Part 2: The first day!

8.4K 384 6
                                    

Sambil menunggu alat pemanggang rotinya tuntas memanggang sandwichnya pagi ini,adria merapikan rambut nya dan menguncirnya ala ariana grande—seperti biasanya.

Di hari pertama kerjanya ia memakai blouse putih yang dimasukkan kedalam rok hitam selutut,membuatnya tampil begitu menawan. Setelah memoles mukanya dengan make up tipis,ia segera memakan sarapannya.

"Tidak bowleh tewlat!" Ucapnya sambil memakan sarapannya dengan terburu-buru,padahal jam masuk kerja adalah pukul 8 pagi,dan kini masih jam 7.

Jarak kantor dengan apartemen adria hanyalah berkisar 10 menit jika menggunakan mobil,jadi sebenarnya tidak ada yang perlu ditakutkan.

"Selamat pagi!" Adria membungkuk menyapa manajernya,yang ternyata semalam menginap karena perkerjaannya yang tidak selesai-selesai.

"Pagi. Kamu karyawan baru kan? Siapa namamu? Aku lupa." Ujarnya dengan pandangan yang masih fokus pada layar laptop.

" Ujarnya dengan pandangan yang masih fokus pada layar laptop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[meja kerja grace]

"Adria,miss. Adria Alyssa."

"Panggil saja aku grace,tidak usah pake embel-embel,aku tidak suka,dan cepatlah kesini bantu aku,perkerjaanku ini sudah kelewatan." Ujarnya tanpa basa-basi. Dari nada bicaranya sudah bisa terdengar,kalau ia sedang sangat lelah dan tidak mau diganggu.

"Baiklah,miss—eh maksud saya grace.Baiklah grace"
Mata adria menyapu seisi ruangan,pandangannya terjatuh pada meja yang terletak tak jauh dari meja kerja sang manajer. Disana terdapat namanya,adria alyssa.

Ia segera mendudukan pantatnya dan mengerjakan berkas-berkas yang diberikan oleh grace

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia segera mendudukan pantatnya dan mengerjakan berkas-berkas yang diberikan oleh grace. Sungguh luar biasa,hari pertama kerja pekerjaannya sudah menumpuk saja.

🌊

"Adria,silahkan ikuti aku ke ruangan CEO sekarang juga" ucap sekretaris sang CEO yang kini dengan santainya sedang bersender di depan pintu.

"Hah?! Apa salahku?" Ujarnya panik. Masalahnya,di kantor sebelumnya ia berkerja,ia tidak pernah ke ruangan CEO,kecuali ada hal-hal tertentu dan melakukan perilaku buruk yang akan berakhir dengan pemecatan.

"Gak usah panik begitu,gih sono cepetan,ntar sir Jonathan marah."
Ujar grace sambil memijit pelipisnya.

"Tapi apa dulu salahku?" Adria ngotot.

"Itu biasa,seluruh karyawan baru memang harus bertemu dengan pemilik kantor ini,karena sang CEO mau melihat wajah karyawan barunya"
Jelas sang sekretaris panjang lebar.
Adria pun hanya ber-oh ria.

Keduanya kini berada di lift khusus untuk menuju ruangan sang CEO.
Situasi yang hening membuat adria buka suara,ia tidak tahan dengan situasi seperti ini.

"Katanya Mr. Jonathan itu ganteng? Bener nggak?" Tanya nya begitu polos.

Sang sekretaris hanya tertawa,ia tidak menyangka sosok di sampingnya adalah seseorang yang masih sangat polos.
"Lihat saja nanti"

Suara di sebrang pintu mempersilahkan masuk setelah Alex—sang sekretaris mengetuk pintu ruangan bossnya.

"Ini adria,sir. Karyawan yang baru berkerja hari ini,saya permisi dulu"
Ujar alex lalu keluar dan duduk di meja tempatnya bekerja,disamping pintu sang CEO.

 Karyawan yang baru berkerja hari ini,saya permisi dulu"Ujar alex lalu keluar dan duduk di meja tempatnya bekerja,disamping pintu sang CEO

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mewah dan elegan,batinnya. Ruangan yang didominasi warna cokelat serta pernak-perniknya yang tersusun rapi membuat adria terpana.

"Selamat pagi,Mr. jonathan" ucap adria gugup sambil membungkuk hormat. Pandangannya menyapu sekilas ruangan sang CEO.

tidak ada jawaban. Yang ada hanyalah tatapan jonathan yang menilai adria dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Adria yang dilihat seperti itu menjadi salah tingkah dan mengernyit bingung,berbeda dengan karyawan lainnya yang justru malah akan memberi kedipan dan senyuman yang menggoda.

"Kok reaksinya aneh sih?!" Gumam jonathan yang tidak bisa terdengar oleh adria.

Merasa bossnya menggerakan bibirnya dan mengucapkan sesuatu,gadis itu malah menjadi bingung.
"Eh,maaf kenapa sir? Ada yang bisa saya bantu?"

Jonathan menatapnya datar,"Tidak, balik sana ke ruang kerjamu"

"Saya permisi"

Setelah adria keluar dan berjalan menuju lift,ia bertemu dengan Callia,gadis berambut hitam sebahu yang juga baru bekerja disini.

Adria menberikan senyuman ramahnya,tetapi hanya tatapan datar yang ia terima dari gadis itu.

"Mungkin dia sedang terburu-buru" gumamnya.

Callia pun langsung duduk di meja kerja alex tanpa permisi,memoles lipstik matte di bibirnya,juga menebalkan bedaknya.

Dengan sengaja,kancing paling atas di blouse putihnya ia buka,sehingga memperlihatkan dadanya.

Alex hanya menggelengkan kepalanya,sudah biasa ia melihat seluruh tingkah genit karyawan wanita baru yang berusaha menggoda boss nya.

🌊

Jonathan hanya diam saja begitu karyawan didepannya tersenyum menggodanya. Ia sudah biasa. Sudah bosan malah.
Tiba-tiba,sebuah ide brilian muncul di otaknya.
Bermain-main sedikit dengan gadis ini sepertinya tidak masalah,batinya. Senyum miring terukir di wajahnya.

"Well-mrs. Johnson,aku rasa kancing blouse mu terbuka. Mau aku pasangkan?" Tanya nya dengan kedua alis yang naik-turun.

"Ah maaf sir,mungkin tadi ini terbuka secara tidak sengaja." Callia tersenyum malu-malu,padahal dalam hatinya,gadis itu sangat senang karena berhasil menarik perhatian sang CEO.

Jonathan memberikan senyuman manisnya,"Baiklah,urusanmu sudah selesai disini,silahkan kembali."
Pemandangan seperti ini sudah sangat biasa untuknya. Ia sudah bosan meladeni urusan seperti ini.
"Membosankan"

The Possessive boss [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang