang merasa kehilangan. Renha menatap layar handphonenya, kepada sebuah kalimat yang tertera disana. Hasil tulisan tangannya, perasaannya. Sebenarnya sulit, mencintai temanmu. Apalagi jika temanmu bukan teman biasa...